Tepat setahun yang lalu, kakiku sempat berpijak di negeri orang. Melihat keadaan rakyat Indonesia yang berjuang bertahan untuk mencari makan. Ya ! Kami dikirim untuk menjadi pengajar bagi anak-anak TKI di Malaysia. Dikumpulkan, diseleksi, dilatih, dan pada akhirnya diminta untuk mengabdi. Bertemu banyak orang, mendapatkan banyak sekali pelajaran. Bukan hanya tentang arti pendidikan, tapi juga arti kehidupan. Berbagi, tersenyum, ikhlas, dan kasih sayang adalah hal yang aku dapatkan selama mengajar di sana.

Oiya, kami mengajar di Sekolah Indonesia Johor Bahru. Namun, beberapa delegasi lainnya ditugaskan ke Sarawak. Jadi, kami memang meratakan tenaga pengajar. Hari demi hari, membuat kami tidak bisa berpisah dengan murid-murid yang memanggil "Cikgu".

Teringat upin ipin, namun ini benar-benar manusia. Tangannya yang lembut menungguku di gerbang pintu sekolah yang otomatis terbuka ketika kita mendekatinya. Senyumnya yang tak pernah hilang membuatku selalu terbayang-bayang. Memelukku ketika ingin dimanja, dan merajuk ketika mendapat banyak soal matematika.

"Cikgu... Cikgu comel la pakai baju niii". Logat yang persis kartun upin ipin tak pernah berhenti membuatku tertawa. Ah rasanya kali ini aku sangat merindukan mereka. Segala momen yang tersimpan rapi di dalam memori. Saat latihan upacara 17 Agustus dan lomba-lomba hari kemerdekaan. Semuanya masih tersimpul dalam kenangan yang amat mengesankan.

Terima kasih murid-muridku, terima kasih Sekolah Indonesia Johor Bahru, terima kasih Kedutaan Besar Republik Indonesia, terima kasih Konsulat Jenderal Rebublik Indonesia.