Novianti

Guru Seni Budaya di SMPN 2 Haurgeulis kab. Indramayu Mulai serius menulis artikel atau buku di tahun 2016, sejak bertemu guru-guru hebat di ajang lomba inovasi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Integrasi KSE dalam pembelajaran
Pembelajaran Sosial Emosional

Integrasi KSE dalam pembelajaran

Memasuki kegiatan program guru penggerak pada modul 2.2 tentang pembelajaran Sosial Emosional ini sebelumnya saya berpikir bahwa PSE tersebut adalah materi yang harus dikuasai dan diberikan kepada murid oleh guru BK/BP yang memang tugasnya adalah memberikan konseling mengenai psikologi murid di sekolah. Sehingga saya tidak begitu mendalami masalah sosial emosional ketika dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.

Namun setelah mempelajari modul 2.2 berkaitan dengan PSE (Pembelajaran Sosial Emosional) saya akhirnya paham ternyata kompetensi Sosial Emosional ini harus diterapkan di sekolah dan di kelas utamanya adalah diterapkan di sekolah dan dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah agar tercipta sekolah yang aman, nyaman dan tentram lahir bathin.

Berdasarkan hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan belajar murid dan warga sekolah dengan lingkungan yang aman dan nyaman tadi untuk memfasilitasi seluruhnya agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being) maka ada 3 hal mendasar KSE dan penting dipelajari dan diimplementasikan dalam:

1. Pengajaran Eksplisit

2. Integrasi praktek mengajar guru/kurikulum akademik

3. Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah

4. Penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK)

Seringnya seorang guru berhadapan dengan beragam masalah baik dengan murid maupun dengan rekan sejawat yang timbul akibat dari banyaknya tuntutan atau menumpuknya pekerjaan yang tentu saja berakibat pada kondisi fisik dan psikis seseorang menjadi terganggu. Timbullah beragam ketidakstabilan emosi seseorang. Oleh karena itu memiliki kesadaran penuh atau mindfullness menjadi hal yang wajib dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Melalui mindfullness ini seorang guru atau murid dapat mengelola emosinya dengan baik melalui PSE. Sehingga dapat mengetahui bagaimana cara memahami diri, memahami orang lain, lingkungan, pikiran dan perasaannya. Hal ini akan berdampak juga pada proses belajar mengajar di sekolah, sehingga terjalin relasi guru dan muridnya dalam suasana yang positif di sekolah.

Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being) penting memahami KSE (kompetensi sosial emosional) sebagai berikut :

1. Kesadaran Diri

2. Manajemen Diri

3. Kesadaran Sosial

4. Keterampilan Relasi

5. keputusan yang bertanggungjawab.

Untuk meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis, perubahan yang saya terapkan bagi murid adalah :

1. Memasukan KSE dalam rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai mapel yang diampu dengan melibatkan murid untuk melakukan jeda sejenak menggunakan teknik STOP misalnya dan mendengarkan musik untuk mengelola emosinya.

2. melalukan peregangan otot dan otak di tengah aktivitas pembelajaran.

Sedangkan KSE untuk rekan sejawat adalah :

1. Menjadi teladan bagi murid dalam disiplin waktu dan kehadiradengan di sekolah dengan cara membagi piket guru untuk menyambut murid dengan 5S (senyum,salam, sapa, sopan dan santun) di pintu gerbang 30 menit sebelum bel masuk sekolah.

2. Meningkatkan keterampilan berelasi dengan cara membentuk komunitas belajar guru di sekolah.

3. Menciptakan dan menunjukkan budaya saling mengapresiasi hasil karya guru dan kepedulian terhadap sesama

Dikaitkan dengan modul-modul sebelumnya, PSE sangat berhubungan erat dengan filosofi KHD dimana pendidik harus dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman murid, dimana KSE merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki agar murid memiliki kesadaran penuh (mindfullness) sehingga memiliki kesejahteraan psikologis yang baik pula (well-being).

Penerapan KSE juga berkaitan dengan visi guru penggerak sebagai agen perubahan terutama dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang fokus pada kebutuhan belajar murid sehingga akan melahirkan profil pelajar Pancasila yang sehat jasmani dan rohaninya.

13 Nopember 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post