Saya mengajar di sebuah SD Swasta di daerah Jonggol-Bogor. Alhamdulillaah saya mengajar di SD tersebut dari th 2005 sampai saat ini. Begitu banyak karakter peserta didik yang saya dapati. Pastinya semuanya penuh warna. Hari-hari saya penuh dengan pembelajaran. Setip hari saya selalu belajar dan belajar bagaimana menangani peserta didik, dimana semuanya memiliki karakter yang berbeda-beda.

Tahun ini saya dipercaya mengajar di kelas 2. Ada seorang peserta didik saya yang selalu ingin memiliki barang yang orang lain miliki.

Bulan lalu tepatnya Bulan September, Alhamdulillaah kelas kami menjadi juara K3 yg diadakan oleh Kepala Sekolah setiap bulannya. Kami mendapat hadiah yang sangat bermanfaat buat kami.

Saat pembagian hadiah, ada seorang peserta didik yang tidak masuk, alhasil hadiahnya saya simpan di sebuah kotak di atas meja guru. Beberapa hari kemudian saya baru sadar ternyata hadiah itu sudah tidak ada di tempatnya. Saya tanya ke seluruh peserta didik tidak ada yang mau mangaku. Akhirnya saya sedikit bercerita kepada mereka, bahwa "mengambil hak milik orang lain tidaklah benar. Dan kejujuran lebih utama daripada harus berbohong demi memuaskan diri sendiri".

Selang tiga hari alhamdulillah ternyata hadiah itu kembali lagi ke tempatnya. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pesert didik saya, dan saya bertanya " siapa yang telah mengembalikan hadiah ini?" Ada seorang dari mereka yang langsung tunjuk tangan sambil tersenyum serta berkata "saya Bu Guru". Disatu sisi saya bahagia dengan kejujurannya, walaupun disisi lain saya kecewa atas perbuatannya. Karena hal ini bukan untuk yang pertama kalinya dia melakukan itu.

Jujur tidaklah mudah, apalagi untuk mengakui sebuah kesalahan. Tanpa dipaksa anak tersebut langsung mengakui perbuatannya.

Saya hanya bisa berdoa semoga kelak ia menjadi manusia yang bisa bertanggung jawab serta mempertahankan kejujurannya.

Terima kasih telah membaca cerita saya ini. Semoga bis bermanfaat bagi semua.