Novi Novianita Lukman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Best Practise Teks Editorial dengan Metode STAR
Menyusun Cerita Praktik Baik Teks Editorial Menggunakan Metode STAR

Best Practise Teks Editorial dengan Metode STAR

MENYUSUN CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE) MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL, DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN

Lokasi

Kabupaten Cianjur

Lingkup Pendidikan

SMK Pelita Cianjur - XII OTKP - 15 orang - Tahun Pelajaran 2022/2023

Tujuan yang ingin dicapai

Setelah mengamati materi struktur teks editorial berkaitan dengan bidang pekerjaan melalui pendekatan TPACK, peserta didik mampu menganalisis struktur teks editorial berkaitan dengan bidang pekerjaan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab.

Penulis

Novi Novianita Lukman, S.Pd.

Tanggal

13 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang

Dalam pembelajaran teks editorial, penulis menemukan beberapa masalah. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai dalam materi teks editorial adalah menganalisis struktur teks editorial. Kendala yang dialami yaitu peserta didik kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran sehingga timbul kesulitan peserta didik berpikir kritis untuk memecahkan masalah dalam menganalisis struktur teks editorial sehingga kemampuan analitik peserta didik kurang terasah yang dialami peserta didik kelas XII OTKP di satuan pendidikan SMK Pelita Cianjur, khususnya pada materi menganalisis struktur teks editorial.

Permasalahan ini diketahui melalui hasil pengamatan dan wawancara pada pendidik sejawat pengajar kelas XII OTKP Tahun Ajaran sebelumnya (2021/2022). Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa dari 15 peserta didik hanya 10 peserta didik yang mendapatkan nilai di atas KKM, sedangkan 5 peserta didik lainnya tidak, dengan rata-rata kelas 77.33. Hasil ini tentu masih di bawah ketentuan ketuntasan minimal yang telah ditentukan, yaitu 75. (data terlampir).

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, kesulitan yang dialami peserta didik kelas XII OTKP SMK Pelita Cianjur ini terjadi disebabkan beberapa hal berikut:

1. Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam berpikir HOTS pada pembelajaran menganalisis struktur teks editorial.

2. Pemanfaatan teknologi yang inovatif dalam pembelajaran teks editorial.

3. Kemampuan peserta didik dalam menganalisis struktur teks editorial masih rendah.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model dan strategi yang tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dari hasil kajian literatur dan wawancara, penulis yang berperan sebagai pendidik mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik dalam pembelajaran menganalisis struktur teks editorial dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan pendekatan TPACK. Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini juga dapat dijadikan refrensi bagi pendidik lain untuk menginovasi pembelajarannya dalam kompetensi yang sama, yaitu menganalisis struktur teks editorial.

Tantangan:

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Berdasarkan hasil pengamatan kajian literatur dan wawancara dengan pendidik sejawat, pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning dan pendekatan TPACK ini memiki beberapa tantangan.

Adapun tantangan dalam pembelajaran model Problem Based Learning dan pendekatan TPACK dalam aksi ini adalah sebagai berikut:

1. Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat, masalah, konsep, media, dan persiapan lainnya.

2. Sulit mencari bahan ajar yang tepat untuk peserta didik berdasarkan materi/kompetensi dasar.

3. Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pendidik melakukan tindakan sebagai berikut:

1. Pendidik melakukan beberapa persiapan, diantaranya menggunakan fasilitas printer sekolah untuk mencetak LKPD, meminjam projector untuk mendukung media PPT yang disiapkan, mencari bahan ajar/media yang menarik, membuat isian google form sesuai kompetensi dasar dan memberi arahan kepada peserta didik untuk mempersiapkan diri melalui WA grup sebelum pelaksanaan aksi.

2. Pendidik melakukan test diagnostik non kognitif untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik. Test diagnostik ini dilaksanakan pada pertemuan sebelum pelaksanaan aksi.

3. Kegiatan menganalisis struktur teks editorial dilakukan secara berkelompok agar dapat lebih menghemat waktu dan mengukur pemahaman peserta didik.

Pihak Yang Terlibat

Pihak yang terlibat dalam proses pelaksanaan praktik ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, rekan serumpun bahasa, rekan sesama pengajar bahasa Indonesia, dan beberapa pakar. Pihak-pihak tersebut memberikan pandangan mengenai ekplorasi penyebab masalah dan penentuan solusi.

Aksi:

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan pendekatan TPACK dengan langkah kegiatan sebagai berikut:

Orientasi Peserta Didik Kepada Masalah

1. Peserta didik memperhatikan materi melalui powerpoint mengenai struktur teks editorial, contoh, dan cara menganalisis strukturnya.

2. Peserta didik secara mandiri mencatat hal-hal penting berkaitan menganalisis struktur teks editorial.

3. Pendidik memberi permasalahan dalam mengerjakan soal Pilihan Ganda berkaitan dengan materi yang sudah ditayangkan sebelumnya untuk mengukur kemampuan peserta didik secara individu melalui tautan aplikasi Quissis:

https://quizizz.com/admin/quiz/639333658c4650001d710fa1?source=quiz_share

4. Peserta didik mengerjakan soal di tautan aplikasi Quissis dengan arahan yang diberikan oleh pendidik.

5. Pendidik memberi penguatan terhadap pemahaman materi peserta didik mengenai menganalisis struktur teks editorial.

6. Pendidik memberikan tayangan video berita dari link YouTube:

https://www.metrotvnews.com/play/NnjC77X9-bedah-editorial-mi-rehabilitasi-dan-rekonstruksi-pascagempa

Mengorganisasi Peserta didik

1. Peserta didik diminta membentuk 3 kelompok yang terdiri dari 5 orang dalam 1 kelompok.

2. Pendidik memberikan contoh teks editorial berjudul “Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa” untuk dianalisis strukturnya.

3. Pendidik memastikan peserta didik paham mengenai tugas yang akan peserta didik kerjakan.

4. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok tentang menganalisis struktur teks editorial.

Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok

1. Pendidik membimbing peserta didik dalam menganalisis struktur teks editorial.

2. Peserta didik secara berkelompok menganalisis struktur teks editorial.

Mengembangkan dan Menyajikan

1. Pendidik memantau diskusi dan membimbing peserta didik bekerja sama dalam kelompok dalam analisis struktur teks editorial.

2. Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan solusi pemecahan masalah dan hasilnya diunggah di Google Form https://forms.gle/QrdP6jYbf6fFtsS6A lalu dipresentasikan.

Menganalisis dan Mengevaluasi

1. Masing-masing kelompok menyajikan hasil pemecahan masalah tentang menganalisis struktur teks editorial.

2. Kelompok lain mengapresiasi dan memberikan tanggapan agar dapat saling melengkapi.

3. Peserta didik mendapatkan penguatan dari pendidik tentang kesimpulan yang telah dibuat.

4. Pendidik memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok peserta didik.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui isian Google Form dapat disimpulkan bahwa 100% peserta didik senang dengan pembelajaran model Problem Based Learning dan pendekatan TPACK serta kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan peserta didik sesuai tujuan pembelajaran, yaitu dapat menganalisis struktur teks editorial dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab. (data terlampir)

Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah penggunaan media pembelajaran berbasis IT dan pendekatan TPACK (Powerpoint, Quizziz, YouTube, Google Form) dalam menyampaikan materi yang membantu peserta didik lebih antusias dalam pembelajaran.

Hal ini juga dapat dilihat dari hasil penilaian menganalisis struktur teks editorial peserta didik yang menunjukkan hasil nilai rata-rata kelas mencapai 95 dengan nilai tertinggi peserta didik adalah 100 dan nilai terendah peserta didik adalah 85.

Berdasarkan hasil tersebut, kemampuan peserta didik dalam menganalisis struktur teks editorial dengan menggunakan model Problem Based Learning dan pendekatan TPACK dapat disimpulkan berhasil karena nilai yang diperoleh berada di atas kriteria ketuntasan minimum (KKM). (data terlampir)

Melihat beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran inovatif dapat tercipta jika model dan pendekatan pembelajaran yang ditentukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

LAMPIRAN LKPD

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

BAHASA INDONESIA

KELAS XII

K.D : 3.42 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial berkaitan dengan

bidang pekerjaan

4.42 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan

kebahasaan baik secara lisan maupun tulis

Hari/Tanggal : ...........................................................................................................................

Kelompok : ...........................................................................................................................

Tugas : Menganalisis struktur teks editorial

PETUNJUK BELAJAR

1. Lembar kegiatan peserta didik (LKPD) ini diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengeksplorasi materi pembelajaran tentang Teks Editorial.

2. Bacalah pengerjaan soal pada LKPD dengan baik.

3. Tanyakan kepada pendidik apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas atau yang kurang dipahami terkait dengan materi dan tugas yang terdapat dalam Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).

4. Tugas dikerjakan secara berkelompok.

TUGAS 1

1. Setelah kalian memahami struktur teks editorial, langkah berikutnya yaitu menganalisis struktur teks editorial.

2. Bacalah teks editorial berjudul “Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa” di bawah ini dengan seksama. Kemudian, analisislah struktur teks editorialnya!

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa

Sehari pascagempa Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi Senin (21/11), gambaran dahsyatnya bencana kian jelas. Hingga pukul 17.00 WIB, kemarin, BNPB menyebut 268 orang tewas.

Tingginya korban sejurus dengan porak-porandanya bangunan. Di Kecamatan Cugenang yang merupakan salah satu titik terparah, lebih dari 2.000 rumah rusak berat. Kerusakan bangunan juga terjadi di 18 kecamatan lainnya. Akibatnya, lebih dari 58 ribu orang harus mengungsi.

Para ahli telah menjelaskan penyebab masifnya kerusakan meski skala magnitudo gempa sesunguhnya tidak terlalu besar, yakni 5,6. Ini terjadi karena pusat gempa yang termasuk kategori sangat dangkal sementara topografi tanah berjenis lunak. Akibatnya, amplifikasi getaran menjadi besar. Celakanya, kebanyakan hunian yang berada di wilayah itu tidak dibuat dengan struktur aman gempa.

Di sisi lain, pengetahuan kerawanan bencana ini termasuk karakteristik gempa Cianjur – Sukabumi, sama sekali bukan baru. Catatan gempa bumi di wilayah yang dilalui sesar (patahan) Cimandiri ini sudah sejak 1844. Bahkan, sejak penggunaan seismograf, gempa wilayah itu sudah tercatat sejak 1969 dengan total 14 kali bencana gempa hingga November ini. Para ahli pun melabeli wilayah ini sebagai permanen rawan gempa.

Namun, sebagai mana masih umum di Indonesia, fakta sains kerap dianaktirikan. Berkaca pada Cianjur, kerawanan gempa pun belum diadopsi dalam Perda Kabupaten Cianjur Nomor 17/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Cianjur 2011 -2031. Dalam penjabaran kawasan rawan bencana alam, hanya dibuat kategori kawasan rawan banjir, kawasan rawan gerakan tanah dan longsor, kawasan rawan tsunami dan gelombang pasang.

Belum dimasukkannya kerawanan bencana gempa tidak bisa dianggap remeh. Ini tidak saja menunjukkan ketidakpekaan pemda akan bahaya besar, tetapi juga menandakan ketiadaan mitigasi mendasar.

Pengakuan akan kerawanan bencana gempa mestinya akan membuat pemerintah daerah lebih peka akan standar-standar pembangunan dan penataan ruang, termasuk dalam menegakkan SNI bangunan gedung dan nongedung tahan gempa sebagaimana yang sudah dibuat Badan Standar Nasional (BSN) dan telah diperbarui pada 2019.

https://www.metrotvnews.com/play/NnjC77X9-bedah-editorial-mi-rehabilitasi-dan-rekonstruksi-pascagempa

TABEL PENGISIAN ANALISIS STRUKTUR TEKS EDITORIAL

No.

Struktur Teks

Paragraf ke-

1.

Pengenalan Isu (Tesis)

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

2.

Penyampaian Pendapat/Argumen

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

3.

Penegasan

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

PENILAIAN MENGANALISIS STRUKTUR TEKS EDITORIAL

No.

Nama Peserta Didik

Nilai TP 2020/2021`

Nilai TP 2022/2023

1.

Aliansyah

80

100

2.

Elisha Nursafitri

80

100

3.

Rudi Muhammad Alfahri

80

100

4.

Yayu Wulan Miranda

72

85

5.

Neng Siti Nurhalimah

80

100

6.

Seni

72

85

7.

Rendi Saeful Bahri

72

85

8.

Dede Herna

80

100

9.

Melly Anjani

80

100

10.

Risma

80

100

11.

Rismawati

72

85

12.

Eka Puspita Sari

72

85

13.

Siti Ninong Nurjanah

80

100

14.

Rafiq Nurfalah

80

100

15.

Sipa Nurjanah

80

100

Rata-rata Kelas

77.33

95

MIN (Nilai Terendah)

75

85

MAX (nilai tertinggi)

85

100

Cianjur, 13 Desember 2022

Guru Mapel,

Novi Novianita Lukman, S.Pd.

RUBRIK PENILAIAN

No.

Aspek Yang Dinilai

Nilai

1.

Menganalisis struktur teks editorial.

a. Tidak memaparkan kebahasaaan teks editorial (tesis, argumentasi, penegasan ulang pendapat)

b. Memaparkan 1 struktur teks editorial.

c. Memaparkan 2 struktur teks editorial.

d. Memaparkan 3 struktur teks editorial.

e. Memaparkan semua struktur teks editorial.

25

50

75

85

100

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post