Lorong Resah
Lorong Resah
Matahari tampaknya lelah
Ia tak mau lagi singgah
Hanya awan hitam berjalan gagah
Seakan tahu hati ini patah
-
Sepi memeluk tanpa goyah
Menggerogoti rasa yang terbelah
Perih penuhi lorong resah
Terus mengalir tiada lagi celah
-
Lunglai seakan hilang arah
Tanpa tersisa sedikit pun gairah
Bahkan acuh terhadap aroma tanah
Hanya luka menganga tak terbantah
-
Hati bisa saja salah
Namun, tetap hadir sebuah berkah
Inilah kekuatan baru tuk melangkah
Yakin semua menuju jalan faedah.
***
Berau, 30 April 2021.
#Tantangan gurusiana, hari ke-356.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren bunda
Terima kasih, Bunda.
SemangatSemangat.Kembalilah bergairah,Keren puisinya bu Novita. Mantap.
Terima kasih, Bu Dewi.