Novita simindirki

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI PAUD KB SION OKSIBIL

HALAMAN PENGENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN TELAH DI SEMINARKAN

PENERAPAN METODE MEWARNAI PADA KARYA INI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA ANAK USIA DINI DI KB PAUD SION OKSIBIL

Oleh

Mengesahkan

KEPALA PENGELOLA PAUD KB SION OKSIBIL GURU

ORMINCE BABINGGA S.PAK NOVITA SIMINDIRKI

Nip . 19731103 20052 2 004 NIM: 859615894

DAFTAR ISI HALAMAN

HALAMAN JUDUL..................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................... ii

DAFTAR ISI................................................................ iii

KATA PENGANTAR................................................... iv

BAB 1....................................................................... 1

PENDAHULUAN....................................................... 1

a. Latar belakang masalah............................... 2

B. Identifikasi masalah....................................... 3

C. Analisis masalah............................................. 4

D. Rumusan masalah.......................................... 5

E. Tujuan penelitian............................................ 6

F. Manfaat penelitian......................................... 7

BAB II.................................................................. 8

KAJIAN PUSTAKA................................................ 8

A. Hipotesisi tindakan....................................... 9

b. Hasil belajar................................................... 10

BAB III.................................................................. 11

PELAKSANAAN PENELITIAN....................................... 11

a. metode penelitian......................................... 12

b. desain penelitian........................................... 13

c. lokasi penelitian............................................ 14

d. subjek penelitian........................................... 15

e. waktu penelitian............................................ 16

BAB IV............................................................ 17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......... 17

a. pendahuluan para peneliti....................... 18

b. pelaksanaan tindakan.............................. 19

BAB V............................................................. 20

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT........ 20

a. kesimpulan..................................................... 21

b. saran tindakan lanjut...................................... 22

c. daftar pustaka................................................. 23

lampiran.......................................................... 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa atas kasih dan kemurahan tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan ptk dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI TK NEGERI ESIPDING TAHUN 2022/2023

Ptk ini bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan metode karya mewarnai untuk menein gkatkan hasil belajar pada kelas a di paud kb sion oksibil.

Saya menyadai bahwa dalam penyusunan ptk ini masih jauh dari sifat sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun demi perbaikan dan kemajuan penelis ptk di masa yang akan datang. Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantuh secara moril dan materi dalam penyusunan ptk ini.semogah allah membalas dengan imbalan yang tidak ternilai arganya.

ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Di PAUD KB SION OKSIBIL Tahun 2022/2023

Oleh

Novita simindirki

Penelitian i tunjukan untuk meningkat kan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai pada kelompok A di PAUD KB SION OKSIBIL. Kemampuan motorik halus sangat pentin g untuk mendukung jenjang pendidikan selanjutnay.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari langkah-langkah pembelajaranm yaitu;

1. Satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari 3-5 anak .

2. Tiap kelompok mendapatkan 3-5 macam pewarna yang sudah di letakan dalam wadah;

3. Guru memberikan contoh mewarnai yang akan di lakukan ;

4. Gambar yang di warnai 9 sesuai dengan tema yang sedang berlangsung di PAUD KB SION.

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang berkesinambungan antara keluarga dan lingkuangan. Untuk menyelaraskan kebutuhan ini, maka perluh ada kerja sama dalam ,mendidik anak anatara orang tua,lingkuangan sekolah dan lingkuangan masyarakat.dalam memberikan layanan pada anak usia dini diharapkan sekolah mampu memberikan layanan pembinaan kepada orangtua untuk melanjutkan stimulasi pendidikan yang dapat di selenggarakan sendiri di lingkuangan mau pun di rumah.sekitar

Berdasarkan uud no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat angka 14 menyatakan bahwa: pendidkian anak usia dini (paud) adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pndidikan untuk membantuh pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.

Terdapat beberapa layanan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah amupun masyarakat untuk anak usia 0-6 tahun yang bertujuan mengembangkan aspek-aspek perkembnagan yang di miliki anak.

Lembaga pendidika sebagai agen pembelajaran bertanggung jawab dalam mengembaangkan berbagai aspek karakter bangsa.sehingga setiap kegiatan pembelajaran yang di lakukan pada tatanan pendidikan anak usia dini sebaiknya mengacu pada pp no.58 tahun2009 tentang standar pendidikan anak usia dini yang di kembangkan dalam setia yahapan dan jenjang pendidikan sesuai kebutuhan dan kjarakter masyarakat indonesia. Pada pendidikan anak usia dini pendidikan karakter di kembangkan pada setiap kegiatan belajar(bermain). Semua anak usia dini tanpa memandang usia mereka belajar dengan sangat baik melalui bermain(phelps,2005:1).

Menurut mayke s. Tedjasaputra(2001:9)

Pemimpin merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi anak. hampir semua benda dapat di jadikan sebagai alat permainan. Pada saat bermain anak belajar suatu objek ,secara sadar atau tidak sadar ia belajar dari sifat-sifat objek tersebut.

Menurut piaget(1962) bahwa :

Nyata dalam bermain itu sangat pentin g untuk belajar pada anak usia dini. Anak memperoleh informasi demi informasi melalui interaksinya dengan objek dan kelak informasi tersebut disusuin menjadi struktur pengetahuan. Bermain merupakan salah satu interaksi anak untuk memperoleh pengetahuan sebab anak memperoleh h pengetahuan melelui objek yang di sentuh dan aktivitas yang di lakukan kelompok bermain terkolong kedalam jalur pendidikn nonformal yaitu pendidikan yang di selenggarakan utuk anak usia 3 tahun.

b. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang,maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar di kelopom bermain di paud kb sion

c. Tujuan

Penelitian ini di laksanakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar di kelompok bermain paud kb sion.

d. Manfaat dan hasilpenelitian

Ada dua (2) yaitu

1. Manfaat teoritis

a. Bagi lembaga pendidikan khususnya pada jurusan pendidikan luar sekolah, akan menjadi bahan informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada peningkatan motorik halus anak pada jenjang pendidikan anak usia dini

b. Bagi peneliti, akan menjadi bahan masukan dalam menmeliti dan mengembangkan penelitian mewarnai gambar pada pendidikan anak usia dini.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat agar mengetahui pentingnaya peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar pada pendidikan anak usia dini.

b. Bagi tenaka pendidik atau tutor,menjadi bahan masukan dalam meningkatkan motorik halus anak dalam kegiatan mewarnai gambar bagi anak usia dini.

BAB II

A. Kajian Pusta

Di bandingkan keterampilan motorik kasar anak yang mengandalkan kekuatan untuk mengkordinasikan gerakan,pada gerakan motorik halus ini anak di tuntut untuk melakukan gerakan-gerakan kecil yang tidak hanya mengandalkan kekuatan,tetapi juga membutuhkan keterampilan yang ada pada diri anak.

Menurut santrok,(2007:216) bahwa keterampilan motorik halus adalah keterampilan motorik yang melibatkan yang lebih di atur dengan halus,seperti keterampilan tangan .

Menurut kartini (1988:97) memberikan pengertian motorik halus adalah ketangkasan atau keterampilan tangan, jari-jari serta pergelangan tangan serta penguasaan terhadap otot-otot dan urat wajah,motorik halus merupakan bagian dari sensori motorik yaitu golongan dari rangsangan sensoris (indra)dengan reaksi yang berupa gerakan otot motorik halusnya.

Menerut indriyani (2008: 90) bahwa keterampilan motorik halus adalah penggunaan bagian tubuh atau otot-otot kecil,seperti tangan ,

Sedangkan menurut papalia dkk (2008:90) bahwa mereka menguraikian tahapan-tahapan perkembangan motorik halus yang teramati melalui perkembangan menggenggam , kagiatan yang di lakukan hasil gambar,gerakan motorik halus ini tidak terlalu membutuhkan ketahanan mental anak.

Adapun kerangka pikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Motorik halus anak masih kurang

Tandanya:

1. Otot-otot pergelangan anak kaku

2. Otot-otot jari anak kaku

3. Koordinasi mata dengan tangan anak masih kurang

Mewarnai

Kemampuan motorik halus anak meningkat

Langkah-langkah kegiatan

a. Guru menyiapkan alat dan bahan akan di guanakan

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. C. Guru menjelaskan cara mewarnai gambar yang benar

d. Guru memberikan dorongan bimbingan pada anak

e. Guru menugaskan menempel hasil karya di buku gambar

Indikatornya

1. Otot-otot pergelangan tangan

2. Otot-otot pergelangan koordinasi mata

3. Koordinasi mata dengan tangan

c. Hipotetis tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas maka dapat di rumuskan hipotetis penelitian yaitu,jika keterampilan mewarnai dalam pembelajaran maka dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada kelompok bermai di paud kb sion.

BAB III

KAJIAN FUSTAKA

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode

penelitian kualitatif, dengan tujuan untuk mengungkap bagaimana

pengembangan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

mewarnai.

2. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)

dengan alasan untuk berusaha mengkaji dan merefleksikan secara

mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar untuk

dapat menjawab permasalahan penelitian dalam berupaya melakukan

pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan mewarna

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini, yaitu kegiatan mewarnai dalam

meningkatkan motorik halus anak.

1. Motorik halus adalah kemampuan yang hanya melibatkan bagian

bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti

keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan

yang tepat.

2. Kegiatan mewarnai adalah kegiatan yang melatih anak dalam

memegang dan menggerakkan alat pewarna dengan tujuan untuk melatih otot-otot halus dengan meletakkan posisi jari-jari dengan benar

dan melakukan proses mewarnai

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Bermain yang menjadi

subyek penelitian berjumlah 10 orang dan 1 orang guru .

D. Prosedur dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dilaksanakan adalah model penelitian

Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2006:92) sebagai berikut:

Refleksi

SIKLUSI

Pelaksanaan

Refleksi

SIKLUSI II

SIKLUSI II

SIKLUSI II

Pengamatan

E. JENIS PENELITIAN

Penelitian nin merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi.

Menutur (wina senjaya. 2011) bahwa proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecakan masalah tersebut dengan cara melakukan tindakan yang terancam dalam situasi nyata dalam serta menganalisis setiap pengaruh dalam setiap perlakuan tersebut.

F. Waktu Dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian di PAUD KB SION, pemilihan lokasi ini dilakukan karena dikelas tersebut terdapatr masalah pada kemampuan motorik halus anak berkaitan dengan kemampuan motorik halus.

G. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek Adalah Anak Kelompok B DI PAUD KB SION Yang Berjumlah 12 Anak Terdiri Dari 7 Anak Laki-Laki Dan 5 Anak Perempuan. Dalam Kemampuan Ini adalah Kemampuan Motorik Halus Anak.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran umum lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kelompok bermain Maccini

gusung kota Makassar dengan jumlah anak didik sebanyak 10 anak,

terdiri dari 8 anak laki-laki dan 2 anak perempuan, penelitian ini di

laksanakan selama 1 bulan.

Kelompok bermain Maccini gusung kota Makassar memiliki

tenaga guru/pendidik sebanyak 3 orang.

Lokasi penelitian berada dilingkungan masyarakat yang kompleks

artinya daerah tersebut berada ditengah-tengah masyarakat yang

berbeda suku bahasa dan agama serta tingkat pendidikan.

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar didirikan

sejak tahun 2004 hingga sekarang.

2. Siklus 1

A. Pertemuan I

1. PERENCANAAN

a. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan tentang

kondisi anak didik dalam kegiatan belajar mengajar di

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar. Dari

sini peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang

kemampuan motorik halus anak, apakah sudah bagus atau

masih perlu dikembangkan.

kemampuan motorik halus anak, apakah sudah bagus atau

masih perlu dikembangkan.

c. Peneliti menetapkan langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan secara

sistematis.

d. Membuat rancangan kegiatan harian yang berhubungan

dengan kemampuan motorik halus pada anak.

Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, sebagai berikut :

Tabel 4.1. Proses Pelaksanaan Siklus I Pembelajaran I

Kegiatan awal:

a. Salam, berdo’a, dan bernyanyi

b. Apersepsi

c. Memantulkan bola volly diam ditempat

d. Tanya jawab tentang hari-hari besar agama kristen

misalnya puasa ibadah

Kegiatan inti:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b.Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. Guru menjelaskan cara mewarnai pola yang benar

d. Anak melaksanakan kegiatan mewarnai sesuai dengan

pola

e. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi

pada anak

f. Anak menempelkan hasil karya dibuku gambar

Kegiatan penutup:

a. Bercerita dengan kata ganti

b. Dapat dibujuk bila sedang menangis

c. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini

d. Bernyanyi, doa, salam

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru dan anak melakukan kegiatan yang rutin

dilaksanakan yang merupakan kegiatan pembiasaan kepada anak seperti memberi

salam ketika masuk ruangan, kemudian bedoa sebelum kegiatan belajar dimulai

serta melakukan aktivitas bernyanyi bersama untuk memberikan semangat kepada

anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan Inti

Kegiatan Guru:

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang biasa dilakukan dalam

belajar mengajar dalam hal pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola sebagai berikut:

Pada kegiatan inti dilakukan kegiatan mewarnai. Guru kemudian menjelaskan

cara mewarnai pola dan mempelihatkan hasil yang sudah jadi kepada anak didik.

Dalam pelaksanaan kegiatan guru memberikan motivasi kepada anak agar dapat

melaksankan tugas yang diberikan kepada mereka. Setelah kegiatan dilakukan

guru membimbing anak untuk menempelkan hasil karya mereka dibuku gambar.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai kemudian

anak melakukan kegiatan mewarnai dengan pola yang sudah di berikan.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai kemudian

anak melakukan kegiatan mewarnai dengan pola yang sudah di berikan.

Kegiatan Penutup

Kegiatan Guru:

Pada akhir pertemuan dalm hal ini kegiatan akhir pembelajaran, guru

melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan anak didik seputar kegiatan yang

telah dilakukan.

Kegiatan Anak:

Anak didik berbincang-bincang dengan guru dan menjawab beberapa

pertanyaan guru seputar kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian anak didik

bernyanyi, berdoa, dan memberi salam kepada guru sebelum pulang.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung

berupa pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola.

Hasil observasi guru sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan .

Pada tahap ini guru menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan dalam kegiatan mewarnai. Pada tahap ini guru

memperoleh nilai baik.

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi. Pada tahap ini

guru tidak memperlihatkan hasil mewarnai pola yang sudah

jadi. Tahap ini juga perlu dilakukan karena akan

memberikan motivasi kepada anak didik untuk membuat

hasil mewarnai yang lebih baik. Oleh karena itu, guru

memperoleh nilai kurang.

4. Refleksi

Dengan melihat hasil pada pembelajaran I siklus 1, maka hasil

refleksi yang ditemukan adalah:

a. Perencanaan: masih perlu dipersiapkan lagi, dalam hal ini

persiapan dalam kegiatan pembelajaran seperti

mempersiapkan alat yang digunakan dalam kegiatan

mewarnai, pola gambar yang akan diwarnai sehingga

semua anak mendapatkan peralatan dan tidak harus berebut.

b. Pelaksanaan: guru kurang menjelaskan aturan main

kegiatan dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan

pembelajaran berjalan tidak secara sistematis dan

kurangnya pengawasan dari guru sehingga anak didik tidak

melaksanakan tugas dengan baik

Siklus 2

1. Pertemuan I

a. Perencanaan

1. Membuat rancangan kegiatan harian yang berhubungan dengan

kemampuan motorik halus pada anak.

2. Peneliti berdiskusi dengan guru Kelompok Bermain Maccini

Gusung dalam merencanakan pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak

3. Merumuskan pola gambar yang akan diwarnai oleh anak dalam

proses pembelajaran.

4. Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap

tahapan penelitian dengan menggunakan alat format observasi

baik observasi pada kegiatan guru juga pada observasi

perkembangan kemampuan motorik halus anak.

2 Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, sebagai berikut :

Tabel 4.3. Proses Pelaksanaan Siklus II Pembelajaran I

Kegiatan awal:

a. Salam, berdo’a, dan bernyanyi

b. Apersepsi

c. Berdiri dengan satu kaki selama 5 menit dengan seimbang.

d. Latihan mengucapkan doa sebelum dan sesudah belajar.

Kegiatan inti:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. Guru menjelaskan cara mewarnai pola yang benar

d. Anak melaksanakan kegiatan mewarnai sesuai dengan pola

e. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada

anak

f. A nak menempelkan hasil karya dibuku gambar

Kegiatan penutup:

a. Bercerita dengan kata ganti saya.

b. Dapat dibujuk bila sedang menangis

c. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini.

Bernyanyi, berdoa, salam.

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru dan anak melakukan kegiatan yang rutin

dilaksanakan yang merupakan kegiatan pembiasaan anak seperti memberi

salam kegiatan belajar dimulai serta aktivitas bernyanyi bersama untuk

memberikan semangat kepada anak didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Guru juga mengajak anak untuk melakukan kegiatan

melatih keseimbangan dengan menyuruh anak berdiri diatas satu kaki

selama beberapa menit.

Kegiatan Inti

Kegiatan Guru:

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang biasa dilakukan

dalam proses belajar mengajar,untuk lebih jelasnya akan dideskripsikan

proses belajar mengajar dalam hal pengembangan kemampuan motorik

halus pada anak melalui kegiatan mewarnai pola sebagai berikut:

Pada kegiatan inti dilakukan kegiatan mewarnai. Guru kemudian

menjelaskan cara mewarnai pola dan mempelihatkan hasil yang sudah jadi

kepada anak didik. Memperlihatkan hasil mewarnai pola yang benar

kepada anak didik merupakan salah satu cara untuk memberikan motivasi

kepada anak didik agar anak didik merasa termotivasi untuk menciptakan

hasil mewarnai pola yang juga baik. Selain itu guru juga memberikan

bantuan kepada anak didik bila mengalami kesulitan dalam kegiatan

mewarnai pola dan juga memberikan motivasi kepada anak agar dapat

melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka. Setelah kegiatan

dilakukan guru membimbing anak untuk menempelkan hasil karya mereka

di buku gambar.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai

gambar kemudian anak melakukan kegiatan mewarnai gambar yang telah

disiapkan. Anak yang kurang mampu meminta pertolongan kepada guru.

Setelah kegiatan mewarnai pola dilakukan, guru kemudian menyuruh anak

didik untuk menempelkan hasil mewarnai mereka ke buku gambar

mereka.

Kegiatan penutup

Kegiatan Guru

Pada akhir pembelajaran, guru melakukan kegiatan tanya jawab

seputar kegiatan mewarnai. Diakhir pertemuan guru mengajak anak didik

untuk bernyanyi kemudian doa dan mempersilahkan kepada anak untuk

bersalam dengan guru sebelum pulang.

Kegiatan Anak

Anak didik menjawab beberapa pertanyaan guru seputar kegiatan

yang telah dilakukan. Kemudian anak didik bernyanyi, berdoa, dan

memberi salam kepada guru sebelum pulang.

5. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung

berupa pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola.

Hasil observasi guru sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

pada tahap ini guru menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan dalam kegiatan bermain peran seperti mewarnai,

pola-pola persegi yang digambar di kertas. Pada tahap ini

guru memperoleh nilai baik.

b. Guru memperlihatkan hasil gambar yang sudah jadi kepada

anak didik, maka guru memperoleh penilaian baik

c. Guru menjelaskan cara menggunting pola yang benar. Guru

memberikan penjelasan kepada anak didik tentang cara

mewarnai sehingga guru diberi nilai baik.

d. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada

anak. Guru melakukan bimbingan kepada anak didik yang

kurang mampu melakukan kegiatan mewarnai pola tetapi

tidak memberikan motivasi kepada anak didik agar anak

didik tetap semangat dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru. Pada tahap ini guru mendapat

penilaian cukup.

Hasil observasi anak didik

a. Anak mampu mewarnai pola lingkaran. Pada indikator ini dari 10

orang anak yang diobservasi terdapat 6 orang anak yang berada pada

kategori baik, 3 anak yang berada pada kategori cukup, dan 1 orang

anak berada pada kategori kurang.

b. Anak mampu mewarnai pola segiempat. Pada indikator ini dari 10

orang anak yang diobservasi hanya terdapat 6 orang anak yang berada

pada kategori baik, dan 2 orang anak dari kategori cukup, serta 2 orang

anak yang berada pada kategori kurang.

6. Refleksi

1. Perencanaan telah dilakukan dengan baik dan sesuai

dengan prosedur mengajar di Kelompok Bermain Maccini

Gusung. Oleh karena itu, untuk tahapan perencanaan tetap

akan dipertahankan untuk perencanaan pembelajaran

selanjutnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun

dilakukan dengan sistematis. Mengantisipasi hal-hal yang

memungkinkan dapat menghambat kegiatan proses belajar

B. PEMBAHASAN

Penelitian ini ingin melihat bagaimanakah kemampuan motorik halus

dapat meningkat dengan diterapkannya kegiatan pembelajaran melalui

kegiatan mewarnai yang dilakukan di Kelompok Bermain Maccini Gusung

Kota Makassar. Namun sebelum anak mengikuti kegiatan pembelajaran

terlebih dahulu anak diobservasi untuk mengetahui kemampuan motorik

halus mereka dan sebagai bahan acuan penerapan metode pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan

kemampuan motorik halus pada anak dari siklus 1 ke siklus 2. Dapat

diketahui pada siklus 1 masih banyak anak yang belum mampu melakukan

kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada perkembangan kemampuan

motorik halus pada anak. Dari data tersebut diatas diketahui bahwa semua

indikator dalam kegiatan penelitian belum mampu di lakukan oleh

sebagian besar anak pada siklus 1. Namun pada siklus 2 semua kegiatan

dan indikator telah mampu dilakukan oleh anak.

Pada siklus 2 segala hal-hal yang dianggap telah menjadi

hambatan, kekurangan, dapat ditutupi sehingga pembelajaran pada siklus 2

dapat terlaksana dngan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

Bahkan anak didik nampak bersemangat melakukan kegiatan sehingga

mereka mampu mencapai semua indikator dengan baik yaitu anak telah

mampu mewarnai berbagai macam pola . selain itu, agar kegiatan

pembelajaran berhasil maka teknik bermain merupakan salah satu cara

yang baik diterapkan pada sistim pembelajaran di Kelompok Bermain, hal

ini ditujukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi

anak didik. Seperti yang dinyatakan oleh Hurlock (1978:61) bahwa

“bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan

tanpa mempertimbangkan hasil akhir”. Kegiatan tersebut dilakukan secara

sukarela tanpa paksaan atau tekanan luar. Oleh karena begitu besar nilai

bermain dalam kehidupan anak maka pemanfaatan kegiatan bermain

dalam pelaksanaan program kegiatan anak kelompok bermain merupakan

syarat yang mutlak sama sekali tidak bisa diabaikan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh berbagai temuan

penelitian yang memberikan gambaran tenang bagaimana meningkatkan

kemampuan motorik halus pada anak melalui kegiatan mewarnai di

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar. Maka penulis

menarik kesimpulan yaitu, kemampuan motorik halus anak dapat

ditingkatkan melalui kegiatan mewarnai gambar pola-pola dari bentuk

pola yang mudah hingga bentuk pola yang rumit. Melalui kegiatan

mewarnai anak belajar melatih mengkoordinasikan mata tangan dalam

mengatur jarak mewarnai sehingga apabila tindakan pembiasaan ini

dilakukan anak akan mampu mengerjakannya dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan apa yang telah disampaikan maka disarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Kepada Guru Kelompok Bermain agar dapat memberikan

sumbangsih yang besar dan bersungguh-sungguh dalam upaya

mengembangkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok

Bermain.

2. Kepada pihak sekolah disarankan agar dapat melengkapi sarana

dan prasaran dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik

halus anak di Kelompok Bermain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Pedoman Guru Bidang Pengembangan Kemampuan Berbahas di

TK. Jakarta. Depdikbud.

Arifuddin. 2011. Kemampuan Motorik Halus Anak. Online: Http://arifuddin blogspot.com/2011/07/peningkatan-kemampuan-motorik-halus.html.

Diakses, 21 Januari 2015.

Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas.

-------------------------. 2007. Pedoman pembelajaran Bidang Pengembangan Seni

Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar.

Hurlock, Elisabeth. 1991. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: PT. Gelora

Aksara Pratama.

------------------------------. 2000. Perkembangan Anak Jilid II, Jakarta: Anggota

IKAPI.

Moantolalu, 2005. Metode Pengembangan Kemampuan Berbabahasa, Jakarta,

Depdiknas.

Indriyani, N. Widian. 2008. Panduan Praktik Mendidik Anak Cerdas Intelektual dan

Emosional. Logung Pustaka.

Kartini Kartono, 1988. Psikologi Anak, Bandung: Alumni.

Kusuma. 2010. Kreatif Lewat Mewarnai. (Online): http://arroyyantambun.wordpress.com/2010/01/24/test. diakses 27 Desember 2014.

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak kanak.

LAMPIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN

PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

ANAK

Kemampuan Motorik Halus

Variabel

Indikator

Deskriptor.

NO Item

Kemampuan motorik halus anak

1. Otot-otot jari

2. Otot-otot Pergelangan

3. Koordinasi mata dan tangan

1. Anak mampu mewarnai gambar lingkaran

2. Anak mampu mewarnai gambar segiempat

3. Anak mampu mewarnai gambar segilima

1

2

3

PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

Nama : YOSIANA PUDAN TAPLO

No. Induk : -

Kelom pok :A

No

. Yang Diamati

O

O

Keterangan

1

Anak mampu mewarnai gambar lingkaran

2

Anak mampu mewarnai gambar segiempat

3

. Anak mampu mewarnai gambar segilima

Keterangan :

O : Baik

: Cukup

O : Kurang

HALAMAN PENGENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN TELAH DI SEMINARKAN

PENERAPAN METODE MEWARNAI PADA KARYA INI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA ANAK USIA DINI DI KB PAUD SION OKSIBIL

Oleh

Mengesahkan

KEPALA PENGELOLA PAUD KB SION OKSIBIL GURU

ORMINCE BABINGGA S.PAK NOVITA SIMINDIRKI

Nip . 19731103 20052 2 004 NIM: 859615894

DAFTAR ISI HALAMAN

HALAMAN JUDUL..................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................... ii

DAFTAR ISI................................................................ iii

KATA PENGANTAR................................................... iv

BAB 1....................................................................... 1

PENDAHULUAN....................................................... 1

a. Latar belakang masalah............................... 2

B. Identifikasi masalah....................................... 3

C. Analisis masalah............................................. 4

D. Rumusan masalah.......................................... 5

E. Tujuan penelitian............................................ 6

F. Manfaat penelitian......................................... 7

BAB II.................................................................. 8

KAJIAN PUSTAKA................................................ 8

A. Hipotesisi tindakan....................................... 9

b. Hasil belajar................................................... 10

BAB III.................................................................. 11

PELAKSANAAN PENELITIAN....................................... 11

a. metode penelitian......................................... 12

b. desain penelitian........................................... 13

c. lokasi penelitian............................................ 14

d. subjek penelitian........................................... 15

e. waktu penelitian............................................ 16

BAB IV............................................................ 17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......... 17

a. pendahuluan para peneliti....................... 18

b. pelaksanaan tindakan.............................. 19

BAB V............................................................. 20

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT........ 20

a. kesimpulan..................................................... 21

b. saran tindakan lanjut...................................... 22

c. daftar pustaka................................................. 23

lampiran.......................................................... 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa atas kasih dan kemurahan tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan ptk dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI TK NEGERI ESIPDING TAHUN 2022/2023

Ptk ini bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan metode karya mewarnai untuk menein gkatkan hasil belajar pada kelas a di paud kb sion oksibil.

Saya menyadai bahwa dalam penyusunan ptk ini masih jauh dari sifat sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun demi perbaikan dan kemajuan penelis ptk di masa yang akan datang. Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantuh secara moril dan materi dalam penyusunan ptk ini.semogah allah membalas dengan imbalan yang tidak ternilai arganya.

ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Di PAUD KB SION OKSIBIL Tahun 2022/2023

Oleh

Novita simindirki

Penelitian i tunjukan untuk meningkat kan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai pada kelompok A di PAUD KB SION OKSIBIL. Kemampuan motorik halus sangat pentin g untuk mendukung jenjang pendidikan selanjutnay.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari langkah-langkah pembelajaranm yaitu;

1. Satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari 3-5 anak .

2. Tiap kelompok mendapatkan 3-5 macam pewarna yang sudah di letakan dalam wadah;

3. Guru memberikan contoh mewarnai yang akan di lakukan ;

4. Gambar yang di warnai 9 sesuai dengan tema yang sedang berlangsung di PAUD KB SION.

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang berkesinambungan antara keluarga dan lingkuangan. Untuk menyelaraskan kebutuhan ini, maka perluh ada kerja sama dalam ,mendidik anak anatara orang tua,lingkuangan sekolah dan lingkuangan masyarakat.dalam memberikan layanan pada anak usia dini diharapkan sekolah mampu memberikan layanan pembinaan kepada orangtua untuk melanjutkan stimulasi pendidikan yang dapat di selenggarakan sendiri di lingkuangan mau pun di rumah.sekitar

Berdasarkan uud no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat angka 14 menyatakan bahwa: pendidkian anak usia dini (paud) adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pndidikan untuk membantuh pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.

Terdapat beberapa layanan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah amupun masyarakat untuk anak usia 0-6 tahun yang bertujuan mengembangkan aspek-aspek perkembnagan yang di miliki anak.

Lembaga pendidika sebagai agen pembelajaran bertanggung jawab dalam mengembaangkan berbagai aspek karakter bangsa.sehingga setiap kegiatan pembelajaran yang di lakukan pada tatanan pendidikan anak usia dini sebaiknya mengacu pada pp no.58 tahun2009 tentang standar pendidikan anak usia dini yang di kembangkan dalam setia yahapan dan jenjang pendidikan sesuai kebutuhan dan kjarakter masyarakat indonesia. Pada pendidikan anak usia dini pendidikan karakter di kembangkan pada setiap kegiatan belajar(bermain). Semua anak usia dini tanpa memandang usia mereka belajar dengan sangat baik melalui bermain(phelps,2005:1).

Menurut mayke s. Tedjasaputra(2001:9)

Pemimpin merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi anak. hampir semua benda dapat di jadikan sebagai alat permainan. Pada saat bermain anak belajar suatu objek ,secara sadar atau tidak sadar ia belajar dari sifat-sifat objek tersebut.

Menurut piaget(1962) bahwa :

Nyata dalam bermain itu sangat pentin g untuk belajar pada anak usia dini. Anak memperoleh informasi demi informasi melalui interaksinya dengan objek dan kelak informasi tersebut disusuin menjadi struktur pengetahuan. Bermain merupakan salah satu interaksi anak untuk memperoleh pengetahuan sebab anak memperoleh h pengetahuan melelui objek yang di sentuh dan aktivitas yang di lakukan kelompok bermain terkolong kedalam jalur pendidikn nonformal yaitu pendidikan yang di selenggarakan utuk anak usia 3 tahun.

b. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang,maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar di kelopom bermain di paud kb sion

c. Tujuan

Penelitian ini di laksanakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar di kelompok bermain paud kb sion.

d. Manfaat dan hasilpenelitian

Ada dua (2) yaitu

1. Manfaat teoritis

a. Bagi lembaga pendidikan khususnya pada jurusan pendidikan luar sekolah, akan menjadi bahan informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada peningkatan motorik halus anak pada jenjang pendidikan anak usia dini

b. Bagi peneliti, akan menjadi bahan masukan dalam menmeliti dan mengembangkan penelitian mewarnai gambar pada pendidikan anak usia dini.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat agar mengetahui pentingnaya peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar pada pendidikan anak usia dini.

b. Bagi tenaka pendidik atau tutor,menjadi bahan masukan dalam meningkatkan motorik halus anak dalam kegiatan mewarnai gambar bagi anak usia dini.

BAB II

A. Kajian Pusta

Di bandingkan keterampilan motorik kasar anak yang mengandalkan kekuatan untuk mengkordinasikan gerakan,pada gerakan motorik halus ini anak di tuntut untuk melakukan gerakan-gerakan kecil yang tidak hanya mengandalkan kekuatan,tetapi juga membutuhkan keterampilan yang ada pada diri anak.

Menurut santrok,(2007:216) bahwa keterampilan motorik halus adalah keterampilan motorik yang melibatkan yang lebih di atur dengan halus,seperti keterampilan tangan .

Menurut kartini (1988:97) memberikan pengertian motorik halus adalah ketangkasan atau keterampilan tangan, jari-jari serta pergelangan tangan serta penguasaan terhadap otot-otot dan urat wajah,motorik halus merupakan bagian dari sensori motorik yaitu golongan dari rangsangan sensoris (indra)dengan reaksi yang berupa gerakan otot motorik halusnya.

Menerut indriyani (2008: 90) bahwa keterampilan motorik halus adalah penggunaan bagian tubuh atau otot-otot kecil,seperti tangan ,

Sedangkan menurut papalia dkk (2008:90) bahwa mereka menguraikian tahapan-tahapan perkembangan motorik halus yang teramati melalui perkembangan menggenggam , kagiatan yang di lakukan hasil gambar,gerakan motorik halus ini tidak terlalu membutuhkan ketahanan mental anak.

Adapun kerangka pikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Motorik halus anak masih kurang

Tandanya:

1. Otot-otot pergelangan anak kaku

2. Otot-otot jari anak kaku

3. Koordinasi mata dengan tangan anak masih kurang

Mewarnai

Kemampuan motorik halus anak meningkat

Langkah-langkah kegiatan

a. Guru menyiapkan alat dan bahan akan di guanakan

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. C. Guru menjelaskan cara mewarnai gambar yang benar

d. Guru memberikan dorongan bimbingan pada anak

e. Guru menugaskan menempel hasil karya di buku gambar

Indikatornya

1. Otot-otot pergelangan tangan

2. Otot-otot pergelangan koordinasi mata

3. Koordinasi mata dengan tangan

c. Hipotetis tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas maka dapat di rumuskan hipotetis penelitian yaitu,jika keterampilan mewarnai dalam pembelajaran maka dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada kelompok bermai di paud kb sion.

BAB III

KAJIAN FUSTAKA

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode

penelitian kualitatif, dengan tujuan untuk mengungkap bagaimana

pengembangan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

mewarnai.

2. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)

dengan alasan untuk berusaha mengkaji dan merefleksikan secara

mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar untuk

dapat menjawab permasalahan penelitian dalam berupaya melakukan

pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan mewarna

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini, yaitu kegiatan mewarnai dalam

meningkatkan motorik halus anak.

1. Motorik halus adalah kemampuan yang hanya melibatkan bagian

bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti

keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan

yang tepat.

2. Kegiatan mewarnai adalah kegiatan yang melatih anak dalam

memegang dan menggerakkan alat pewarna dengan tujuan untuk melatih otot-otot halus dengan meletakkan posisi jari-jari dengan benar

dan melakukan proses mewarnai

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Bermain yang menjadi

subyek penelitian berjumlah 10 orang dan 1 orang guru .

D. Prosedur dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dilaksanakan adalah model penelitian

Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2006:92) sebagai berikut:

Refleksi

SIKLUSI

Pelaksanaan

Refleksi

SIKLUSI II

SIKLUSI II

SIKLUSI II

Pengamatan

E. JENIS PENELITIAN

Penelitian nin merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi.

Menutur (wina senjaya. 2011) bahwa proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecakan masalah tersebut dengan cara melakukan tindakan yang terancam dalam situasi nyata dalam serta menganalisis setiap pengaruh dalam setiap perlakuan tersebut.

F. Waktu Dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian di PAUD KB SION, pemilihan lokasi ini dilakukan karena dikelas tersebut terdapatr masalah pada kemampuan motorik halus anak berkaitan dengan kemampuan motorik halus.

G. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek Adalah Anak Kelompok B DI PAUD KB SION Yang Berjumlah 12 Anak Terdiri Dari 7 Anak Laki-Laki Dan 5 Anak Perempuan. Dalam Kemampuan Ini adalah Kemampuan Motorik Halus Anak.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran umum lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kelompok bermain Maccini

gusung kota Makassar dengan jumlah anak didik sebanyak 10 anak,

terdiri dari 8 anak laki-laki dan 2 anak perempuan, penelitian ini di

laksanakan selama 1 bulan.

Kelompok bermain Maccini gusung kota Makassar memiliki

tenaga guru/pendidik sebanyak 3 orang.

Lokasi penelitian berada dilingkungan masyarakat yang kompleks

artinya daerah tersebut berada ditengah-tengah masyarakat yang

berbeda suku bahasa dan agama serta tingkat pendidikan.

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar didirikan

sejak tahun 2004 hingga sekarang.

2. Siklus 1

A. Pertemuan I

1. PERENCANAAN

a. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan tentang

kondisi anak didik dalam kegiatan belajar mengajar di

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar. Dari

sini peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang

kemampuan motorik halus anak, apakah sudah bagus atau

masih perlu dikembangkan.

kemampuan motorik halus anak, apakah sudah bagus atau

masih perlu dikembangkan.

c. Peneliti menetapkan langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan secara

sistematis.

d. Membuat rancangan kegiatan harian yang berhubungan

dengan kemampuan motorik halus pada anak.

Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, sebagai berikut :

Tabel 4.1. Proses Pelaksanaan Siklus I Pembelajaran I

Kegiatan awal:

a. Salam, berdo’a, dan bernyanyi

b. Apersepsi

c. Memantulkan bola volly diam ditempat

d. Tanya jawab tentang hari-hari besar agama kristen

misalnya puasa ibadah

Kegiatan inti:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b.Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. Guru menjelaskan cara mewarnai pola yang benar

d. Anak melaksanakan kegiatan mewarnai sesuai dengan

pola

e. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi

pada anak

f. Anak menempelkan hasil karya dibuku gambar

Kegiatan penutup:

a. Bercerita dengan kata ganti

b. Dapat dibujuk bila sedang menangis

c. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini

d. Bernyanyi, doa, salam

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru dan anak melakukan kegiatan yang rutin

dilaksanakan yang merupakan kegiatan pembiasaan kepada anak seperti memberi

salam ketika masuk ruangan, kemudian bedoa sebelum kegiatan belajar dimulai

serta melakukan aktivitas bernyanyi bersama untuk memberikan semangat kepada

anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan Inti

Kegiatan Guru:

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang biasa dilakukan dalam

belajar mengajar dalam hal pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola sebagai berikut:

Pada kegiatan inti dilakukan kegiatan mewarnai. Guru kemudian menjelaskan

cara mewarnai pola dan mempelihatkan hasil yang sudah jadi kepada anak didik.

Dalam pelaksanaan kegiatan guru memberikan motivasi kepada anak agar dapat

melaksankan tugas yang diberikan kepada mereka. Setelah kegiatan dilakukan

guru membimbing anak untuk menempelkan hasil karya mereka dibuku gambar.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai kemudian

anak melakukan kegiatan mewarnai dengan pola yang sudah di berikan.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai kemudian

anak melakukan kegiatan mewarnai dengan pola yang sudah di berikan.

Kegiatan Penutup

Kegiatan Guru:

Pada akhir pertemuan dalm hal ini kegiatan akhir pembelajaran, guru

melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan anak didik seputar kegiatan yang

telah dilakukan.

Kegiatan Anak:

Anak didik berbincang-bincang dengan guru dan menjawab beberapa

pertanyaan guru seputar kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian anak didik

bernyanyi, berdoa, dan memberi salam kepada guru sebelum pulang.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung

berupa pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola.

Hasil observasi guru sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan .

Pada tahap ini guru menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan dalam kegiatan mewarnai. Pada tahap ini guru

memperoleh nilai baik.

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi. Pada tahap ini

guru tidak memperlihatkan hasil mewarnai pola yang sudah

jadi. Tahap ini juga perlu dilakukan karena akan

memberikan motivasi kepada anak didik untuk membuat

hasil mewarnai yang lebih baik. Oleh karena itu, guru

memperoleh nilai kurang.

4. Refleksi

Dengan melihat hasil pada pembelajaran I siklus 1, maka hasil

refleksi yang ditemukan adalah:

a. Perencanaan: masih perlu dipersiapkan lagi, dalam hal ini

persiapan dalam kegiatan pembelajaran seperti

mempersiapkan alat yang digunakan dalam kegiatan

mewarnai, pola gambar yang akan diwarnai sehingga

semua anak mendapatkan peralatan dan tidak harus berebut.

b. Pelaksanaan: guru kurang menjelaskan aturan main

kegiatan dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan

pembelajaran berjalan tidak secara sistematis dan

kurangnya pengawasan dari guru sehingga anak didik tidak

melaksanakan tugas dengan baik

Siklus 2

1. Pertemuan I

a. Perencanaan

1. Membuat rancangan kegiatan harian yang berhubungan dengan

kemampuan motorik halus pada anak.

2. Peneliti berdiskusi dengan guru Kelompok Bermain Maccini

Gusung dalam merencanakan pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak

3. Merumuskan pola gambar yang akan diwarnai oleh anak dalam

proses pembelajaran.

4. Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap

tahapan penelitian dengan menggunakan alat format observasi

baik observasi pada kegiatan guru juga pada observasi

perkembangan kemampuan motorik halus anak.

2 Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, sebagai berikut :

Tabel 4.3. Proses Pelaksanaan Siklus II Pembelajaran I

Kegiatan awal:

a. Salam, berdo’a, dan bernyanyi

b. Apersepsi

c. Berdiri dengan satu kaki selama 5 menit dengan seimbang.

d. Latihan mengucapkan doa sebelum dan sesudah belajar.

Kegiatan inti:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. Guru menjelaskan cara mewarnai pola yang benar

d. Anak melaksanakan kegiatan mewarnai sesuai dengan pola

e. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada

anak

f. A nak menempelkan hasil karya dibuku gambar

Kegiatan penutup:

a. Bercerita dengan kata ganti saya.

b. Dapat dibujuk bila sedang menangis

c. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini.

Bernyanyi, berdoa, salam.

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru dan anak melakukan kegiatan yang rutin

dilaksanakan yang merupakan kegiatan pembiasaan anak seperti memberi

salam kegiatan belajar dimulai serta aktivitas bernyanyi bersama untuk

memberikan semangat kepada anak didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Guru juga mengajak anak untuk melakukan kegiatan

melatih keseimbangan dengan menyuruh anak berdiri diatas satu kaki

selama beberapa menit.

Kegiatan Inti

Kegiatan Guru:

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang biasa dilakukan

dalam proses belajar mengajar,untuk lebih jelasnya akan dideskripsikan

proses belajar mengajar dalam hal pengembangan kemampuan motorik

halus pada anak melalui kegiatan mewarnai pola sebagai berikut:

Pada kegiatan inti dilakukan kegiatan mewarnai. Guru kemudian

menjelaskan cara mewarnai pola dan mempelihatkan hasil yang sudah jadi

kepada anak didik. Memperlihatkan hasil mewarnai pola yang benar

kepada anak didik merupakan salah satu cara untuk memberikan motivasi

kepada anak didik agar anak didik merasa termotivasi untuk menciptakan

hasil mewarnai pola yang juga baik. Selain itu guru juga memberikan

bantuan kepada anak didik bila mengalami kesulitan dalam kegiatan

mewarnai pola dan juga memberikan motivasi kepada anak agar dapat

melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka. Setelah kegiatan

dilakukan guru membimbing anak untuk menempelkan hasil karya mereka

di buku gambar.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai

gambar kemudian anak melakukan kegiatan mewarnai gambar yang telah

disiapkan. Anak yang kurang mampu meminta pertolongan kepada guru.

Setelah kegiatan mewarnai pola dilakukan, guru kemudian menyuruh anak

didik untuk menempelkan hasil mewarnai mereka ke buku gambar

mereka.

Kegiatan penutup

Kegiatan Guru

Pada akhir pembelajaran, guru melakukan kegiatan tanya jawab

seputar kegiatan mewarnai. Diakhir pertemuan guru mengajak anak didik

untuk bernyanyi kemudian doa dan mempersilahkan kepada anak untuk

bersalam dengan guru sebelum pulang.

Kegiatan Anak

Anak didik menjawab beberapa pertanyaan guru seputar kegiatan

yang telah dilakukan. Kemudian anak didik bernyanyi, berdoa, dan

memberi salam kepada guru sebelum pulang.

5. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung

berupa pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola.

Hasil observasi guru sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

pada tahap ini guru menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan dalam kegiatan bermain peran seperti mewarnai,

pola-pola persegi yang digambar di kertas. Pada tahap ini

guru memperoleh nilai baik.

b. Guru memperlihatkan hasil gambar yang sudah jadi kepada

anak didik, maka guru memperoleh penilaian baik

c. Guru menjelaskan cara menggunting pola yang benar. Guru

memberikan penjelasan kepada anak didik tentang cara

mewarnai sehingga guru diberi nilai baik.

d. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada

anak. Guru melakukan bimbingan kepada anak didik yang

kurang mampu melakukan kegiatan mewarnai pola tetapi

tidak memberikan motivasi kepada anak didik agar anak

didik tetap semangat dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru. Pada tahap ini guru mendapat

penilaian cukup.

Hasil observasi anak didik

a. Anak mampu mewarnai pola lingkaran. Pada indikator ini dari 10

orang anak yang diobservasi terdapat 6 orang anak yang berada pada

kategori baik, 3 anak yang berada pada kategori cukup, dan 1 orang

anak berada pada kategori kurang.

b. Anak mampu mewarnai pola segiempat. Pada indikator ini dari 10

orang anak yang diobservasi hanya terdapat 6 orang anak yang berada

pada kategori baik, dan 2 orang anak dari kategori cukup, serta 2 orang

anak yang berada pada kategori kurang.

6. Refleksi

1. Perencanaan telah dilakukan dengan baik dan sesuai

dengan prosedur mengajar di Kelompok Bermain Maccini

Gusung. Oleh karena itu, untuk tahapan perencanaan tetap

akan dipertahankan untuk perencanaan pembelajaran

selanjutnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun

dilakukan dengan sistematis. Mengantisipasi hal-hal yang

memungkinkan dapat menghambat kegiatan proses belajar

B. PEMBAHASAN

Penelitian ini ingin melihat bagaimanakah kemampuan motorik halus

dapat meningkat dengan diterapkannya kegiatan pembelajaran melalui

kegiatan mewarnai yang dilakukan di Kelompok Bermain Maccini Gusung

Kota Makassar. Namun sebelum anak mengikuti kegiatan pembelajaran

terlebih dahulu anak diobservasi untuk mengetahui kemampuan motorik

halus mereka dan sebagai bahan acuan penerapan metode pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan

kemampuan motorik halus pada anak dari siklus 1 ke siklus 2. Dapat

diketahui pada siklus 1 masih banyak anak yang belum mampu melakukan

kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada perkembangan kemampuan

motorik halus pada anak. Dari data tersebut diatas diketahui bahwa semua

indikator dalam kegiatan penelitian belum mampu di lakukan oleh

sebagian besar anak pada siklus 1. Namun pada siklus 2 semua kegiatan

dan indikator telah mampu dilakukan oleh anak.

Pada siklus 2 segala hal-hal yang dianggap telah menjadi

hambatan, kekurangan, dapat ditutupi sehingga pembelajaran pada siklus 2

dapat terlaksana dngan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

Bahkan anak didik nampak bersemangat melakukan kegiatan sehingga

mereka mampu mencapai semua indikator dengan baik yaitu anak telah

mampu mewarnai berbagai macam pola . selain itu, agar kegiatan

pembelajaran berhasil maka teknik bermain merupakan salah satu cara

yang baik diterapkan pada sistim pembelajaran di Kelompok Bermain, hal

ini ditujukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi

anak didik. Seperti yang dinyatakan oleh Hurlock (1978:61) bahwa

“bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan

tanpa mempertimbangkan hasil akhir”. Kegiatan tersebut dilakukan secara

sukarela tanpa paksaan atau tekanan luar. Oleh karena begitu besar nilai

bermain dalam kehidupan anak maka pemanfaatan kegiatan bermain

dalam pelaksanaan program kegiatan anak kelompok bermain merupakan

syarat yang mutlak sama sekali tidak bisa diabaikan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh berbagai temuan

penelitian yang memberikan gambaran tenang bagaimana meningkatkan

kemampuan motorik halus pada anak melalui kegiatan mewarnai di

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar. Maka penulis

menarik kesimpulan yaitu, kemampuan motorik halus anak dapat

ditingkatkan melalui kegiatan mewarnai gambar pola-pola dari bentuk

pola yang mudah hingga bentuk pola yang rumit. Melalui kegiatan

mewarnai anak belajar melatih mengkoordinasikan mata tangan dalam

mengatur jarak mewarnai sehingga apabila tindakan pembiasaan ini

dilakukan anak akan mampu mengerjakannya dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan apa yang telah disampaikan maka disarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Kepada Guru Kelompok Bermain agar dapat memberikan

sumbangsih yang besar dan bersungguh-sungguh dalam upaya

mengembangkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok

Bermain.

2. Kepada pihak sekolah disarankan agar dapat melengkapi sarana

dan prasaran dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik

halus anak di Kelompok Bermain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Pedoman Guru Bidang Pengembangan Kemampuan Berbahas di

TK. Jakarta. Depdikbud.

Arifuddin. 2011. Kemampuan Motorik Halus Anak. Online: Http://arifuddin blogspot.com/2011/07/peningkatan-kemampuan-motorik-halus.html.

Diakses, 21 Januari 2015.

Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas.

-------------------------. 2007. Pedoman pembelajaran Bidang Pengembangan Seni

Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar.

Hurlock, Elisabeth. 1991. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: PT. Gelora

Aksara Pratama.

------------------------------. 2000. Perkembangan Anak Jilid II, Jakarta: Anggota

IKAPI.

Moantolalu, 2005. Metode Pengembangan Kemampuan Berbabahasa, Jakarta,

Depdiknas.

Indriyani, N. Widian. 2008. Panduan Praktik Mendidik Anak Cerdas Intelektual dan

Emosional. Logung Pustaka.

Kartini Kartono, 1988. Psikologi Anak, Bandung: Alumni.

Kusuma. 2010. Kreatif Lewat Mewarnai. (Online): http://arroyyantambun.wordpress.com/2010/01/24/test. diakses 27 Desember 2014.

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak kanak.

LAMPIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN

PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

ANAK

Kemampuan Motorik Halus

Variabel

Indikator

Deskriptor.

NO Item

Kemampuan motorik halus anak

1. Otot-otot jari

2. Otot-otot Pergelangan

3. Koordinasi mata dan tangan

1. Anak mampu mewarnai gambar lingkaran

2. Anak mampu mewarnai gambar segiempat

3. Anak mampu mewarnai gambar segilima

1

2

3

PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

Nama : YOSIANA PUDAN TAPLO

No. Induk : -

Kelom pok :A

No

. Yang Diamati

O

O

Keterangan

1

Anak mampu mewarnai gambar lingkaran

2

Anak mampu mewarnai gambar segiempat

3

. Anak mampu mewarnai gambar segilima

Keterangan :

O : Baik

: Cukup

O : Kurang

HALAMAN PENGENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN TELAH DI SEMINARKAN

PENERAPAN METODE MEWARNAI PADA KARYA INI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA ANAK USIA DINI DI KB PAUD SION OKSIBIL

Oleh

Mengesahkan

KEPALA PENGELOLA PAUD KB SION OKSIBIL GURU

ORMINCE BABINGGA S.PAK NOVITA SIMINDIRKI

Nip . 19731103 20052 2 004 NIM: 859615894

DAFTAR ISI HALAMAN

HALAMAN JUDUL..................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................... ii

DAFTAR ISI................................................................ iii

KATA PENGANTAR................................................... iv

BAB 1....................................................................... 1

PENDAHULUAN....................................................... 1

a. Latar belakang masalah............................... 2

B. Identifikasi masalah....................................... 3

C. Analisis masalah............................................. 4

D. Rumusan masalah.......................................... 5

E. Tujuan penelitian............................................ 6

F. Manfaat penelitian......................................... 7

BAB II.................................................................. 8

KAJIAN PUSTAKA................................................ 8

A. Hipotesisi tindakan....................................... 9

b. Hasil belajar................................................... 10

BAB III.................................................................. 11

PELAKSANAAN PENELITIAN....................................... 11

a. metode penelitian......................................... 12

b. desain penelitian........................................... 13

c. lokasi penelitian............................................ 14

d. subjek penelitian........................................... 15

e. waktu penelitian............................................ 16

BAB IV............................................................ 17

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......... 17

a. pendahuluan para peneliti....................... 18

b. pelaksanaan tindakan.............................. 19

BAB V............................................................. 20

KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT........ 20

a. kesimpulan..................................................... 21

b. saran tindakan lanjut...................................... 22

c. daftar pustaka................................................. 23

lampiran.......................................................... 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa atas kasih dan kemurahan tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan ptk dengan judul : UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEWARNAI DI TK NEGERI ESIPDING TAHUN 2022/2023

Ptk ini bertujuan untuk mengkaji tentang penerapan metode karya mewarnai untuk menein gkatkan hasil belajar pada kelas a di paud kb sion oksibil.

Saya menyadai bahwa dalam penyusunan ptk ini masih jauh dari sifat sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun demi perbaikan dan kemajuan penelis ptk di masa yang akan datang. Terimakasih untuk semua pihak yang telah membantuh secara moril dan materi dalam penyusunan ptk ini.semogah allah membalas dengan imbalan yang tidak ternilai arganya.

ABSTRAK

Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Mewarnai Di PAUD KB SION OKSIBIL Tahun 2022/2023

Oleh

Novita simindirki

Penelitian i tunjukan untuk meningkat kan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mewarnai pada kelompok A di PAUD KB SION OKSIBIL. Kemampuan motorik halus sangat pentin g untuk mendukung jenjang pendidikan selanjutnay.

Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari langkah-langkah pembelajaranm yaitu;

1. Satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari 3-5 anak .

2. Tiap kelompok mendapatkan 3-5 macam pewarna yang sudah di letakan dalam wadah;

3. Guru memberikan contoh mewarnai yang akan di lakukan ;

4. Gambar yang di warnai 9 sesuai dengan tema yang sedang berlangsung di PAUD KB SION.

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar belakang masalah

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang berkesinambungan antara keluarga dan lingkuangan. Untuk menyelaraskan kebutuhan ini, maka perluh ada kerja sama dalam ,mendidik anak anatara orang tua,lingkuangan sekolah dan lingkuangan masyarakat.dalam memberikan layanan pada anak usia dini diharapkan sekolah mampu memberikan layanan pembinaan kepada orangtua untuk melanjutkan stimulasi pendidikan yang dapat di selenggarakan sendiri di lingkuangan mau pun di rumah.sekitar

Berdasarkan uud no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat angka 14 menyatakan bahwa: pendidkian anak usia dini (paud) adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pndidikan untuk membantuh pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.

Terdapat beberapa layanan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah amupun masyarakat untuk anak usia 0-6 tahun yang bertujuan mengembangkan aspek-aspek perkembnagan yang di miliki anak.

Lembaga pendidika sebagai agen pembelajaran bertanggung jawab dalam mengembaangkan berbagai aspek karakter bangsa.sehingga setiap kegiatan pembelajaran yang di lakukan pada tatanan pendidikan anak usia dini sebaiknya mengacu pada pp no.58 tahun2009 tentang standar pendidikan anak usia dini yang di kembangkan dalam setia yahapan dan jenjang pendidikan sesuai kebutuhan dan kjarakter masyarakat indonesia. Pada pendidikan anak usia dini pendidikan karakter di kembangkan pada setiap kegiatan belajar(bermain). Semua anak usia dini tanpa memandang usia mereka belajar dengan sangat baik melalui bermain(phelps,2005:1).

Menurut mayke s. Tedjasaputra(2001:9)

Pemimpin merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi anak. hampir semua benda dapat di jadikan sebagai alat permainan. Pada saat bermain anak belajar suatu objek ,secara sadar atau tidak sadar ia belajar dari sifat-sifat objek tersebut.

Menurut piaget(1962) bahwa :

Nyata dalam bermain itu sangat pentin g untuk belajar pada anak usia dini. Anak memperoleh informasi demi informasi melalui interaksinya dengan objek dan kelak informasi tersebut disusuin menjadi struktur pengetahuan. Bermain merupakan salah satu interaksi anak untuk memperoleh pengetahuan sebab anak memperoleh h pengetahuan melelui objek yang di sentuh dan aktivitas yang di lakukan kelompok bermain terkolong kedalam jalur pendidikn nonformal yaitu pendidikan yang di selenggarakan utuk anak usia 3 tahun.

b. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang,maka yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar di kelopom bermain di paud kb sion

c. Tujuan

Penelitian ini di laksanakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar di kelompok bermain paud kb sion.

d. Manfaat dan hasilpenelitian

Ada dua (2) yaitu

1. Manfaat teoritis

a. Bagi lembaga pendidikan khususnya pada jurusan pendidikan luar sekolah, akan menjadi bahan informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya pada peningkatan motorik halus anak pada jenjang pendidikan anak usia dini

b. Bagi peneliti, akan menjadi bahan masukan dalam menmeliti dan mengembangkan penelitian mewarnai gambar pada pendidikan anak usia dini.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat agar mengetahui pentingnaya peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar pada pendidikan anak usia dini.

b. Bagi tenaka pendidik atau tutor,menjadi bahan masukan dalam meningkatkan motorik halus anak dalam kegiatan mewarnai gambar bagi anak usia dini.

BAB II

A. Kajian Pusta

Di bandingkan keterampilan motorik kasar anak yang mengandalkan kekuatan untuk mengkordinasikan gerakan,pada gerakan motorik halus ini anak di tuntut untuk melakukan gerakan-gerakan kecil yang tidak hanya mengandalkan kekuatan,tetapi juga membutuhkan keterampilan yang ada pada diri anak.

Menurut santrok,(2007:216) bahwa keterampilan motorik halus adalah keterampilan motorik yang melibatkan yang lebih di atur dengan halus,seperti keterampilan tangan .

Menurut kartini (1988:97) memberikan pengertian motorik halus adalah ketangkasan atau keterampilan tangan, jari-jari serta pergelangan tangan serta penguasaan terhadap otot-otot dan urat wajah,motorik halus merupakan bagian dari sensori motorik yaitu golongan dari rangsangan sensoris (indra)dengan reaksi yang berupa gerakan otot motorik halusnya.

Menerut indriyani (2008: 90) bahwa keterampilan motorik halus adalah penggunaan bagian tubuh atau otot-otot kecil,seperti tangan ,

Sedangkan menurut papalia dkk (2008:90) bahwa mereka menguraikian tahapan-tahapan perkembangan motorik halus yang teramati melalui perkembangan menggenggam , kagiatan yang di lakukan hasil gambar,gerakan motorik halus ini tidak terlalu membutuhkan ketahanan mental anak.

Adapun kerangka pikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Motorik halus anak masih kurang

Tandanya:

1. Otot-otot pergelangan anak kaku

2. Otot-otot jari anak kaku

3. Koordinasi mata dengan tangan anak masih kurang

Mewarnai

Kemampuan motorik halus anak meningkat

Langkah-langkah kegiatan

a. Guru menyiapkan alat dan bahan akan di guanakan

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. C. Guru menjelaskan cara mewarnai gambar yang benar

d. Guru memberikan dorongan bimbingan pada anak

e. Guru menugaskan menempel hasil karya di buku gambar

Indikatornya

1. Otot-otot pergelangan tangan

2. Otot-otot pergelangan koordinasi mata

3. Koordinasi mata dengan tangan

c. Hipotetis tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas maka dapat di rumuskan hipotetis penelitian yaitu,jika keterampilan mewarnai dalam pembelajaran maka dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak pada kelompok bermai di paud kb sion.

BAB III

KAJIAN FUSTAKA

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode

penelitian kualitatif, dengan tujuan untuk mengungkap bagaimana

pengembangan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan

mewarnai.

2. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK)

dengan alasan untuk berusaha mengkaji dan merefleksikan secara

mendalam beberapa aspek dalam kegiatan belajar mengajar untuk

dapat menjawab permasalahan penelitian dalam berupaya melakukan

pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan mewarna

B. Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini, yaitu kegiatan mewarnai dalam

meningkatkan motorik halus anak.

1. Motorik halus adalah kemampuan yang hanya melibatkan bagian

bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti

keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan pergelangan tangan

yang tepat.

2. Kegiatan mewarnai adalah kegiatan yang melatih anak dalam

memegang dan menggerakkan alat pewarna dengan tujuan untuk melatih otot-otot halus dengan meletakkan posisi jari-jari dengan benar

dan melakukan proses mewarnai

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Bermain yang menjadi

subyek penelitian berjumlah 10 orang dan 1 orang guru .

D. Prosedur dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dilaksanakan adalah model penelitian

Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2006:92) sebagai berikut:

Refleksi

SIKLUSI

Pelaksanaan

Refleksi

SIKLUSI II

SIKLUSI II

SIKLUSI II

Pengamatan

E. JENIS PENELITIAN

Penelitian nin merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi.

Menutur (wina senjaya. 2011) bahwa proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecakan masalah tersebut dengan cara melakukan tindakan yang terancam dalam situasi nyata dalam serta menganalisis setiap pengaruh dalam setiap perlakuan tersebut.

F. Waktu Dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian di PAUD KB SION, pemilihan lokasi ini dilakukan karena dikelas tersebut terdapatr masalah pada kemampuan motorik halus anak berkaitan dengan kemampuan motorik halus.

G. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek Adalah Anak Kelompok B DI PAUD KB SION Yang Berjumlah 12 Anak Terdiri Dari 7 Anak Laki-Laki Dan 5 Anak Perempuan. Dalam Kemampuan Ini adalah Kemampuan Motorik Halus Anak.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran umum lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kelompok bermain Maccini

gusung kota Makassar dengan jumlah anak didik sebanyak 10 anak,

terdiri dari 8 anak laki-laki dan 2 anak perempuan, penelitian ini di

laksanakan selama 1 bulan.

Kelompok bermain Maccini gusung kota Makassar memiliki

tenaga guru/pendidik sebanyak 3 orang.

Lokasi penelitian berada dilingkungan masyarakat yang kompleks

artinya daerah tersebut berada ditengah-tengah masyarakat yang

berbeda suku bahasa dan agama serta tingkat pendidikan.

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar didirikan

sejak tahun 2004 hingga sekarang.

2. Siklus 1

A. Pertemuan I

1. PERENCANAAN

a. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan tentang

kondisi anak didik dalam kegiatan belajar mengajar di

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar. Dari

sini peneliti dapat mengambil kesimpulan tentang

kemampuan motorik halus anak, apakah sudah bagus atau

masih perlu dikembangkan.

kemampuan motorik halus anak, apakah sudah bagus atau

masih perlu dikembangkan.

c. Peneliti menetapkan langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan secara

sistematis.

d. Membuat rancangan kegiatan harian yang berhubungan

dengan kemampuan motorik halus pada anak.

Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, sebagai berikut :

Tabel 4.1. Proses Pelaksanaan Siklus I Pembelajaran I

Kegiatan awal:

a. Salam, berdo’a, dan bernyanyi

b. Apersepsi

c. Memantulkan bola volly diam ditempat

d. Tanya jawab tentang hari-hari besar agama kristen

misalnya puasa ibadah

Kegiatan inti:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b.Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. Guru menjelaskan cara mewarnai pola yang benar

d. Anak melaksanakan kegiatan mewarnai sesuai dengan

pola

e. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi

pada anak

f. Anak menempelkan hasil karya dibuku gambar

Kegiatan penutup:

a. Bercerita dengan kata ganti

b. Dapat dibujuk bila sedang menangis

c. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini

d. Bernyanyi, doa, salam

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru dan anak melakukan kegiatan yang rutin

dilaksanakan yang merupakan kegiatan pembiasaan kepada anak seperti memberi

salam ketika masuk ruangan, kemudian bedoa sebelum kegiatan belajar dimulai

serta melakukan aktivitas bernyanyi bersama untuk memberikan semangat kepada

anak didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kegiatan Inti

Kegiatan Guru:

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang biasa dilakukan dalam

belajar mengajar dalam hal pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola sebagai berikut:

Pada kegiatan inti dilakukan kegiatan mewarnai. Guru kemudian menjelaskan

cara mewarnai pola dan mempelihatkan hasil yang sudah jadi kepada anak didik.

Dalam pelaksanaan kegiatan guru memberikan motivasi kepada anak agar dapat

melaksankan tugas yang diberikan kepada mereka. Setelah kegiatan dilakukan

guru membimbing anak untuk menempelkan hasil karya mereka dibuku gambar.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai kemudian

anak melakukan kegiatan mewarnai dengan pola yang sudah di berikan.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai kemudian

anak melakukan kegiatan mewarnai dengan pola yang sudah di berikan.

Kegiatan Penutup

Kegiatan Guru:

Pada akhir pertemuan dalm hal ini kegiatan akhir pembelajaran, guru

melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan anak didik seputar kegiatan yang

telah dilakukan.

Kegiatan Anak:

Anak didik berbincang-bincang dengan guru dan menjawab beberapa

pertanyaan guru seputar kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian anak didik

bernyanyi, berdoa, dan memberi salam kepada guru sebelum pulang.

3. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung

berupa pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola.

Hasil observasi guru sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan .

Pada tahap ini guru menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan dalam kegiatan mewarnai. Pada tahap ini guru

memperoleh nilai baik.

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi. Pada tahap ini

guru tidak memperlihatkan hasil mewarnai pola yang sudah

jadi. Tahap ini juga perlu dilakukan karena akan

memberikan motivasi kepada anak didik untuk membuat

hasil mewarnai yang lebih baik. Oleh karena itu, guru

memperoleh nilai kurang.

4. Refleksi

Dengan melihat hasil pada pembelajaran I siklus 1, maka hasil

refleksi yang ditemukan adalah:

a. Perencanaan: masih perlu dipersiapkan lagi, dalam hal ini

persiapan dalam kegiatan pembelajaran seperti

mempersiapkan alat yang digunakan dalam kegiatan

mewarnai, pola gambar yang akan diwarnai sehingga

semua anak mendapatkan peralatan dan tidak harus berebut.

b. Pelaksanaan: guru kurang menjelaskan aturan main

kegiatan dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan

pembelajaran berjalan tidak secara sistematis dan

kurangnya pengawasan dari guru sehingga anak didik tidak

melaksanakan tugas dengan baik

Siklus 2

1. Pertemuan I

a. Perencanaan

1. Membuat rancangan kegiatan harian yang berhubungan dengan

kemampuan motorik halus pada anak.

2. Peneliti berdiskusi dengan guru Kelompok Bermain Maccini

Gusung dalam merencanakan pembelajaran yang dapat

mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak

3. Merumuskan pola gambar yang akan diwarnai oleh anak dalam

proses pembelajaran.

4. Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap

tahapan penelitian dengan menggunakan alat format observasi

baik observasi pada kegiatan guru juga pada observasi

perkembangan kemampuan motorik halus anak.

2 Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui beberapa tahap yaitu

tahap awal, tahap inti dan tahap akhir, sebagai berikut :

Tabel 4.3. Proses Pelaksanaan Siklus II Pembelajaran I

Kegiatan awal:

a. Salam, berdo’a, dan bernyanyi

b. Apersepsi

c. Berdiri dengan satu kaki selama 5 menit dengan seimbang.

d. Latihan mengucapkan doa sebelum dan sesudah belajar.

Kegiatan inti:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Guru memperlihatkan hasil yang sudah jadi

c. Guru menjelaskan cara mewarnai pola yang benar

d. Anak melaksanakan kegiatan mewarnai sesuai dengan pola

e. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada

anak

f. A nak menempelkan hasil karya dibuku gambar

Kegiatan penutup:

a. Bercerita dengan kata ganti saya.

b. Dapat dibujuk bila sedang menangis

c. Tanya jawab tentang kegiatan hari ini.

Bernyanyi, berdoa, salam.

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru dan anak melakukan kegiatan yang rutin

dilaksanakan yang merupakan kegiatan pembiasaan anak seperti memberi

salam kegiatan belajar dimulai serta aktivitas bernyanyi bersama untuk

memberikan semangat kepada anak didik dalam mengikuti proses

pembelajaran. Guru juga mengajak anak untuk melakukan kegiatan

melatih keseimbangan dengan menyuruh anak berdiri diatas satu kaki

selama beberapa menit.

Kegiatan Inti

Kegiatan Guru:

Kegiatan ini merupakan pokok dari kegiatan yang biasa dilakukan

dalam proses belajar mengajar,untuk lebih jelasnya akan dideskripsikan

proses belajar mengajar dalam hal pengembangan kemampuan motorik

halus pada anak melalui kegiatan mewarnai pola sebagai berikut:

Pada kegiatan inti dilakukan kegiatan mewarnai. Guru kemudian

menjelaskan cara mewarnai pola dan mempelihatkan hasil yang sudah jadi

kepada anak didik. Memperlihatkan hasil mewarnai pola yang benar

kepada anak didik merupakan salah satu cara untuk memberikan motivasi

kepada anak didik agar anak didik merasa termotivasi untuk menciptakan

hasil mewarnai pola yang juga baik. Selain itu guru juga memberikan

bantuan kepada anak didik bila mengalami kesulitan dalam kegiatan

mewarnai pola dan juga memberikan motivasi kepada anak agar dapat

melaksanakan tugas yang diberikan kepada mereka. Setelah kegiatan

dilakukan guru membimbing anak untuk menempelkan hasil karya mereka

di buku gambar.

Kegiatan Anak:

Anak mendengarkan penjelasan guru tentang cara mewarnai

gambar kemudian anak melakukan kegiatan mewarnai gambar yang telah

disiapkan. Anak yang kurang mampu meminta pertolongan kepada guru.

Setelah kegiatan mewarnai pola dilakukan, guru kemudian menyuruh anak

didik untuk menempelkan hasil mewarnai mereka ke buku gambar

mereka.

Kegiatan penutup

Kegiatan Guru

Pada akhir pembelajaran, guru melakukan kegiatan tanya jawab

seputar kegiatan mewarnai. Diakhir pertemuan guru mengajak anak didik

untuk bernyanyi kemudian doa dan mempersilahkan kepada anak untuk

bersalam dengan guru sebelum pulang.

Kegiatan Anak

Anak didik menjawab beberapa pertanyaan guru seputar kegiatan

yang telah dilakukan. Kemudian anak didik bernyanyi, berdoa, dan

memberi salam kepada guru sebelum pulang.

5. Observasi

Observasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung

berupa pengembangan kemampuan motorik halus pada anak

melalui kegiatan mewarnai pola.

Hasil observasi guru sebagai berikut:

a. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

pada tahap ini guru menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan dalam kegiatan bermain peran seperti mewarnai,

pola-pola persegi yang digambar di kertas. Pada tahap ini

guru memperoleh nilai baik.

b. Guru memperlihatkan hasil gambar yang sudah jadi kepada

anak didik, maka guru memperoleh penilaian baik

c. Guru menjelaskan cara menggunting pola yang benar. Guru

memberikan penjelasan kepada anak didik tentang cara

mewarnai sehingga guru diberi nilai baik.

d. Guru memberikan dorongan, bimbingan dan motivasi pada

anak. Guru melakukan bimbingan kepada anak didik yang

kurang mampu melakukan kegiatan mewarnai pola tetapi

tidak memberikan motivasi kepada anak didik agar anak

didik tetap semangat dalam mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru. Pada tahap ini guru mendapat

penilaian cukup.

Hasil observasi anak didik

a. Anak mampu mewarnai pola lingkaran. Pada indikator ini dari 10

orang anak yang diobservasi terdapat 6 orang anak yang berada pada

kategori baik, 3 anak yang berada pada kategori cukup, dan 1 orang

anak berada pada kategori kurang.

b. Anak mampu mewarnai pola segiempat. Pada indikator ini dari 10

orang anak yang diobservasi hanya terdapat 6 orang anak yang berada

pada kategori baik, dan 2 orang anak dari kategori cukup, serta 2 orang

anak yang berada pada kategori kurang.

6. Refleksi

1. Perencanaan telah dilakukan dengan baik dan sesuai

dengan prosedur mengajar di Kelompok Bermain Maccini

Gusung. Oleh karena itu, untuk tahapan perencanaan tetap

akan dipertahankan untuk perencanaan pembelajaran

selanjutnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun

dilakukan dengan sistematis. Mengantisipasi hal-hal yang

memungkinkan dapat menghambat kegiatan proses belajar

B. PEMBAHASAN

Penelitian ini ingin melihat bagaimanakah kemampuan motorik halus

dapat meningkat dengan diterapkannya kegiatan pembelajaran melalui

kegiatan mewarnai yang dilakukan di Kelompok Bermain Maccini Gusung

Kota Makassar. Namun sebelum anak mengikuti kegiatan pembelajaran

terlebih dahulu anak diobservasi untuk mengetahui kemampuan motorik

halus mereka dan sebagai bahan acuan penerapan metode pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terjadi peningkatan

kemampuan motorik halus pada anak dari siklus 1 ke siklus 2. Dapat

diketahui pada siklus 1 masih banyak anak yang belum mampu melakukan

kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada perkembangan kemampuan

motorik halus pada anak. Dari data tersebut diatas diketahui bahwa semua

indikator dalam kegiatan penelitian belum mampu di lakukan oleh

sebagian besar anak pada siklus 1. Namun pada siklus 2 semua kegiatan

dan indikator telah mampu dilakukan oleh anak.

Pada siklus 2 segala hal-hal yang dianggap telah menjadi

hambatan, kekurangan, dapat ditutupi sehingga pembelajaran pada siklus 2

dapat terlaksana dngan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

Bahkan anak didik nampak bersemangat melakukan kegiatan sehingga

mereka mampu mencapai semua indikator dengan baik yaitu anak telah

mampu mewarnai berbagai macam pola . selain itu, agar kegiatan

pembelajaran berhasil maka teknik bermain merupakan salah satu cara

yang baik diterapkan pada sistim pembelajaran di Kelompok Bermain, hal

ini ditujukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi

anak didik. Seperti yang dinyatakan oleh Hurlock (1978:61) bahwa

“bermain adalah kegiatan yang dilakukan atas dasar suatu kesenangan dan

tanpa mempertimbangkan hasil akhir”. Kegiatan tersebut dilakukan secara

sukarela tanpa paksaan atau tekanan luar. Oleh karena begitu besar nilai

bermain dalam kehidupan anak maka pemanfaatan kegiatan bermain

dalam pelaksanaan program kegiatan anak kelompok bermain merupakan

syarat yang mutlak sama sekali tidak bisa diabaikan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh berbagai temuan

penelitian yang memberikan gambaran tenang bagaimana meningkatkan

kemampuan motorik halus pada anak melalui kegiatan mewarnai di

Kelompok Bermain Maccini Gusung Kota Makassar. Maka penulis

menarik kesimpulan yaitu, kemampuan motorik halus anak dapat

ditingkatkan melalui kegiatan mewarnai gambar pola-pola dari bentuk

pola yang mudah hingga bentuk pola yang rumit. Melalui kegiatan

mewarnai anak belajar melatih mengkoordinasikan mata tangan dalam

mengatur jarak mewarnai sehingga apabila tindakan pembiasaan ini

dilakukan anak akan mampu mengerjakannya dengan baik.

B. Saran

Berdasarkan apa yang telah disampaikan maka disarankan hal-hal

sebagai berikut:

1. Kepada Guru Kelompok Bermain agar dapat memberikan

sumbangsih yang besar dan bersungguh-sungguh dalam upaya

mengembangkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok

Bermain.

2. Kepada pihak sekolah disarankan agar dapat melengkapi sarana

dan prasaran dalam upaya meningkatkan kemampuan motorik

halus anak di Kelompok Bermain.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1997. Pedoman Guru Bidang Pengembangan Kemampuan Berbahas di

TK. Jakarta. Depdikbud.

Arifuddin. 2011. Kemampuan Motorik Halus Anak. Online: Http://arifuddin blogspot.com/2011/07/peningkatan-kemampuan-motorik-halus.html.

Diakses, 21 Januari 2015.

Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Depdiknas.

-------------------------. 2007. Pedoman pembelajaran Bidang Pengembangan Seni

Di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan Taman Kanak- Kanak dan Sekolah Dasar.

Hurlock, Elisabeth. 1991. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: PT. Gelora

Aksara Pratama.

------------------------------. 2000. Perkembangan Anak Jilid II, Jakarta: Anggota

IKAPI.

Moantolalu, 2005. Metode Pengembangan Kemampuan Berbabahasa, Jakarta,

Depdiknas.

Indriyani, N. Widian. 2008. Panduan Praktik Mendidik Anak Cerdas Intelektual dan

Emosional. Logung Pustaka.

Kartini Kartono, 1988. Psikologi Anak, Bandung: Alumni.

Kusuma. 2010. Kreatif Lewat Mewarnai. (Online): http://arroyyantambun.wordpress.com/2010/01/24/test. diakses 27 Desember 2014.

Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak kanak.

LAMPIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN

PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS

ANAK

Kemampuan Motorik Halus

Variabel

Indikator

Deskriptor.

NO Item

Kemampuan motorik halus anak

1. Otot-otot jari

2. Otot-otot Pergelangan

3. Koordinasi mata dan tangan

1. Anak mampu mewarnai gambar lingkaran

2. Anak mampu mewarnai gambar segiempat

3. Anak mampu mewarnai gambar segilima

1

2

3

PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

Nama : YOSIANA PUDAN TAPLO

No. Induk : -

Kelom pok :A

No

. Yang Diamati

O

O

Keterangan

1

Anak mampu mewarnai gambar lingkaran

2

Anak mampu mewarnai gambar segiempat

3

. Anak mampu mewarnai gambar segilima

Keterangan :

O : Baik

: Cukup

O : Kurang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post