Novi Yati

Biasa dipanggil Novi, dilingkungan keluarga pada masa kecil biasa dipanggil Aci. Tinggal di tempat kelahiran kota Sampang. Tak ingin menjadi katak dalam tempur...

Selengkapnya
Navigasi Web

RUKYAH

Malam ini aku diundang temanku pengajian di rumahnya. Sampai disana masih banyak tamu yang belum datang. Aku duduk agak jauh dari sound syitem berdua dengan adikku. Aku lihat jam dinding sudah menunjukkan pukul tujuh malam, tamu-tamu sudah mulai berdatangan. Aku diminta oleh tuan rumah untuk menyalakan sound system dengan membunyikan lagu – lagu sholawat dari Nisa Sabyian. Berdirilah aku mendekati ke sound system itu. Mendengarkan sholawat dari Nisa Sabyian kepada Nabi besar Muhammad SAW dengan suaranya merdunya terasa nikmat sekali. Perlahan-lahan aku juga mengikuti dalam sholawatan ini. Tempat dudukku

Tak terasa sudah sepuluh menit berjalan, berarti sepuluh menit itu juga aku mengikuti sholawatan Nisa Sabyian. Para undangan juga sudah mulai banyak yang hadir, tuan rumah memintaku untuk mengganti sound system ke micropon karena pembacaan surat Yasin akan segera dimulai.

Aku ingin kembali ke tempat dudukku semula tidak bisa, karena sudah ditempati orang lain, tak apalah pikirku, aku tetap duduk di dekat sound system ini, mungkin nanti tenagaku masih dibutuhkan untuk mengaotak atik sound system ini lagi.

Setelah aku matikan sholawatan Nisa Sabyian, saya berikan micropon kepada ibu pemimpin bacaan surat Yasin. Ibu pemimpin pengajian membuka acara dengan mengajak para undangan membacaan surat Alfatihah, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin, mendengar suara ibu pemimpin pengajian, betapa kagetnya aku, suaranya sangat keras sekali. Masyaallah… pendengaranku bukan hanya di telinga, detak jantukku juga ikut berdebar mendengarkan ibu ini mengaji.

Aku benar-benar terjebak dalam lingkaran tempat duduk yang tidak bisa digeser dengan ibu – ibu yang lain. Aku chat adikku “Mir…”, melihat ada chat dariku, adikku menoleh kepadaku, sambil menjawab chat ku ”ada apa?”, tanyanya.

“ Dik, malam ini aku tidak ikut pengajian,”

Adikku heran dengan chatku ini, aku tempelkan jari tanganku di telinga sambil menunjuk ke arah sound system, adikku masih keheranan bingung dengan sikapku, karena tidak paham-paham aku chat lagi dia ”aku lagi di rukyah, suara ibu pemimpin pengajian keras sekali, jantungku mau copot “ baru adikku paham dengan tingkahku. Dia langsung menunduk menahan tawa melihat tingkahku ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post