Ketika acara doa untuk almarhum (orang yang meninggal dunia) khususnya di daerah jawa, baik dalam bentuk tahlilan, kendurian, membaca Al-Qur’an, tujuh harian, empat puluh harian, seratus harian dan istilah lain yang belum penulis sebutkan, dua kalimat tadi ada di dalam susunan tartib doa/susunan doa yang kadang dibacakan imam baik secara individu atau bersama-sama jamaah yang hadir. Di beberapa sudut kampus seperti di Madinah University, King Saudi University, Al-Azhar Kairo Mesir, pada sudut-sudut kampus juga terdapat tulisan dalam bentuk kaligrafi menghiasi dinding-dinding kelas dan Lorong-lorong sehingga menambah keindahan juga bermaksud bahwa pentingnya membaca dua kalimat dzikir tersebut.

Rasulullah SAW bersabda: "Ada dua kalimat, yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh Al-Rahman, ' Subhanallah wa bi hamdih (Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagiNya)', dan 'Subhanallahil 'azhim (Maha Suci Allah yang Maha Agung)."Berdasarkan hadis, kita disunahkan membaca dua kalimat suci tersebut setiap waktu, baik lengang ataupun sibuk, dalam kondisi apapun dan untuk menghayati makna yang terkandung di dalamnya.

Subhanalloh : Maha Suci Allah berarti kita hendaknya menjaga kesucian dan kefitrian diri baik dalam ucapan dan perbuatan, Bi Hamdih : segala puji bagi Allah berarti kita seharusnya selalu mengawali dan mengakhiri amaliah/perbuatan dengan hanya memuji padaNya. Tidak ada pujian di dunia ini yang lebih tinggi darinya, tidak pantas kita memuji siapapun diatas kita memuji padaNya, tidak boleh kita taat kepada siapapun melebihi taat kita kepada perintahNya dan selalu menjauhi laranganNya.