N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
BELAJAR DI RUMAH, KENAPA TIDAK? (Tantangan hari ke-63)

BELAJAR DI RUMAH, KENAPA TIDAK? (Tantangan hari ke-63)

Akhir-akhir ini Kata “rumah” kepopulerannya menyamai virus corona yang sedang naik daun. Bagaimana tidak, sejak dikeluarkannya Instruksi Gubernur, surat edaran dari Kepala Kantor Kementerian Agama tingkat provinsi tentang Pengalihan Kegiatan Pembelajaran bagi segenap siswa sekolah, mulai SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA, maka semua kalangan menyebut kata “rumah”. Semua siswa usia sekolah diliburkan dan pembelajaran dialihkan di rumah. Sesuai Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, memungkinkan para PNS bekerja di rumah.

Seiring merebaknya pandemi virus corona, kata rumah kian populer dan diakui sebagai tempat paling aman. Kalau dilihat dari maknanya, kata rumah menurut KBBI adalah bangunan untuk tempat tinggal. Sedangkan dalam wikipedia, rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Menurut dua pengertian tersebut, rumah merupakan tempat orang-orang tinggal dan berkumpul dengan keluarganya, tempat berlindung, baik menetap atau hanya sementara. Hal ini memang sejalan dengan yang disebutkan Allah SWT dalam QS. An-Nahl ayat 80, “Allah menjadikan untuk kamu rumah-rumah sebagai tempat ketenangan.”

Pada saat kondisi di luar dirasakan tidak lagi aman karena sebaran virus copad 19 yang semakin banyak memakan korban, maka pemerintah dalam hal ini menteri atau gubernur kepala daerah mengimbau masyarakat untuk berkegiatan di rumah saja, menghindari keramaian dan kerumunan massa. Imbauan ini secara tersirat menunjukkan bahwa rumah merupakan tempat paling aman. Tidak terlalu berlebihan kalau dikatakan rumah sebagai tempat berlindung dari semua ancaman yang membahayakan di luar. Rumah bukan hanya merujuk pada sebuah bangunan, tetapi jauh lebih luas dari itu, yaitu sebagai sebuah temapat yang di dalamnya dijumpai suasana yang memberikan ketenangan dan kenyamanan karena ada saling mengayangi dan saling mencintai antar penghuninya. Rumah merupakan tempat untuk saling mencurahkan kasih sayang. Sehingga, ketika ada salah satu atau sebagian penghuninya merasakan sakit, sedih, atau memiliki masalah lain, maka di rumah, bisa saling menguatkan, saling membantu, dan saling menghibur.

Ketika anak-anak terpaksa “dirumahkan” karena di luar dikhawatirkan tertular atau menularkan virus, maka jadikan moment seperti ini sebagai moment yang membahagiakan. Bagaimana tidak, intensitas kebersamaan antara orang tua dan anak-anak yang sebelumnya merupakan seuatu yang langka karena kesibukan masing-masing, maka saat-saat seperti ini kebersamaan itu bisa dilakukan sepanjang hari. Orang tua bisa menjalin kembali hubungan yang lebih harmonis dengan anak-anaknya. Orang tua bisa membimbing dan menemani mereka belajar atau berkreasi menghasilkan sesuatu. Sangat bermanfaat bukan? Ternyata, rumah juga bisa dijadikan tempat berbagi ilmu pengetahuan.

Dipindahkannya tempat belajar bagi anak-anak, yang tadinya di sekolah dengan bimbingan guru, menjadi di rumah dengan bimbingan penuh dari orang tua, bukan sesuatu yang tidak mungkin. Bahkan banyak keuntungan yang didapatkan, antara lain, anak bisa mengatur jadwal belajarnya lebih fleksibel, bisa memilih tempat yang paling nyaman, bisa melakukan percepatan belajar melampaui target yang ditentukan karena waktu belajar lebih lama, selain tentunya hubungan orang tua dan anak menjadi semakin baik. Orang tua pun tidak perlu was was lagi karena anak bisa terpantau 24 jam.

(Villa Pamulang, 17 Maret 2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju ibu, kita pun terutama saya bisa membentuk mind map cara belajar anak lebih terarah, alhamdulillah

18 Mar
Balas

Terimakasih sudah membaca tulisan saya. Barokallah.

23 Mar



search

New Post