N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
CURHAT EMAK-EMAK  (EDISI MENDAMPINGI ANAK-ANAK BELAJAR DI RUMAH) Tantangan hari ke-64

CURHAT EMAK-EMAK (EDISI MENDAMPINGI ANAK-ANAK BELAJAR DI RUMAH) Tantangan hari ke-64

Edaran dari Menteri dan gubernur kepala daerah supaya anak-anak belalajar di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, disambut antusias oleh orang tua dan siswa. Tetapi, itu tidak berlangsung lama, setelah melihat tugas-tugas yang harus dipelajari di rumah yang diberikan guru sekolahnya, maka mulai deh, dirasakan kehebohannya. Saya dari kaum emak-emak orang tua siswa. Ternyata, baru sadar, tugas dari sekolah ternyata banyak dan sulit, terutama berkaitan dengan penggunaan perangkat teknologi HP, Tablet , notebook, atau laptop.

Menjalani peran ganda di rumah sebagai ibu rumah tangga dan mendampingi anak-anak belajar dalam menyelesaikan tugas-tugas dari gurunya di sekolah ternyata sangat menyita waktu. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, bagaimana repotnya membimbing anak belajar di rumah yang semuanya mengharuskan dilakukan secara online. Tuntutan zaman memang mengharuskan anak-anak melek teknologi, ternyata bukan anak-anaknya saja yang harus melek teknologi, emak-emaknya juga harus. Bagaimana tidak, ketika anak-anak belajar dengan google class, atau apalah istilah yang lainnya, kemudian si anak ada masalah, yang ditanya kan emaknya, kalau emaknya tidak melek teknologi, bagaimana jadinya? Hadeuh, pokoknya aku baru merasakan betapa update ilmu itu harus dilakukan oleh siapa saja dalam usia berapa saja. Belajar memang tidak mengenal batas usia. Tua, muda, laki-laki, perempuan, harus terus belajar sepanjang masa.

Ketika si emak yang membimbing anak-anaknya mengerjakan tugas sekolah masih muda kisaran usia 30-an, mungkin tidak terlalu sulit, tetapi kalau emaknya sudah berusia 40-an apalagi 50-an, berasa sekali tuh beratnya. Si anak hidup pada zaman “Milenial’ sedangkan si Ibu hidup di zaman “kolonial” terbayang kan gap nya, KOLONIAL vs MILENIAL, Ayo, siapa yang bersedia jadi wasitnya?

(Villa Pamulang, 18 Maret 2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post