N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
KALA SANG PUTERI INDONESIA LUPA PANCASILA (Tantangan hari ke-55)

KALA SANG PUTERI INDONESIA LUPA PANCASILA (Tantangan hari ke-55)

Ada peristiwa unik yang terjadi dalam perhelatan babak enam besar Puteri Indonesia 2020 yang disiarkan SCTV Jum’at malam (6/3/2020). Adalah Kalista Iskandar yang merupakan wakil dari Sumatra Barat menjadi perbincangan publik karena tidak hafal Pancasila. Pada saat Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI, yang menjadi salah satu juri pada acara tersebut meminta Kalista untuk menyebutkan lima sila dari Pancasila, ternyata dia tidak hafal. Sebetulnya ketika menyebutkan sila kesatu sampai sila ketiga, Kalista masih bisa menyebutkan dengan lancar.Tetapi, sayangnya ketika menyebutkan sila keempat dan kelima, Kalista gagal menyebutkan dengan benar. Tentu saja hal ini mengundang teriakan dan sorak-sorai penonton.

Gagalnya Kalista sang calon Putri Indonesia 2020 disikapi beragam. Ada yang memberikan komentar bernada sumir, ada juga bernada bijak. Sebagai manusia biasa, Kalista mungkin kaget, tegang, tidak menyangka bakal mendapat pertanyaan tersebut, sehingga ketika menjawab pun menjadi gagap. Siapa yang mengira di ajang sekelas nasional ditanya tentang urutan Pancasila seperti anak kls 2 SD. Jadi, bukan Kalista tidak paham bunyi Pancasila. Itulah argumen yang memaklumi Kalista. Lain lagi bunyi yang kontra terhadap Kalista, ketidakhafalan urutan Pancasila merupakan hal yang serius, apalagi untuk seseorang yang dinamakan Putri Indonesia, mengingat Pancasila adalah dasar negara. Bagaimana bisa memahami filosofi ajaran Pancasila kalau urutan Pancasila saja tidak hafal? Begitu kira-kira kalimat yang mempertanyakan kepatutan Kalista sebagai Puteri Indonesia. Nyatanya Kalista bukan sosok sembarangan. Dia merupakan Sarjana Hukum jebolan Universitas Pelita Harapan Jakarta. Saat ini bahkan sedang mengambil gelar Master Komunikasi Managemen di Universitas Tri Sakti Jakarta. Tiga bahasa dia kuasai dengan sangat baik, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin.

Kondisi demam panggung yang dialami Kaliista mungkin saja terjadi, seperti yang dikatakan Arzeti kepada media di Jakarta (7/3/2020) yang dikutif oleh indonews.id, “Yakin karena demam panggung, seseorang akan membuat semua yang kita tahu akan lupa.” Lanjutnya, Arzeti menambahkan bahwa semua orang bisa saja melakukan kesalahan yang sama jika berada di atas panggung. Hal ini juga diaminkan oleh Najwa Sihab yang mengatakan bahwa dirinya pun pernah beberapa kali salah mengucapkan sesuatu pada awal kariernya sebagai presenter.

Sebetulnya kalau mau jujur, selain Kalista banyak warga negara Indonesia yang lain yang juga tidak hafal Pancasila. Miris memang, tetapi itulah faktanya. Sebagai sebuah dasar negara, ternyata Pancasila tidak cukup dikenal di kalangan warga negaranya. Untuk bisa diamalkan ajaran-ajarannya, sudah barang tentu harus hafal dulu urutan sila Pancasila. Bagaimana mungkin sesuatu yang tidak kita tahu isinya mau dijadikan pedoman? Mungkin inilah saatnya bagi pemerintah untuk menggalakkan kembali semangat mempelajari ruh Pancasila supaya bisa diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Peristiwa yang dialami Kalista bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh publik figur, bahwa resiko seorang yang dikenal luas atau populer di kalangan masyarakat, semua ucapan, semua perilakunya akan disorot oleh beribu bahkan berjuta pasang mata. Karena semuanya dilihat bahkan mungkin dijadikan panutan oleh begitu banyak orang, maka hendaknya berhati-hati dalam bersikap dan berbicara, jangan sampai menunjukkan sikap yang negatif atau perkataan yang negatif. Sesuatu atau seseorang yang dijadikan panutan haruslah positif bahkan kalau mungkin jangan sampai memperlihatkan sisi negatifnya. Walaupun sebagai manusia biasa memang pasti memiliki kekurangan, seperti kata peribahasa, “Tak ada Gading yang Tak Retak”.

(Villa Pamulang, 9 Maret 2020)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul ibu...saya merasa miris sang putri indonesia tdk hafal pancasila. Jika ia S1 dan tentu sering setiap senin ketika sekolahnya dulu dari TK hingga SMA di lafalkan ulang pancasila. Hingga kuliah kita mendapatkan mata kuliah kewarganegaraan. Perlu di tes untuk semua calon putri indonesia jangan jangan mmng ada yg tdk hafal ya atau grogi di depan panggung. Wallohu alam.

10 Mar
Balas

Tulisan yang renyah

10 Mar
Balas



search

New Post