N SUPRIATI

Terlahir sebagai sulung dari lima bersaudara dengan nama pemberian orang tua, N. Supriati, tapi, memiliki nama panggilan Yeti. Dilahirkan pada tanggal 09 Septem...

Selengkapnya
Navigasi Web
UJIAN NASIONAL DAN MERDEKA BELAJAR (Tantangan hari ke-51)

UJIAN NASIONAL DAN MERDEKA BELAJAR (Tantangan hari ke-51)

Sejak tahun pelajaran 2014-2015 pemerintah dalam hal ini Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas memberlakukan pelaksanaan Ujian Nasional berbasis komputer atau disebut juga CBT (computer Based Test) di beberapa SMP dan SMA serta sekolah sederajat. Ujian Nasional berbasis komputer ini merupakan sebuah upaya untuk memberikan kemudahan bagi peserta ujian yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan hasil ujian. Kenyataannya di lapangan tidak seperti itu. Banyak siswa yang justru merasa tertekan ketika menghadapi ujian nasional ditambah lagi dengan pelaksanaan ujian yang berbasis komputer tersebut. Banyak kekhawatiran yang mereka alami, di antaranya khawatir salah memencet tombol, khawatir salah dalam memprediksi waktu, khawatir sistem yang tiba-tiba error, atau khawatir komputer yang mereka gunakan tiba-tiba bermasalah. Semua kekhawatiran itu menimbulkan tingkat stres mereka dalam menghadapi ujian nasional semakin tinggi.

Setelah sekian lama ujian nasional dianggap sebagai momok menakutkan bagi sebagian besar siswa tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MAN, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, pada tanggal 11 Desember 2019 menyodorkan gagasannya yang terkenal dengan sebutan “Merdeka Belajar”. Ada empat gagasan yang ditawarkan dalam program Merdeka Belajar ini, salah satunya menyoal pelaksanaan Ujian Nasional, yaitu Ujian Nasional (UN) akan digantikan dalam bentuk Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan survei karakter. Asesmen ini berbeda dengan UN yang lebih menekankan sisi kognitif dan dilaksanakan di akhir jenjang pendidikan. Dalam AKM yang ditekankan adalah kemampuan penalaran literasi dan numerik. Adapun pelaksanaannya, pada kelas 4,8, dan 11. Hasil dari asesmen ini diharapkan menjadi masukan bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.

Dihapuskannya UN dan akan digantikan oleh AKM dan sk memberikan kabar gembira bagi para siswa di seluruh wilayah Indonesia. Mengapa tidak, selama ini tidak saja siswa yang merasa takut dengan ujian nasional, gurunya pun setiap mengantar siswa melaksanakan ujian nasional selalu khawatir, tidak tenang, sampai-sampai perut pun ikut mules, karena takut siswanya mendapat nilai jelek. Bagaimana nanti hasilnya? Kita tunggu action para guru

Merdeka Belajar merupakan salah salah satu program Nadiem Makarim yang ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, membahagia, bagi guru maupun bagi siswa. Menjadi kabar baik bagi segenap guru dan siswa karena akan menikmati suatu atmosfer baru dalam kegiatan belajar mengajar, mengingat selama ini banyak siswa yang menganggap bahwa belajar itu membosankan. Begitu juga dari sisi guru, tak sedikit guru yang mengeluhkan sikap siswa dalam belajar, yang menunjukkan sikap malas, tidak fokus, pasif, dan sebagainya. Untuk apa dan bagaimananya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, lagi-lagi kita menunggu gebrakan para guru. Semoga semuanya sesuai dengan yang diharapkan tidak seperti peribahasa,”Jauh panggang dari api”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga dengan adanya merdeka belajar siswa menjadi lebih baik ya kak...

06 Mar
Balas



search

New Post