Bulan Ramadhan tahun ini merupakan ramadhan yang berbeda di keluarga saya, terutama dalam persiapan berbuka puasa dan sahur. Saya sebut berbeda karena biasanya keperluan untuk berbuka puasa dan sahur seperti belanja dan memasak,saya sendiri yang melakukan. Putriku yang biasanya membantu saya di dapur hanya sekedar menyiapkan piring, membersihkan meja makan dan mencuci piring kalau sudah selesai makan.

Namun kali ini putriku turut andil melakukan apa yang biasa saya lakukan dan kerjakan, mulai dari belanja dan menyiapkan menu untuk berbuka puasa dan sahur sampai memasak, putrikuku juga ikut mengerjakan.

Putri bungsuku saat ini masih menempuh sekolah di tingkat SMA kelas sebelas. Sebagai pelajar tentu saja putriku tak lalai dalam mengerjakan tugas yang diberikan sekolah melalui online, karena adanya wabah korona ini mengharuskan setiap siswa untuk belajar dari rumah dan tetap tinggal di rumah sesuai anjuran dari pemerintah, hal ini dimaksutkan untuk memutus mata rantai virus corona supaya tidak menjalar lebih luas. Di sela sela waktu belajar online dan mengerjakan tugas yang lumayan banyak dari sekolah, ada saat saat tertentu bagi putriku menemui rasa jenuh dan bosan karena harus ada di rumah setiap hari. Aktivitas yang biasa putriku lakukan di luar rumah seperti belajar di sekolah, mengerjakan tugas kelompok, olah raga renang dan lain lain tidak bisa putriku lakukan sekarang. Semua kegiatan harus dikerjakan putriku dari rumah.

Untuk mengatasi rasa jenuh dan bosan harus selalu #stayathome dan harus #learningfromhome, banyak cara yang dilakukan putriku di sela sela waktu longgarnya. Salah satunya adalah belajar memasak, mulai belajar memasak yang ringan ringan seperti membuat minuman juice buah, membuat dalgona yang lagi trending di kalangan remaja sampai memasak menu makan untuk berbuka puasa dan sahur. Meskipun yang dimasak hanya sebatas makanan yang menjadi favorit putriku.Tapi okelah yang terpenting adalah sisi positif putriku bisa dan mau mengerjakan apa yang belum pernah dilakukan sebelumnya yaitu memasak.

Pada saat memasak untuk berbuka puasa putriku hanya membantu untuk mengiris atau melembutkan bumbu bumbu yang sudah saya persiapkan dan juga hanya menggoreng lauk yang sudah tersedia. Namun untuk menu sahur semua putriku yang menyiapkan.

Sahur permulaan ramadhan tiba tiba putriku membangunkan saya dan papanya pukul 03.00 wib, tentu saja saya kaget karena biasa bangun jam 02.00, bangun jam 03.00 bagiku sangat terlambat sekali, selain mempersiapkan menu sahur kami biasakan untuk sholat malam juga. Dengan agak tergesa saya bangun dan segera menuju ke dapur, tapi alangkah kagetnya ternyata semua menu sahur sudah tersedia di meja makan lengkap dengan peralatan makan piring, sendok, dan lain lain. “ Mama dan papa tinggal sholat malam saja, semuanya sudah adik siapkan, selesai sholat langsung makan sahur saja ya,” kata putriku yang biasa kami panggil adik itu

Hal ini membuat kami sebagai orang tua sangat terharu sekali, ternyata putriku sudah beranjak dewasa.