NUNUNGNUR, M.Pd - GURU TATA BOGA

Guru Tata Boga di SMKN 2 Subang Propinsi Jawa Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menaklukan Teknologi Demi Bergengsi Di Bidang Edukasi   (Dengan Teknologi, Pendidikan Jadi

Menaklukan Teknologi Demi Bergengsi Di Bidang Edukasi (Dengan Teknologi, Pendidikan Jadi

Di setiap kejadian selalu ada hal positif atau hikmah yang bisa kita ambil, kondisi pandemic covid 19 yang meluluh lantahkan hampir di semua sisi kehidupan tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Bagaimana tidak, selama dua tahun lamanya dunia pendidikan mengalami keterpurukan sampai sampai dikatakan siswa yang berada dalam fase tersebut disebut sebagai loss learner dan kondisi tersebut membuat kami para guru merasa tak berdaya, sedih campuraduk jadi satu.

Namun kesedihan kami para guru tak berlangsung lama, kami pun bangkit tidak mau berdiam diri, kami pun menjawab tantangan yang ada di depan mata dengan kondisi pandemic, kami berusaha memberikan pelayanan pada siswa/siswi kami dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada.

Dan pembelajaran pun berlangsung secara daring (dalam jaringan) atau secara online, mulai dari absensi, pemberian materi, pemberian tugas hingga ulangan harian dilakukan secara daring. Diawal-awal pandemi kami memanfaatkan aplikasi whatsapp untuk penyampaian materi namun kami pun terus berupaya untuk mencari aplikasi yang lebih representative untuk belajar bagi siswa siswi. Kami semua belajar tentang Google Classroom, Edmodo, Noodle, Google Form, Quizeez, Kahoot, Powtoon, Canva, dll nya. Di awal kami memang mengalami kesulitan banyak hal-hal diluar dugaan namun tidak menyurutkan kami untuk terus belajar, menganalisa kesalahan-kesalahan, terus memperbaiki diri sampai akhirnya kamipun terbiasa dengan aplikasi-aplikasi tersebut begitupun juga dengan para siswa nya. Kami pun membuat e-library dengan menyediakan modul-modul digital yang bisa diakses kapan dan dimana saja oleh siswa. Begitupun jugan dalam pengisian raport, kami pun memiliki aplikasi e-raport sehingga kami tidak direpotkan lagi dengan pelaporan hasil belajar siswa dalam bentuk kertas melainkan semua sudah terkoneksi dengan internet.

Namun kami tidak hanya menaklukkan dalam bidang teknologi informasi saja, beberapa teknologi dalam bidang pertanian pun kami kembangkan untuk kegiatan pembelajaran misalnya saja di Kompetensi Keahlian Pertanian, kami mengembangkan pompa air tanpa listrik (Hidram) dengan memanfaatkan aliran air yang berada di sungai. Sistem pompa air tanpa listrik (Hidram) juga sebagai edukasi bagi para siswa pertanian dalam pemanfaatan aliaran sungai pemenuhan kebutuhan air untuk lahan pertanian. Penggunaan pompa Hidraulik Ram Automatik yang sangat sederhana, baik dalam pembuatannya dan juga dalam pemeliharaannya, mempunyai prospek yang baik. Pompa hidraulik ram bekerja tanpa menggunakan bahan bakar atau tambahan energi dari luar. Pompa ini memanfaatkan tenaga aliran air yang jatuh dari tempat suatu sumber dan sebagian dari air itu dipompakan ke tempat yang lebih tinggi. Pompa ini bekerja dua puluh empat jam per hari. Dan teknologi ini dibuat oleh para guru yang berkecimpung dalam bidang teknologi kemudian kami juga membuat Lampu Perangkap serangga (Light Trap) dengan menggunakan teknologi solar sel karena dengan solar sel petani sudah tidak lagi membutuhkan biaya energi tambahan dan dapat meningkatkan efisiensi biaya produksi pertanian. Pemanfaatan Air Conditioner (AC) sebagai alat pengkondisian suhu udara, kami memanfaatkan Otomatisasi Air Conditioner (AC) di Laboratorium Kultur Jaringan dimana perancangan sistem yang dilakukan adalah AC 1 akan bekerja selama waktu tertentu kemudian berhenti secara otomatis dan langsung diganti oleh AC 2 yang bekerja dengan durasi waktu yang sama. AC Bekerja bergantian seterusnya secara kontinyu. Teknik ini dapat dilakukan dimana saja sehingga bermanfaat untuk jangka panjang.

Betul dengan teknologi pekerjaan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien serta hemat biaya namun ada satu hal yang membuat segala sesuatu nya berubah yaitu “ terpaksa dan dipaksa” yaaa…terpaksa dan dipaksa untuk belajar lalu akan terbiasa pada akhirnya.

Terpaksa dan dipaksa untuk belajar sesuatu yang baru, teknologi baru untuk pendidikan yang lebih baik dan lebih maju bukan hanya guru nya tapi siswa pun turut serta terpaksa dan dipaksa untuk melek teknologi juga. Yang pada akhirnya kami lah pemenangnya karena kami tidak menyerah pada keadaan melainkan menaklukkan tantangan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post