Nuraeni

Nuraeni, Lahir di Bandung, 8 Oktober 1961, Pengawas SMP Disdikbud Kab.Cianjur Jawa Barat. Alumni FPOK IKIP Bandung Jurusan Pendidikan Olahraga. Memiliki suami, ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Idul Adha 1444 Hijriyah
Sumber Gambar: Dokpri

Idul Adha 1444 Hijriyah

Di sudut langit yang terhampar biru jernih, sinar mentari berseri memeluk dunia dengan lembut. Dalam sejuk pagi, sebuah momen suci merayap perlahan-lahan, mengubah atmosfer menjadi penuh makna. Idul Adha, panggilan suci yang menggema di setiap detak hati kaum muslim.

Seiring langkah-langkah yang penuh pengharapan, orang-orang berbondong-bondong menuju tempat ibadah. Sepatu menghentak tanah, mengirim getaran suci yang menggetarkan bumi. Dalam keremangan fajar, atmosfer terisi dengan doa-doa yang merangkak dari relung-relung jiwa.

Di sana, terhampar deretan hewan-hewan yang tegap dan mulia, memancarkan kekuatan dan kehidupan. Wajah-wajah para hamba Allah terpancar kebahagiaan yang memenuhi ruang dan waktu. Mereka bersujud dengan hati yang lapang, menyerahkan diri pada Sang Pencipta dalam sebuah ikhtiar pengorbanan.

Takbir menggema di segenap penjuru, berpadu dengan irama gemulai yang membangkitkan semangat. Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi sorotan di panggung kehidupan ini, mengajak setiap jiwa untuk menapaki jejak perjuangan yang sama. Rasa takut dan keraguan dilenyapkan oleh kepasrahan, melebur menjadi keimanan yang menyala-nyala.

Idul Adha, panggung kemurahan hati yang mengajarkan makna sejati tentang memberi. Dalam riuhnya keramaian, orang-orang saling berbagi kebahagiaan dan kelezatan hidangan. Perut kenyang, senyum bahagia merekah di setiap sudut wajah. Tidak hanya kepada mereka yang terdekat, tetapi juga kepada mereka yang terlupakan, masyarakat yang membutuhkan, dan segenap makhluk di bumi ini.

Daging-daging yang sedap terhidang di meja pesta, menyatu dengan aroma rempah yang memanjakan indera. Tangan-tangan mulia menyajikan piring-piring harapan, menebarkan kebahagiaan kepada yang kering dalam sepi. Rasa syukur terus memancar dari lubuk hati, mengisi ruang dengan kehangatan tak terhingga.

Dalam diri setiap jiwa, semangat pengorbanan bergema membara. Lembutnya kasih sayang dan tekad yang bulat, menjadi bahan bakar untuk berlari melintasi medan kehidupan. Idul Adha, pelajaran hidup yang mengajar tentang keikhlasan, keberanian, dan ketulusan.

Di bawah langit yang tetap biru, setelah semuanya usai, ada kelegaan yang mendalam. Orang-orang kembali ke kehidupan mereka, membawa api cinta yang terus berkobar di dalam diri. Setiap langkah mereka menjadi lantunan doa, setiap tindakan menjadi ladang kebaikan.

Idul Adha, pelita kehidupan yang menyinari jalan gelap. Di tengah pergulatan dunia yang penuh duri, makna suci ini menjadi sinar pengingat, agar jiwa tidak pernah lupa akan tanggung jawab dan dedikasi. Semangat korban yang mengalir dalam tiap nadi, menerangi bumi dengan keindahan yang abadi.

Idul Adha, engkau adalah sinfonimu yang paling indah. Di dalam relung kalbu, engkau menyulam harapan dan pengorbanan, menjadikan hidup ini sebagai perjalanan menuju ketakwaan. Semoga setiap langkah kita selalu mengikuti irama keadilan dan cinta yang tercipta dari rahmat-Nya.

Selamat Idul Adha 1444 H. wahai pelita hati yang menyala. Semoga kita senantiasa memahami makna hakiki dari pengorbanan dan memberi, menjadi penerus kebaikan yang tak pernah padam.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yg keren

29 Jun
Balas



search

New Post