Berawal dari perjalananku dan rombongan perserta diklat literasi penulisan buku 2017 di Batam. Saya dan rombongan meninggalka hotel Golden Buy menuju pasar Nagoya dengan menaiki mobil.Diatas mobil saya sibuk menghubungi adik sepupuku Herlina yang berjualan dipasar nagoya.

Alhasil sampai beberapa kali dihubungi hpnya tidak aktif, sambil memotar otak saya berpikir bagimana caranya kami bisa belanja tetapi koper pakaian bisa selamat.

Akhirnya saya menghubungi sepupu yang satu lagi bernama Ditri..dari ujung hp terdengar suara tut....tut....tidak berapa lama terdegar jawab adik yang berkata Assalamu’alaikum yuk..

apa kabar ada yang bisa saya bantu, sayapun menjawab Waalaikumsallam Wr.wb setelah itu saya langsung bertanya tentang toko adik yang dipasar lalu Ditri menjelaskan bahwa ada yang menjaga toko ayuktu, kalau Herlina lagi melahirkan jadi tidak jualan dipasar, setelah pembicaraan saya dan rombongan langsung menuju toko yang disebutkan.

Setibanya di pasar saya mutar-mutar mencari toko yang sudah disebutkan ternyata sudah tutup karena jam sudah menunjukkan pulul 11.30.

Sayapun bertanya kepada uni yang menjaga, tokonya sudah tutup ya ni...

Ya bu uni menjawab karena aturanya jam 7.00 harus buka dan jam 11.00 harus tutup, jadi gimana ni bisa tidak kami titip barang, tanpa pikir panjang uni mengiyakan.

Kami merasa senang, karena tujuan tercapai barang dititip kami bisa belanja setelah barang masuk semua kedalam toko kami mulai memutari pasar nagoya.

Pasar pertama yang kami temui yaitu pasar pagi yang ternyatah sudah mau tutup barang-barang sudah dikemas bertepatan dengan hujan rintik-rintik yang menguyuri jalan yang kami susuri akhitnya kami batalkan niat untuk melihat bs singapore.

barang bs singapore tidak kami temui eh leh weleh malah bulek-bulek singapore yang ketemu dengan gayanya yang khas

tidak lama kemudian kami mulai bepencar mencari kebutuhan masing –masing dengan catatan jam 2.00 wib sudah berkumpul kembali di toko tempat nitip barang, masuk toko pertama barang yang kami temui bagus-bagus mulai dari tas, dompet, sepatu dan pakaian lanjut ke toko-toko lainya semakin banyak yang kami lihat semakin binggung dibuatnya dengan harga yang cukup terjangkau bahkan 2 kali lipat lebih murah dibanding kota jambi tempatku dan teman-teman berasal.

Melihat ini saya pusing tujuh keliling di buatnya gimana tidak yang diinginkan banyak tapi...uang yang kubawah tidak cukup untuk membelinya, sayapun senyum-senyum sendiri sambil berandai-andai bila saja pasar nagoya bisa ku boyong kejambi akan ku gedong demi keiginan ini tapi ini tak mungkin terjadi yang ada hanya mimpi.

Lagi asik dengan hayalan tiba-tiba dari dalam tas hp berdering menandakan ada panggilan, cepat-cepat saya raih hp yang ada dan spontan saya melihat nomor panggilanukup ternyata dari ketua rombongan menandakan waktu pulang sudah tiba sambil berlari-lari kecil kami menuju toko tempat rombongan berkumpul.

Benar saja ternyata bu boss sudah memanggil mobil, untuk mengantar kami kebandara Hang Nadim Batam, di awal perjalanan menuju kebandara suasana senang terpancar dari rombongan karena akan pulang kekota asal kami yaitu provinsi jambi.

Tetapi tiba-tiba bu boss menanyakan tiket pesawat kepada kita masing-masing setelah di cek ternyata tiket pesaw ibu Ana dari Muaro Bungo ketinggalan di hotel, suasanapun mendadak menjadi tegang sementara ibu Ana kelihatan pucat pasih takut dengan kejadian ini tidak bisa pulang, melihat keadaan ini saya berusaha menghiburnya agar dia tetap tenang .

Sementara bu boss sibuk menelpon kesana kemari mencari solusi mengatasi permasalahan ibu ana sampai-sampai menelpon panitia pelaksana diklat dan juga yang membelikan tiket pesawat.

Alhasil berkat bantuan yang membelikat tiket kode boking pesawat ibu Ana pun dikirim lewat mesenjer, sambil membaca ibu Ana tersenyum menandakan dia sudah tenang, akhirnya kami pun bisa bernafas lega.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit kami tiba di bandara

Sesampainya di bandara yang antri barang bagasi cukup padat mulai pukul 2.30 wib kita ngantri sampai pukul 17.30 belum juga mendapat giliaran tetapi dari arah samping tida-tiba datang seorang perempuan muda yang berpasar anggun menyalip langung ke depan rombongan yang sudah berjam-jam antri melihat kejadian ini bu boss langsung menegus petugas yang melayani perempuan tersebut, ketua kita langsung menegur petugas dengan mengatakan mbak tolong antri dong......

Petugas tetap melayani walaupun sudah ditegur, akhirnya bu boss memarahi petugas dengan mengatakan petugas tidak adil akan tetapi petugas tidak terimah dan balik menjawab dengan ketus, akhirnya bu boss berkata kalau ibu dak mau budaya antri diterapkan nanti kami keroyoi, kamipun tidak luput kena imbasnya juga, jadi ingat lagu ingat-ingat antri ciptaan bu Katerince Simatupang Jambi ya.....

Setelah kejadian ini saya bisa mengambil pelajaran ternyata budaya antri itu penting contonya akibat tidak mau antri akhirnya ribut sampai adu mulut, itu orang tua apalagi anak-anak, jadi pesan saya “ Mari kita sama-sama laksanakan budaya antri dimanapun kita berada demi keselamatan kita semua”

Sekian Wassalam semoga ada manfaatnya.