Goresan Pena Sang Pemula di Lembah harau

Nurainun,S.Pd ( SMAN 1 Bukittinggi )

Tak pernah terbayang sebelumnya, apa yang terjadi hari ini. Bertemu teman-teman dari berbagai daerah, latar belakang profesi pendidikan yang berbeda, namun jadi satu dalam goresan. Perlahan namun pasti langkah diayun menelusuri keindahan alam lembah harau yang memukau. Tatanan batu yang unik seperti ukiran, Pepohonan, rerumputan terhampar dengan indah. Sudut demi sudut lembah yang dijaga bukit batu kutelusuri, betapa kagumnya diri ini dengan kuasaMu ya Allah,tiada cela kutemui disini.

Panorama alam yang indah dikelola dengan baik oleh orang-orang hebat menambah decak kagum orang yang mengunjunginya. Sajian minimalis tentang negara Erofa, kincir angin negeri Paman Sam, berdampingan dengan negara Korea, menambah keindahan alam lembah harau. Minimalis wisata air memanjakan pengunjungnya dengan perahu, merefleksi jiwa dengan alunan melodi, membuai angan, melambungkan harapan, menjelajah angkasa dan menggengam dunia seirama hembusan angin yang membuai Qalbu.

Tutur bahasa pedagang yang ramah menjajakan dagangannya kepada setiap orang yang datang silih berganti, bagaikan magnet menarik dahaga dari jiwa yang membara. Sarasah Bunta dan Sarasah Garden tersenyum seiring langkah membawaku kesebuah warung, memakan gorengan, bercengkrama dengan teman dari media guru, berbagi cerita, suka dan duka dalam memulai harapan menjadi seorang penulis yang kaya ide, menikmati kebebasan berinspirasi, bergaya, berfoto bersama pertanda persahabatan sudah melebur, membaur sebagai kenangan terindah dalam kebersamaan.

Rasa lelah mulai merasuki badan, keringat bercucuran mengajak kami meninggalkan harau dan segala keindahannya. Bersama hembusan angin kupatrikan tekad mulia menjadi guru inspiratif, inofatif, kreatif dan inofatif. Mulailah berkarya, menulis, menulis, menulis, sampai menjadi buku, “Satu Guru satu Buku( SAGUSABU)”. Semoga pada kesempatan berikutnya ada pelebaran jalan menuju Lokasi kampung Erofa yang mendunia. Semoga tidak ada lagi kemacetan. Wisatawan dalam dan luar daerah jangan pernah lupa mengunjungi Lembah Harau yang sudah mendunia, tidak lengkap kunjungannya, bila belum ke Lembah harau.

Tulisan ini mengawali tekad menjadi penggerak, pendobrak ketidak tauan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan menulis, dunia dalam gengaman, keluarga dimana-mana, sahabat mendunia. Tidak ada waktu terbuang sia-sia, tidak banyak waktu untuk mencari kekurangan orang, rangkai dan marilah menata hati yang tadinya lemah menjadi kuat, buang ketidak berdayaan menjadi sebuah pemberdayaan. Keresahan tertuang dalam goresan yang tak biasa, menepis, membius, menenangkan dan menentramkan. Harau dilain waktu bila ada izin sang Illahi kudatang lagi.