Wirid berasal dari kata Warada-Yaridu-Wurudan (ورد-يرد -ورودا) yang bermakna datang, tiba, disebutkan, dinyatakan, dikatakan dan dilaporkan.

Istilah "Wirid" atau "Wiridan" diartikan dengan amalan rutin seseorang baik berupa bacaan dzikir, shalat, membaca Al Qur'an dll. Namun, istilah wiridan mengacu pada bacaan dzikir yang terus menerus diamalkan, demikian wiridan pekanan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat secara bersama -sama dengan membaca surah yasin, tahlil dan takhtim serta kalimat Thayyibah lainnya yang dilaksanakan terus menerus setiap pekan atau bulannya.

Kata Wirid seakar dengan kata Wardah (وردة) yang berarti "Bunga Mawar". Jika Wirid dan Wardah (وردة ) dihubungkan, mungkinkah Wirid itu seperti Bunga mawar yang indah dan menghadirkan bau harum bagi orang yang mengamalkan Wirid tersebut?

Dengan kata lain, wiridan pekanan/bulanan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat bukan sekedar memenuhi kebutuhan spritual pada pribadi masing-masing, kegiatan ini juga menghadirkan banyak kebermanfaatan bagi sesama, menjadi ajang silaturrahmi serta moment untuk saling berbagi informasi dan rezeki. Jadi, selain "Ngisi" asupan rohani, juga "Ngasi" makan Jasmani.

Siabu, 06 Agustus 2023