TRAPESIUM USIA

Oleh : Nurajijah, S.PdCGP Angkatan 9

SMP Negeri 3 Wanasari

Kabupaten Brebes

Tugas 1. REFLEKSI

1. Peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana, yang positif itu ketika SMK, yaitu saat Praktek Kerja Lapangan di Rita Mall, saya orangnya mabok kendaraan, teman-teman saya begitu perhatian, ketika istirahat Praktek, diantara saya dan temen-temen saling berbagi uang saku, makanan dan numpang di kos teman, semua tertata rapi di memori saya. Peristiwa yang negatif juga ada, masih di moment smk, Ketika setelah Pelajaran OLahraga, saya dan beberapa teman lainnya yang satu genk dulu, tidak langsung masuk ke Pelajaran Produktif, padahal saya harusnya lebih aktif di kelas, karena saya sebagai ketua kelas, tapi saya malah memberi contoh yang tidak baik, yakni membolos di jam produktif, saya malah asik bercanda di lapangan belakang sekolah Bersama teman-teman, sambil makan-makan pesan di kantin, namun tak lama kami langsung masuk kelas dengan perasaan dan sikap yang santai, sampai kelas kami terutama saya yang mohon ijin masuk ke guru produktif, Namanya pak masiran, dengan alas an saya baru selesai ganti pakaian olahraga, namun kami terlihat berbohong, karena mulut kami memerah dan engap-engap karena kepedasan setalah makan mie dan soto yang super pedas tadi di lapangan, kami pun di hukum mengambili sampah di sekitar sekolah.

2. Yang terlibat dalam peristiwa itu adalah

Peristiwa Positif : saya, beberapa teman, kepala toko, karyawan toko, supir angkot

Peristiwa negative : saya, teman-teman, ibu kantin, guru Produktif pak masiran

3. Dampak emosi apa?

Peritiwa positif : saya merasa senang, Bahagia, tenang, dan amazing, memiliki rekan yang saling peduli, Ketika senang maupun susah, memberikan perhatian dan support.

Peristiwa negative : saya merasa bersalah, karena membuat pak masiran kesal dengan sikap dan kelakuan saya, sampai sekarang saya kalau mengingat itu merasa bersalah, apa lagi Ketika saya lulus kuliah, saya dapat kesempatan mengajar di SMK saya dulu, namun karena pak masiran sudah lanjut usia, sehingga lupa dengan memori tentang saya.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang? Karena Ketika SMK dulu, saya benar-benar menngesankan dengan memori yang sudah terlewati, bertemu rekan yang luar biasa baiknya.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi.

Dari trapezium usia saya menyadari, dengan bertambahnya usia dan tingkat yang naik level, maka kita akan menemukan yang Namanya hal-hal baru, dimana hal-hal tersebut akan menambah tanggungjawab kita sebagai manusia yang semestinya.

Dari roda emosi, kita sebagai pendidik harus mampu memposisikan diri, terutama emosi kita, apalagi dalam hal pembelajaran di depan peserta didik, serumit apapun emosi kita, Ketika kita sedang menjadi pendidik, maka kita harus mampu mensiasati emosi kita dengan baik.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?.

menjadi seorang guru merupakan peran yang semestinya mulia, dimana kita menuntun murid kita untuk belajar dari berbagai sumber pembelajaran dan metode yang digunakan, agar apa yang kita sampaikan dapat bermakna untuk murid di waktu mendatang.

Tugas 2. NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK MENURUT SAYA

1. nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?

Nilai yang ada pda diri saya ialah saya merupakan sosok guru yang peka terhadap lingkungan sekolah, dimana saya juga guru yang mencoba hal-hal baru, dan saya sangat tergugah kketika ada guru yang belum paham akan sesuatu, namun saya sedikit memahami, sehingga Ketika atau sebelum guru tersebut meminta bantuan saya, terkadang saya menawarkan bantuan atau bisa saya bantu.

2. Yang pasti peran saya sebagai guru, tak lain guru yang Ketika ada siswa yang butuh bantuan akan pembelajaran, saya akan maju untuk membantu, begitu juga dengan guru atau program sekolah