Lomba

Menulis bulan Oktober

Perpustakaan Membuka Jendela Dunia Penerus Bangsa

Seperti kita ketahui bersama bahwa Perpustakaan sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum sekolah. Diketahui bahwa perpustakaan Untuk mendukung tercapainya suatu tujuan, maka perpustakaan sekolah melaksanakan fungsinya sebagai pusat pendidikan, pusat informasi, dan pusat rekreasi.

Perpustakaan berkaitan erat dengan kegiatan membaca buku, budaya membaca maupun minat baca masyarakat. Dalam mencapai itu semua berbagai upaya dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk terus mendorong, mengembangkan dan meningkatkan budaya dan minat membaca masyarakat, mulai dari lingkup pendidikan prasekolah hingga perguruan tinggi. Ada madrasah atau sekolah dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk memotivasi masyarakat agar dapat menjadikan bacaan dan perpustakaan sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan, dan sebagai sarana belajar sepanjang hayatnya.

Untuk mewujudkan hal di atas, maka diperlukan upaya terus menerus dan untuk mewujudkan hal di atas, maka diperlukan upaya terus menerus dan berkesinambungan, dimulai dimulai dari jenjang pendidikan paling dasar hingga perguruan tinggi. Jika dari semenjak sekolah dasar siswa telah teredukasi dalam hal pemanfaatan perpustakaan dan sumber informasi, maka diharapkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi siswa tersebut telah memiliki bekal yang penting untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Demikian pula pada jenjang pendidikan selanjutnya siswa akan terbiasa untuk melibatkan pustakawan, perpustakaan, dan segala fasilitasnya sebagai mitra belajar dan sumber solusi berbagai masalah yang dihadapi selama menjalani proses belajarnya.

Pada jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu perguruan tinggi, siswa yang telah terbiasa bermitra dengan perpustakaan diharapkan akan semakin akrab dan bersahabat dengan perpustakaan ketika ia telah menjadi mahasiswa. Pada jenjang ini, perpustakaan perguruan tinggi sesunguhnya merupakan wahana bagi mahasiswa untuk lebih mandiri dalam mengeksplorasi berbagai bidang keilmuan, membuka wawasan seluas-luasnya, dan menjadi wahana pengembangan riset dengan tersedianya berbagai sumber informasi yang lengkap, komprehensif, serta sarana dan prasarana yang menunjang.

Bagaimana proses belajar dan tradisi belajar seseorang ketika ia masih berada di bangku pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan atas akan berpengaruh ketika ia berada di bangku perguruan tinggi. Dari pendidikan (sekolah) dasarlah suatu tradisi belajar yang lebih baik dengan mengaitkan perpustakaan sebagai mata rantai penting dalam proses belajar mengajar mulai ditanamkan. Dalam hal ini para pendidik di sekolah dasar untuk mewujudkan hal di atas, maka diperlukan upaya terus menerus dan berkesinambungan, dimulai dimulai dari jenjang pendidikan paling dasar hingga perguruan tinggi. Jika dari semenjak sekolah dasar siswa telah teredukasi dalam hal pemanfaatan perpustakaan dan sumber informasi, maka diharapkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi siswa tersebut telah memiliki bekal yang penting untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Demikian pula pada jenjang pendidikan selanjutnya siswa akan terbiasa untuk melibatkan pustakawan, perpustakaan, dan segala fasilitasnya sebagai mitra belajar dan sumber solusi berbagai masalah yang dihadapi selama menjalani proses belajarnya.

Pada jenjang pendidikan selanjutnya, yaitu perguruan tinggi, siswa yang telah terbiasa bermitra dengan perpustakaan diharapkan akan semakin akrab dan bersahabat dengan perpustakaan ketika ia telah menjadi mahasiswa. Pada jenjang ini, perpustakaan perguruan tinggi sesunguhnya merupakan wahana bagi mahasiswa untuk lebih mandiri dalam mengeksplorasi berbagai bidang keilmuan, membuka wawasan seluas-luasnya, dan menjadi wahana pengembangan riset dengan tersedianya berbagai sumber informasi yang lengkap, komprehensif, serta sarana dan prasarana yang menunjang.

Bagaimana proses belajar dan tradisi belajar seseorang ketika ia masih berada di bangku pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan atas akan berpengaruh ketika ia berada di bangku perguruan tinggi. Dari pendidikan (sekolah) dasarlah suatu tradisi belajar yang lebih baik dengan mengaitkan perpustakaan sebagai mata rantai penting dalam proses belajar mengajar mulai ditanamkan. Dalam hal ini para pendidik di sekolah dasar memiliki andil yang besar dalam upaya melakukan pembaharuan budaya belajar para siswa dengan mengedepankan peran perpustakaan sekolah, mensosialisasikannya dan melakukan langkah-langkah nyata yang terkoordinasi.

Unsur penting yang lain dalam proses belajar mengajar adalah guru. Guru merupakan pendidik dan pembina generasi muda, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Menghadapi siswa sekolah dasar maka guru dituntut untuk benar-benar memahami masalah perkembangan anak, baik secara fisik maupun kejiwaan, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung selaras tanpa menimbulkan pengaruh buruk pada mental dan kepribadian siswa.

Di MTsN 2 Jember upaya yang dilakukan untuk mencapai itu semua dengan menggerakkan siswa menumbuhkan minat baca siswa dengan program bermitra dengan perpustakaan daerah yaitu dengan mendatangkan perpustakaan keliling. Dengan cara perpustakaan daerah membawa mobil dan sejumlah buku bacaan ke MTsN 2 Jember.

Dengan cara ini akan sangat berpotensi bagi siswa akan senang dengan suasana membaca bersama diluar kelas dan dalam situasi yang berbeda.Trik semacam ini harus kita terapkan. Ternyata mnag membawa hasil yang signifikan terhadap perubahan minat baca siswa.Disana banyak buku non teks juga. Bisa membawa siswa ke dunia yang berbeda. Kesimpulan nya bahwa peran perpustakaan sangat besar terhadap wawasan siswa untuk mengenal dan menjelajahi dunia lewat membaca.

Profil Penulis

Nur aliyah, M.Pd, adalah perempuan yang lahir di Kabupaten Rembang pada tanggal 19 April 1972. Dia adalah anak ke – 6 dari 7 bersaudara sekaligus ibu dari ke dua orang laki – laki dan perempuan.

Pendidikan S1 diperolehnya di Universitas Muhammadiyah Malang FKIP Jurusan MIPA ( Biologi ) angkatan 1990 dan lulus tahun 1994. Pendidikan S2 ditempuh di Universitas Adibuana Surabaya Jurusan Teknologi Pembelajaran ( TEP ) lulus tahun 2011.

Karirnya sebagai pendidik diawali pada tahun 1997 sebagai guru Honorer di SLTP Negeri I Ambulu kabupaten Jember. Pada tahun 1998 diangkat sebagai PNS di MTS Negeri Arjasa ( MTSN 4 Jember) sampai tahun 2005. Kemudian pada bulan April 2005 mutasi ke MTSN Kencong Kabupaten Jember ( MTSN 9 Jember).

Base Practise yang sudah ditulis : SDM Unggul Di MTsN 7 Jember Melalui Kegiatan” MYRES”. Proceeding The 1 Symposium on Education ISOE 2021 ( Lolos lomba seleksi Nasional judul buku : solusi Pembelajaran di masa Pandemi.

Karya Buku ISBN yang pernah ditulis : (1). Si Bawang Putih Merajut Asa dan Meraih Mimpi (2). Momen – Momen Indah di Rumah. ( 3). Dinamika Perjalan Kepala Madrasah. ( 4 ). Kupenuhi Panggilan Mu. (5) Dari Pledoi Hingga Ajal Menjemput . ( 6 ). Di Rumah Aja. ( 7). Rona- Rona Kisah Di Masa Pandemi Covid- 19 .(8). Colourfu Romadhan ( menang lomba menulis ). (9). Literasi Masyarakat ( menang lomba menulis ). (10).satu Buku Sejuta Cerita ( menang lomba menulis ). (10). Keluarga Ceria, Keluarga Bahagia ( menang lomba menulis ). ( 11 ). Metode Pembelajaran Guru MIPA ( menang lomba menulis ). (12 ). Refreshing Untuk Healing ( lomba Menulis).

Terbit di majalah Literasi Indonesia : (1). Pembelajaran aktif dimasa pandemic dengan E- learning . ( 2). Mewarisi bakat Sang Ibu Nabila Juara II Tingkat Nasional .

( 3). Revitalisasi MGMP sebagai wadah Peningkatan Kompetensi Guru.

Terbit di majalah Fatonah Kemenag : (1). Limfosit Sang Pahlawan (Majalah). (2). Tips Agar Tidak Terkena Flu di Kantor. (9). Menyibak Hari Ibu Renungan Besarnya Jasa Ibu. (10). Islam memuliakan wanita.

Kontak person : 081334320851

Email : [email protected]