Tantangan Hari ke 1#TantanganGurusiana

#2xRemidi

Terjatuh, itu hal yang biasa. Namun untuk mampu bangkit kembali itu yang luar biasa!

Butuh kekuatan lebih untuk mampu bangkit kembali dari keterpurukan. Tapi bukan keterpurukan ini namanya jika harus remidi dua kali untuk mengikuti tantangan menulis di Gurusiana. Aku menamainya "durung rejekine" (belum rejekinya).

Remidi pertama, aku harus terjun bebas di hari ke 46. Saat itu, hari Sabtu tanggal 29 Februari 2020. banyak kegiatan yang sangat menguras energi. Sesampainya di rumah sudah diributkan kembali dengan aktifitas dalam negeri. Maksud hati ingin istirahat terlebih dahulu sambil ngeloni sang ksatria, nanti tengah malam bangun untuk menulis. Eee ternyata pas terbangun sudah jam satu dinihari. Berarti sudah ganti hari. Sedih? pasti ada. tapi tak ada gunanya meratapi kesedihan. Aku harus bangkit dan menulis lagi, walau harus remidi.

Kali ini adalah remidi yang kedua, harus putus di hari ke 16. Pas tanggal 16 Maret 2020, seharian perang dengan sinyal yang "undlap-undlup". Mata terjaga sampai jam 11.00, tapi sinyal masih belum juga mau bersahabat. Yaah...alamat kandas lagi. Akhirnya remidi untuk kedua kalinya. Horaaa popo... Tetep nulis lagi.

Kedua remidi kandas di hari 46 dan 16. Keduanya sama-sama ada angka enamnya. Jadi sebetulnya ada apa dengan angka 6? Haruskah berhati-hati dengan angka 6? Ah, terserah lu mobilang apa.Yang penting menurut gue, angka 6 nggak ada artinya apa-apa, nggak ngaruh juga dengan perekonomian rakyat. Nah lo, malah ngelantur.

Yang jelas, hayuuuk tetep semangat untuk menulis. Menulis apa saja, karena menulis itu menyenangkan. Berbagi tulisan akan lebih menyenangkan. Apalagi kalau kamu mau bagi-bagi angpao. Hihihihi...sini aku tampung dengan tangan terbuka.

Tetep semangat untuk membuat tulisan memikat

Supaya hidup terasa nikmat

Sekaligus menghilangkan penat

Salam sehat dunia akhirat

Selamat

Kotaku, 17 Maret 2020