Lalu Pada Siapa Akan Kutitipkan Asa Ini?
Setoreh kenangan suram masih sangat lekat dalam ingatan. Di mana kegelapan, kebodohan dan ketidakadilan membelenggu sebagian besar makhluk yang bernama perempuan. Di mana kekuasaan dan tingginya pendidikan bersekutu dengan kaum Adam. Di mana kaum Hawa dibatasi hak-haknya untuk bisa meraih harapan.
Lalu pada siapa akan kuadukan keadaan ini?
Seharusnya senja masih menyimpan rindu akan keadilan. Dada malam pun masih menyimpan gugusan bintang yang berpendar menghiasi langit pekat. Seharusnya lidah pagi masih bisa mengecap nikmatnya hangat mentari bersama sebongkah cita-cita menuju cakrawala yang terang benderang. Setelah sekian lama berkubang dengan kegelapan di masa lampau.
Lalu pada siapa akan kutitipkan rindu ini?
Bangunlah, wahai Perempuan-perempuanku! Sudah saatnya kita bangun dari tidur panjang. Ada segunung harapan di depan sana. Ada pelangi indah yang membentang di langit sore. Tidakkah kita ingin maju bersama mereka? Bersama tulang-tulang rusuk kita, laki-laki.
Maka, pada perempuan-perempuankulah akan kutitipkan asa ini.
Kotaku, 19 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Siap menerima titipan!
Siip Bu mantap lanjut bu salam literasi dan salam sukses utk semua
Kereeennn pooolll sayangku. Hayuukk maju bareng oma....
Padaku saja titipkan
Wkwkwkwkwkw...
Mantul bund...lnjutttt