TARIAN AKSARA
Sekian purnama lalu, masih lekat dalam ingatan. Saat langkah-langkah kaki mantab menuju koridor sekolah. Tangan-tangan terbuka menyambut hangat akan hadirku, kecuali kau. Senyum sinis tergaris dari bibirmu, mencibir, mencemooh.
“Mau jadi apa kau?” katamu dengan raut muka yang semakin carut marut.
Aku; tak lantas menyerah, masih menggenggam erat ikrar langit kala pertama menyembul di angkasa angan. Bahwa mulai hari ini akan kukokohkan tekad, mengagungkan niat untuk menyebarkan virus literasi ke segala penjuru.
Aku, bukan siapa-siapa, pun bukan apa-apa. Aku hanya sebatang ranting, yang akan mongering tanpa daun. Karenanya, bersamamu aku akan mengagungkan kekar, menahan setiap musim yang bergantian.
Bahagia menyapa kala buah hati menggendong piala atas nama aksara, memeluk bangga selembar sertifikat atas nama barisan aksara. Senyum tersungging, dada membusung, bukti bahwa tarian aksaraku bukan hanya omong kosong. Bersama, kita akan usung segala upaya untuk menyemaikan tarian indah bait-bait kata.
Kotaku, 25 April 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat Bun.
Mantap Bu
Keren, bu...
Mantap bun