Nur Amiliya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Prinsip Percakapan dalam Ilmu pragmatik

Prinsip Percakapan dalam Ilmu pragmatik

Judul artikel : Prinsip Percakapan dalam Ilmu Pragmatik

Penulis : Nur Amiliya

Penerbit : Kampus STKIP PGRI TRENGGALEK Provinsi Jawa Timur

Kota Terbit : Trenggalek

Tahun terbit : 2023

BAB I

PEDAHULUAN

Pragmatik adalah ilmu linguistik yang menganalisis penuturan suatu bahasa yang dapat menyampaikan makna dalam setiap kalimat. Perkembangan pragmatik adalah adanya suatu tingkat kesadaran dalam linguistik yang dapat ditelaah lebih dalam dalam pragmatik. Kaidah pragmatis penggunaan bahasa berkaitan dengan penutur, konteks, dan keadaan. Dalam pragmatik, komunikasi atau interaksi dengan seseorang menggunakan bahasa, dan bentuk bahasa yang digunakan dapat berupa lisan atau tulisan. Serta menggunakan prinsip pragmatik yang baik dan benar. Menurut keterampilan akademik pembicara yang diterapkan saat ini, deskripsi produk disorot; pidato produksi ringkasan (abstrak) adalah ringkasan dan mempertahankan urutan teks sumber; produk parafrase sedemikian rupa sehingga mempertahankan isi teks sumber tetapi mengandung substitusi, tambahan, atau penyimpangan redaksional; dan sintesis produk ucapan (sintesis), yang ditandai dengan dimasukkannya sebagian bagian dari setidaknya dua teks sumber yang dikutip.

Contoh dialog percakapan di atas terjadi ketika murid Taekwondo sedangbertatap muka dengan pelatih di saat latihan segera dimulai. Konteks percakapanyang terjadi pada dialog di atas adalah membahas masalah hasil seleksi salah satumurid. Keingintahuan murid tentang hasilnya membuat murid ingin menannyakanbagaimana hasil seleksinya. Dalam konteks di atas hasil seleksi yang dimaksudtanpa disadari diketahui oleh kedua penutur dan mitra tutur. Jawaban dari mitratutur dapat dilihat terjadi implikatur. Implikatur merupakan ujaran yang kadangtidak dinyatakan langsung oleh penutur atau mitra tutur. Disamping itu, agarimplikatur-implikatur dapat ditafsirkan maka beberapa prinsip kerja sama dasarharus lebih dini diasumsikan dalam pelaksanannya.

BAB II

PEMBAHASAN

Prinsip Percakapan dalam Ilmu Pragmatik

Prinsip Diskusi Pragmatis Frekuensi percakapan dalam kehidupan sehari-hari menginspirasi banyak ahli untuk memberikan perhatian khusus. Beberapa dari mereka membicarakan hal ini dalam forum informal, menasihati orang lain untuk berkomunikasi secara efektif, tidak menyakiti perasaan orang lain, fokus pada tujuan dan tidak kemana-mana, dll. Beberapa lainnya melanjutkan studi serius mereka secara formal. B. Dalam hal ini, P. Grice bisa disebut sebagai salah satu orang dari kelompok terakhir. Tujuan yang timbul dari orientasi penutur dan lawan bicara dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu tujuan berdasarkan isi transaksi komunikasi dan tujuan berdasarkan fungsi sosial komunikasi.

Tujuan transaksional konten komunikatif berorientasi pada pemahaman penutur terhadap tindakan ilokusi penutur melalui pemaknaan ungkapan fungsi lusi dan perlokusinya, yang kemudian dihubungkan dengan konteks tuturan. Keeratan hubungan kedua maksim ini ditunjukkan pada pembahasan poin (1) berikut ini. (1) Adit: Mas Cakra sekarang tinggal dimana? Bobby: Dekat dengan badut. Konteks: Adit dan Bobby bertemu di suatu tempat setelah bertahun-tahun berpisah. Dulu mereka satu kost dengan Cakra di kawasan ini, sekitar dua kilometer dari distrik badut.Jawaban Bobby mengungkapkan, ia tidak mengetahui alamat persis Mas Cakra. Sehingga informasi yang diberikan Bobby kurang dari yang dibutuhkan Adit. Dengan kata lain, karena isi pernyataan yang terbatas, Bobby dengan sengaja melanggar beberapa maksim dan submaksim yang diungkapkan dalam frasa “jadikan kontribusi Anda sesuai dengan pengetahuan. Prinsip kerja sama yang dikemukakan oleh Grice (1975) terdiri dari empat maksim atau aturan yang mengatur isi dan cara percakapan. Selain itu, seperti dikemukakan Wahab (1990), prinsip-prinsip yang dirinci dalam empat maksim memberikan latar belakang agar percakapan menjadi kooperatif dan efektif.

Oleh karena itu, menurut Yule (1998), kepatuhan penutur dan penutur terhadap prinsip ini merupakan prasyarat percakapan dalam artian, di satu sisi, penutur dan penutur terikat oleh suatu “kontrak kolaboratif” hingga kedua tujuan tercapai. pihak tercapai, dan sebaliknya, lebih baik tidak berbicara - katakan demikian, jika Anda benar-benar tidak ingin bekerja sama. Pragmatik adalah cabang baru linguistik. Pragmatik dapat diartikan sebagai cabang ilmu linguistik yang mengkaji tentang makna yang dimaksudkan penutur, atau lebih sering disebut sebagai kajian bahasa dari sudut pandang pemakai bahasa. Ada banyak kajian dalam pragmatik, antara lain deikse, presuposisi, implikatur percakapan, tindak bahasa, dan analisis wacana. Implikasi dapat diartikan sebagai maksud dibalik ungkapan tersebut. Sementara itu, implikatur percakapan adalah implikatur yang hanya diketahui oleh segelintir orang yang mengetahui konteks tuturannya. Tujuan dari implikatur percakapan adalah menganalisis percakapan untuk mendapatkan makna yang benar. Humor adalah kemampuan mental untuk menemukan, mengungkapkan, atau menghargai sesuatu yang lucu atau sesuatu yang sangat tidak biasa.

Partisipasi guru dalam kontribusi siswa tentunya akan memperdalam pemahaman siswa terhadap kesalahan yang dilakukan. Bisa jadi nantinya ada kesalahan atau kekurangan lain yang tidak diberitahukan siswa kepada temannya saat berkomentar, dalam hal ini guru akan menambahkannya. Sepengetahuan penulis, pendekatan pragmatis, yaitu. prinsip penggunaan bahasa, yang melibatkan teknik koreksi teman dan koreksi guru untuk meningkatkan keterampilan naratif pengalaman tidak pernah diterapkan. Penelitian sejenis yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa, yang paling populer, yang dapat dijadikan sebagai bahan persiapan tahapan pembelajaran penelitian ini, adalah penelitian yang disebut dengan Efektifitas Pembelajaran Komunitas.

Daftar rujukan

Buku Dr. Suhartono, M.Pd.

Jurnal Netti Yuniarti

Dalam jurnal santiaji pendidikan,volume 3, Nomor 2, juli 2013.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

15 Apr
Balas



search

New Post