Nurbaiti

Wanita berhijab ini, tinggal di Jakarta Timur, aktifitasnya sebagai pendidik dan pengajar di SMA Negeri 61 Jakarta. Kepo dengan ilmu yang berhubungan denga...

Selengkapnya
Navigasi Web

Belajar I'tikaf

Aku ingin sekali i'tikaf, di masjid tentu saja. Tapi gimana caranya ya, aku nggak ada teman yang mau diajak i'tikaf. Setiap mengingat itu ada rasa yang kuat di dalam hati supaya bisa terwujud.

Aku jadi ingat, beberapa tahun yang lalu di 10 malam terakhir aku, suami dan anak-anak berbuka puasa di masjid Istiqlal, menunggu sampai tarawih baru pulang.

Setelah buka puasa dan kami siap-siap mau shalat tarawih, aku melihat bapak-bapak dan ada juga ibu-ibu yang membawa perlengkapan tidur. Aku yakin mereka pasti mau i'tikaf di situ. Mungkin sampai 10 malam.

Tapi aku tidak mungkin seperti itu, walaupun hati ingin sekali, meski waktunya tidak selama itu. Tapi masa aku harus menunggu sampai hari ke-20. Ada baiknya aku latihan dulu. I'tikaf itu kan boleh kapan saja. Siang juga boleh.

Tapi karena ini bulan Ramadhan, pinginnya mendapatkan malam Lailatul Qadar. Jadi haruslah i'tikaf itu di malam hari. Terutama sepuluh malam terakhir.

Aku harus berlatih dari sekarang. Aku mengawalinya mulai malam ini. Aku ke masjid kurang lebih seperempat jam sebelum adzan isya.

Setelah berwudhu dari rumah, memakai mukena, membawa sajadah dan air mineral. Kulangkahkan kaki kananku untuk masuk. Tidak lupa membaca doa masuk masjid, baru aku berniat untuk itikaf. Nggak apa-apa walau sebentar, pikirku.

Menurut Mazhab Syafi'i, i'tikaf yang paling pendek adalah lebih lama sedikit daripada rukuk. Kalau yang paling panjang aku mah nggak mungkin.

Aku akan mengulanginya lagi ketika mau shalat subuh nanti. Insya Allah, aku akan datang, lebih awal dari waktu sebelum subuh. Setelah sahur tentu saja. Mudah-mudahan Niatku terkabul. Aamiin.

Malaka sari, Selasa 26 Maret 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post