Nurbaiti

Wanita berhijab ini, tinggal di Jakarta Timur, aktifitasnya sebagai pendidik dan pengajar di SMA Negeri 61 Jakarta. Kepo dengan ilmu yang berhubungan denga...

Selengkapnya
Navigasi Web

Hidupkan Malam Nisfu Sya'ban

Istilah "Nisfu Sya'ban" tidaklah asing bagi kita sebagai seorang muslim. Nisfu bisa diartikan sebagai pertengahan. Karena ini bukan Sya'ban dan sudah mau masuk pertengahan bulan, maka disebut dengan Nisfu Sya'ban.

Tentu tidak asing pula di telinga kita, kalau malam Nisfu Sya'ban ini seorang muslim ingin beribadah lebih banyak dari malam-malam yang lainnya. Kenapa? Karena malam ini punya kelebihan, keuntungan atau keagungan.

Selain malam Nisfu Sya'ban, ada malam-malam lain yang diagungkan, diantaranya malam Lailatul Qadar, malam Idul Fitri, malam Idul Adha.

Bulan Sya'ban adalah bukan latihan. Latihan menuju bukan Ramadhan. Karenanya bukan ini banyak orang yang berpuasa. Rasulullah lebih banyak berpuasa sunat di bulan ini dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.

Jika anak sekolahan ada nilai rapor yang diperlihatkan kepada orang tua sebagai hasil belajar yang diperoleh oleh anaknya baik nilai harian, nilai pertengahan, nilai semester maupun akhir tahun sebagai penentu naik kelas maupun lulus sekolah.

Maka, kita pun ada laporan catatan amal kita kepada Allah yang di "laporkan" oleh malaikat Allah. Malaikat akan menyetor catatan kita. Laporan harian, ketika waktu Subuh dan Asar. Laporan mingguan setiap Senin dan Kamis. Sementara laporan tahunan pada bulan Sya'ban ini. Inilah rapor tahunan kita.

Ketika nabi ditanya oleh para sahabatnya kenapa puasa di hari senin dan Kamis? Nabi menjawab, puasa Senin karena hari kelahirannya. Puasa Kamis, karena malaikat akan melaporkan "catatan" aktivitas sehari-hari pada hari tersebut. Nabi ingin ketika catatannya dilaporkan kepada Allah oleh malaikat, beliau dalam keadaan sedang berpuasa. Begitu kata UAH dalam channel YouTubenya.

Puasa, memang punya "keunggulan" tersendiri bagi pengamalnya. Buktinya, ketika seseorang sedang berpuasa maka orang itu akan menjaga hal-hal yang mengurangi bahkanyang membatalkan nilai puasanya. Dia akan menjaga lisan dan semua anggota badan agar terhindar dari maksiat. Tidak hanya itu, orang yang berpuasa ingin meningkatkan anak ibadahnya.

Semua amal dicatat oleh Malaikat, sedangkan puasa, Allah SWT yang langsung memberikan nilai pahalanya. "Puasa itu untukKu" kata Allah SWT.

Lalu bagaimana cara kita menghidupkan malam Nisfu Sya'ban? Tentunya dengan banyak beribadah kepada Allah SWT. Banyak yang bisa kita lakukan, misalnya banyak membaca Al-Qur'an, banyak shalat, Qilamullain, tahajud, istiqfar, zikir dan banyak berdoa. Baik berjamaah maupun sendiri.

Malaka Sari, 7 Maret 2023.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post