Beberapa kali pernah, ketika ada teman yang lemas atau anak-anak yang hampir pingsan ketika mengikuti upacara, seringkali disuruh untuk membuatkan teh manis.

Dan hasilnya, tenaganya kembali lagi. Kemarin dulu seorang teman bercerita ketika anaknya tiba-tiba masuk ke rumah sakit wajahnya pucat tenaganya berkurang. Setelah diperiksa oleh dokter, dari dalam kantong baju dokter dikeluarkan tiga permen dan diberikan kepada pasien. Dokter tidak menjelaskan apa-apa selain mengatakan silakan di makan permen ini. Aku lihat hasilnya lumayan ada perubahan.

Nah ini pengalamanku kemarin, karena aku sendiri di rumah jadi malas masak malas membuat sesuatu, mager juga untuk mencari makanan santapan buka puasa. Aku sudah terbiasa tidak menyiapkan makanan berbuka. Aku mengalami yang namanya pembiasaan. Mungkin karena sering puasa Senin Kamis jadi puasa Ramadan ya hal yang biasa untuk berbuka maksudnya .

Nah ketika adzan maghrib aku minum 3 teguk air putih biasa kemudian aku lihat ada tiga kurma di plastik di atas meja. Nah dengan modal itu itu pula aku buka puasa. Aku melanjutkan shalat magrib

Baru aku merasa sedikit gemetaran, musik dangdut dan sudah mulai membunyikan diri. Kurasakan badanku agak lemas. Aku harus melawan rasa ini. Tak mau ketinggalan salat tarawih.

Kulihat di atas dispenser masih ada teh Lalu ada gula di atas meja. Kubiarkan segelas teh manis, hangat. Tak kubiarkan lama, aku langsung minumnya aku langsung meminumnya. Tak bersisa.

Beberapa menit kemudian, aku merasa seperti daun yang sudah lama tak disiram, begitu rasanya.

Aku sedikit demi sedikit kembali mengumpulkan energi. Alhamdulillah aku bisa ke masjid. Azan Isya sudah berkumandang, aku bergerak cepat menuju masjid, Aku tak ingin masbuk.

Malaka sari, 19 Maret 24