Menghitung Biaya Listrik
Semua rumah yang menggunakan listrik, setiap bulannya harus mengeluarkan uang untuk membayar listrik. Dalam fisika, yang dibayar itu energi listrik yang dipakai. Nah, bisakah kita memprediksi berapa rupiah uang yang harus disiapkan untuk membayar energi listrik tersebut?
Cara paling mudah menghitungnya, dengan mengetahui daya yang digunakan dikalian dengan lamanya pemakaian. Contoh: jika dalam sehari sebuah kulkas mini 50 Watt dinyalakan selama 24 jam dan sebuah mesin cuci 250 Watt digunakan 3 kali seminggu selama 1 jam, berapa kocek yang harus dikeluarkan untuk membayar energi listrik yang dipakai dua alat ini sebulan?
Sebelum menghitungnya,kita harus tahu dulu beberapa hal yang terkait dengan itu, antara lain:
Pertama, meteran listrik atau kWh meter yang dipasang di rumah. Alat ini fungsinya untuk mengukur daya atau menghubungkan alat elektronik dengan sumber daya. Satuannya kWh atau kilo Watt hour.
Dalam fisika meteran listrik yang dimaksud adalah daya listrik dari PLN. Untuk di rumah-rumah jenis daya yang ditawarkan bervariasi, ada yang 450 VA, 900 VA, 1300 VA dan 2200 VA. Daya listrik ini bertegangan rendah. Sedangkan untuk keperluan bisnis, keperluan industri tentu saja dengan daya listrik yang lebih tinggi. Daya listrik yang dipakai pun bisa di atas 2200 VA sampai 30.000 kVA.
Dalam fisika daya listrik ditulis dengan rumus, P= V.I
V= tegangan listrik satuan Volt.
I = arus listrik satuan Amper
Sesuai rumus di atas, diperoleh satuan daya adalah VA (Volt Ampere disebut Watt.
Kedua, harga per kWh (kilo Watt hour). Ini penting sebagai faktor pengali. Misalnya Rumah Tangga Daya 450 VA bersubsidi sebesar Rp.415 per kWh. Untuk yang Daya 900 VA, harga 1 kWh sebesar Rp.1350. Daya 1300-2200 VA sebesar Rp.1444,70 per kWh.
Ketiga, berapa Watt daya listrik yang dipakai dan berapa lama digunakan. Daya pada alat elektronik bisa dilihat dari badan elektronik tersebut. Misalnya di rumah ada:
1. satu kulkas. Spesifikasi yang tertulis di badan kulkas 350/220 (artinya daya kulkas 50 Watt dan tegangan listrik 220 Volt). Kulkas ini dipakai 24 jam dalam sehari, maka 0,05 kW x 24 jam x 30 hari = 36 kWh (sebulan)
2. Satu mesin cuci, 250 Watt. Dipakai seminggu 3 kali selama 1 jam. Hitungan dalam sebulan 0,25 kW x (3 x 4 jam) = 3 kWh.
Biaya yang harus dibayar untuk 2 alat ini, dapat dihitung dengan menjumlahkan no. 1 dan no.2 kemudian mengalikan dengan tarif listrik per kWh untuk Daya yang dipakai di rumah. Jika daya yang dipakai 900 VA, maka tarifnya Rp.1350.
Biaya yang dikeluarkan untuk 2 alat ini sebulan sebesar: 36+3 = 39 kWh x Rp.1.350 = Rp. 52.650
Itu baru dua alat. Kita belum lagi menghitung pemakaian alat-alat elektronik lainnya seperti AC, TV, labtop, lampu, setrika, Rice Cooker dan lainnya. Berapa biaya sebulannya ya? Apakah hasil perhitungan fisika, nilainya berbeda jauh atau mendekati yang sebenarnya. Berapa selisihnya? Kenapa beda?
Benarkah, "Hemat energi hemat biaya?" Bisakah kita menghemat energi. Apa yang harus dilakukan untuk itu? Banyak sekali pertanyaan yang muncul. Silakan dianalisis dan dijawab sendiri.
Salam hemat energi.
Pondok Bambu, 9 Nop 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren dan bermanfaat
Klo Lambar bayar kena denda namun mati lampu tak ada dispensasi ya
Ulasan yang sangat bermanfaat, Jadi ingat pelajaran fisika di SMA
Mantap