Nurbaiti

Wanita berhijab ini, tinggal di Jakarta Timur, aktifitasnya sebagai pendidik dan pengajar di SMA Negeri 61 Jakarta. Kepo dengan ilmu yang berhubungan denga...

Selengkapnya
Navigasi Web

Yang Tak Terpikirkan

Aku tidak tahu, kalau ibu guru yang mengawasi PAS diruang 7 itu memperhatikanku. 

Percuma juga aku bertahan di kelas, sementara semua soal sudah kujawab, khawatir hp mati dan soal terkunci, aku langsung submit dan angka yang muncul di layar hpku 53. Nilai pelajaran ekonomi. Aku tak ambil pusing dengan nilai yang rendah itu, toh nanti juga ada teman-temanku yang nilainya jelek sepertiku. Aku harus menunggu sesi berikutnya. 

Tadi aku izin sama Bu guru, ke toilet. Sebenarnya gak penting-penting banget ke toilet, hanya keluar aja dalri ruangan, mencoba refreshing. Pikiran gak tenang dari pagi. Entahlah....

Berat sekali perasaan ini.  Kutinggalkan ibu dalam kondisi kurang sehat. Malam tadi, batuknya semakin parah. Ibu menyembunyikan sesuatu yang keluar dari mulutnya dengan menempelkan saputangan di mulutnya. Aku tahu, cairan merah itu semakin sering keluar akhir-akhir ini.  

Aku keluar dari toilet dengan lamunan yang masih tersisa.  Aku harus kembali ke kelas.  Kulihat ibu guru duduk di kursi depan kelas. Dari jauh beliau memperhatikanku hanya tak kusadari. 

Ketika aku sudah mendekat, Bu guru memanggilku. 

"Duduk sini bentar Rey"

Aku duduk di sebelahnya. Bu guru memperhatikan aku lekat-lekat. Aku jadi salah tingkah. Kutundukkan kepala. 

"Gimana kabar Ibumu?". Aku tersentak. Seakan ibu yang duduk anggun di sebelahku ini tahu masalahku. Pertanyaannya langsung telak karena tahu atau kebetulan, wallahua'lam. 

Tak mampu kujawab. Kerongkongan tiba-tiba kering. Menelah lidah saja susah. Tiba-tiba matakupun ikut berkaca-kaca. Terbayang Ibu yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Tubuh yang semakin kurus dimakan penyakit tak dipedulikan. 

"Ibu perhatikan, Rey seperti lelah, kurang tidur, benarkah?" Kurasakan tangan lembutnya mengusap bahuku. Airmataku tak bisa kubendung, menetes dan semakin menetes. Perhatiannya membuat hatiku semakin terluka. Kondisi dan masalah keluarga yang selama ini kupendam tidak berhasil kukuburkan.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Akhirnya selesai sudah PAS untuk hari ini. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post