Nurdalena Lm

Guru SDI Al Azhar 20 Cibubur Bergabung dengan gurusiana.id mulai 23 Oktober 2020. Belajar menulis, berbagi kisah, pengalaman, dan ilmu yang tak seberapa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahaya Riya Terselubung

Bahaya Riya Terselubung

Kita semua paham akan bahaya riya. Riya dapat menggugurkan amalan. Namun tak sedikit diantara kita yang terjerumus didalamnya. Tanpa sadar maupun disadari, kita telah berbuat riya.

Beberapa waktu lalu, saya menyimak sebuah video materi tausiyah dari seorang ustadz. Beliau adalah Ustadz Firanda Andirza, MA. Berikut saya tuliskan rangkuman dari tausiyah tersebut. Semoga bermanfaat.

Riya kepada satu orang, ratusan orang, bahkan ribuan orang, nilainya sama saja, menggugurkan amalan. Karena jika berniat beramal, meskipun 99% untuk Allah, 1% terbersit agar dilihat/diketahui manusia, maka amalan tersebut tak ada nilainya di sisi Allah SWT. Karena Allah tak menghendaki adanya syarikat dalam amalan kita.

Contoh-contoh riya terselubung

♥️ Menyebutkan kekurangan amalan orang lain, tanpa sadar sebenarnya ingin dinilai bahwa dirinya tidak demikian, dirinya lebih baik dari orang yang disebutkan kekurangannya itu. Contoh ungkapan "Dia memang jarang ke masjid." secara langsung menunjukkan dirinya lebih rajin ke masjid. "Dia itu pelit, jarang bersedekah," sebenarnya dia ingin dinilai bahwa ia rajin bersedekah atau sedekahnya lebih banyak. Ini merupakan riya terselubung yang paling buruk.

♥️ Menyebut-nyebut sedekah yang diberikan. Menyebut-nyebut bahwa dirinya telah membantu si fulan dan si fulan.

♥️ Menceritakan kepada orang lain perihal ibadahnya, apalagi zaman sosmed seperti sekarang: Sedang berbuka shaum sunnah, baca Al Qur'an/hafalannya lebih banyak, bangun sholat malam, i'tikaf di masjid, sedang khusuk beribadah umroh, atau bahkan menyebutkan sudah beberapa kali umroh maupun haji. Sungguh disayangkan, ibadah yang ketika itu lakukan dengan sepenuh hati, sudah dinanti-nantikan bertahun-tahun, bahkan dengan biaya yang cukup besar, hangus nilainya di sisi Allah karena sikap ingin diakui oleh manusia.

Banyak pula yang beralasan itu adalah syiar. Allah benar-benar mengetahui niat syiar ataupun niat riya. Hati-hati! Setipis riya menyertai amalan-amalan tersebut, meskipun sudah lama berlalu, seketika amalan kita menjadi sia-sia.

Jangan terpancing untuk turut menceritakan amalan kita ketika orang menceritakan amalan-amalannya. Karena kita semua tak menginginkan kerugian di akhirat menimpa kita. Wallahu'alam bishowwab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pencerahnya bun, sukses selalu.

19 Nov
Balas

Keren bunda cantik ulasannya..mantap, jadi pengingat diri. Sukses selalu. Sudah saya follow bunda cantik

19 Nov
Balas



search

New Post