Nurdalena Lm

Guru SDI Al Azhar 20 Cibubur Bergabung dengan gurusiana.id mulai 23 Oktober 2020. Belajar menulis, berbagi kisah, pengalaman, dan ilmu yang tak seberapa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kamu Orang Apa?

Kamu Orang Apa?

Setiap mendapat tugas sekolah yang menjelaskan tentang asal daerah, anak-anakku selalu bingung. “Bunda, ada tugas dari Bu Guru, membuat kliping tentang budaya daerah asal,” tanyanya,”Ade sebenarnya suku apa sih Bunda?”  begitu cecarnya dengan penuh kebingungan. Begitu pula dengan Si  Kakak. Dulu pernah mendapat tugas serupa. “Bunda, Kakak jadinya ngerjain tugas dari suku apa dong? Ini harus membuat artikel dan kliping, tentang suku, adat istiadat, rumah adat, pakaian tradisional, makanan, tradisional, tarian daerah, dan lagu daerah.”

Begitulah kami, sering bingung kalau ditanya orang mana. “Ya sudah, Provinsi Lampung saja ya.” Demikian jawabku singkat. Yang jelas orang Indonesia, jadi bebas pilih mana saja. Ibuku asli Jawa Tengah, ayah asli Bengkulu. Sedangkan ibu suamiku dari Jawa Timur dan ayahnya asli Palembang. Kami lahir dan besar di Lampung. Kalau ditanya orang mana, selalu jawab dari Lampung, meskipun aslinya bukan suku Lampung. Cuma numpang lahir dan besar di Lampung. Hi hi ...

Sebenarnya di Lampung lebih banyak orang Jawa. Kami pun lebih kental dengan budaya Jawa daripada budaya Lampung. Kebetulan daerah yang kami tinggali memang didominasi oleh suku Jawa. Suku Jawa memang suku bangsa terbesar di Indonesia. Populasinya mencapai 40,22% dari jumlah penduduk negeri ini. Sebagian besar suku Jawa tinggal di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Banyak pula yang melakukan transmigrasi ke Pulau Sumatera dan daerah-daerah lain di wilayah Indonesia, termasuk Lampung. Bahkan, dari sebagian Suku Jawa, ada pula yang bermigrasi hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Suriname.

Bicara masalah karakter, suku Jawa terkenal sebagai pekerja keras dan cenderung menyembunyikan perasaan sebenarnya. Orang Jawa sangat menjaga unggah-ungguh (etika dan tatakrama), termasuk dalam penggunaan bahasa. Dalam keseharian, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa yang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu Kromo Inggil, Kromo Alus, dan Ngoko. Dalam penggunaannya, bahasa tersebut disesuaikan dengan tingkat usia serta orang yang diajak bicara.

Namun, dari mana pun asal usulnya, mau orang Jawa, orang Palembang, orang Lampung, Batak, Minang, atau suku apa pun, yang membentuk karakter adalah pendidikan dan lingkungannya. Dan yang paling tinggi derajatnya adalah orang-orang yang bertaqwa. Setuju kan para pembaca?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post