Nurdin, S.Ag.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ASAL USUL PEMBERIAN NAMA DESA TANAH PERIUK

Desa Tanah Periuk adalah merupakan desa yang tertua di Kecamatan Tanah Sepenggal dan Tanah Sepenggal Lintas di Kabupaten Bungo. Mengingat kembali cerita nenek moyang yang saya peroleh pada 25 tahun yang silam, pemberian nama Desa Tanah Periuk mempunyai nilai hstoris yang menarik untuk dijadikan sebuah sejarah. Historis pemberian nama Desa Tanah Periuk menurut cerita orang tua saya adalah sebagai berikut:

Pada Zaman Purba kala, nenek moyang kita belum bisa menciptakan kecanggihan seperti saat sekarang ini. Seluruh peralatan yang digunkan dalam memenuhi kebutuhan hidup dibuat secara tradisional, tidak seperti peralatan yang digunakan pada saat sekarang ini.

Makanan pokok nenek moyang Desa Tanah Periuk adalah nasi yang bahan bakunya adalah beras. Beras bisa menjadi nasi, tentunya harus melalui proses yaitu dengan cara direbus (tanak) terlebih dahulu baru bisa menjadi nasi. Merebus beras harus tentunya harus dimasukkan kesebuah wadah (tempat). Berkenaan dengan kebutuhan tersebut, maka nenek moyang Desa Tanah Periuk berpikir apa wadah yang bagus dan tahan api untuk dijerang. Periuk pada zaman dahulu tentunya belum ada seperti periuk pada zaman sekarang, apalagi peralatan canggih seperti periuk yang terbuat dari almunium dan magic com seperti saat sekarang ini. Maka terbayanglah dibenak nenek moyang kami untuk menciptakan wadah untuk menanak nasi.

Berbagai bahan baku telah dicoba untuk membuat wadah tersebut, termasuk bahan terbuat dari kayu, batu, dan tanah. Sekian banyak bahan baku tersebut, ternyata bahan baku dari tanah lebih epektif dan tahan untuk membuat tempat menanak/merebus beras supaya menjadi nasi sebagai kebutuhan pokok masyarakat Desa Tanah Periuk khususnya dan masyarakat Jambi pada umumnya. Maka terciptalah sebuah periuk yang bahan bakunya bersal dari tanah yang dikenal dengan nama “belanga”.

Berawal dari itulah pemberian nama Desa Tanah Periuk yang meupakan salah satu Desa tertua di Kabupaten Bungo yang satu-satunya desa yang pertama kali menciptakan “belanga” tampat memasak nasi pada zaman dahulu. Maka diberilah nama Desa tersebut dengan Desa “Tanah Periuk”.

Penulis adalah alumni SAGUSABU Bungo Angkatan 2

Gambar Belanga Tempat Menanak Nasi Zaman Purba Kala

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

sangat menambah wawasan. tulisan ini bisa melestarikan nilai budaya bangsa khusus daerah di Kabupaten Bungo. Saya sangat tertarik dg tulisan ini Pak. Semoga bisa ditambah dg daerah lainnya. Mana tahu nanti bisa menambah koleksi sumber tulisan budaya di perpus kita.

10 Mar
Balas

Kereeeen lanjutkan.

10 Mar
Balas



search

New Post