Nurfitriani

Nurfitriani Makkasau Ramli, lahir di Ujung Pandang yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 19 Mei 1988. Saat ini mengajar di sa...

Selengkapnya
Navigasi Web

Akhirnya Bisa Ikut Sagusabu (Tantangan Menulis Hari Ke 35)

Semua berawal dari pertemuan tak terduga dengan salah satu trainer handal dari Trustco Jakarta Bapak Apud Kusaeri. Beliau mengisi Pelatihan Guru Inspiratif di sekolah tempat saya mengajar. Di akhir acara Pak Apud memberikan informasi tentang keberadaan group SGSI di telegram. Sejak masuk group itu banyak keberuntungan yang akhirnya saya dapatkan. Informasi tentang penulisan wara wiri di medsos saya, mulai kelas menulis online, seminar, pelatihan-pelatihan sampai info tentang lomba-lomba menulis, bagi saya semua itu merupakan keberuntungan. Salah satunya info Kelas Menulis Buku Angkatan 5 Sagusabu dan Sasisabu yang diadakan di Makassar, kota kelahiranku. Saya juga mengikuti pelatihan ini atas arahan dari guru SMA saya yang lebih duluan bergabung di Media Gurusiana, Bapak Ali Mohammad.

Saya sudah mendaftarkan diri untuk ikut pelatihan menulis buku ini sejak beberapa pekan lalu. Dan terus memantau persiapannya di group yang telah dibuat oleh panitia. Hati mulai resah saat melihat peserta lain mulai membayar uang kontribusi peserta dan waktunya sisa sepekan lagi. Keringanan dari panitia cukup menenangkan saya karena peserta bisa membayar di tempat acara. Sementara saya menunggu gaji les dari sekolah yang belum juga ada tanda-tanda kedatangannya. Namun akhirnya Allah SWT menjawab do'aku. Dalam hati pernah kusebutkan, jika memang langkah yang akan saya ambil ini diridhoi Allah untuk mengikuti Pelatihan Menulis Sagusabu, maka saya yakin Dia akan mempermudah segalanya. Dan pada akhirnya panggilan untuk menerima gaji les itu terdengar juga. Alhamdulillah, akhirnya bisa ikut juga.

Hari ini adalah jadwal pelatihan menulis dilaksanakan. Semalam sempat bingung lagi, saya ke lokasi dengan siapa dan naik apa. Motor adikku dipakai ke rumah nenek. Suami juga ngajar hari ini di sekolah. Belum lagi lokasi yang tidak saya ketahui persis lokasinya dimana. Sejak semalam saya terus berfikir sampai akhirnya pagi ini memutuskan untuk naik gojek saja. Kusampaikan ke suami tentang niatku untuk naik gojek. Namun suami menolak dengan tegas, "Saya tidak rela istriku dibonceng lelaki lain", kaget serta heran dengan jawabannya. Baru kali ini rasa-rasanya dia begitu peduli, biasanya cuek dan jauh dari kata romantis. Ternyata seperti itu cara dia menunjukkan kasih sayang dan kepeduliannya. Terima kasih untuk semua kemudahanMu Ya Rabb, hari ini suami mengantarkanku langsung ke tempat pelatihan, walaupun dia sendiri sudah telat untuk mengajar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post