Nurfitriani

Nurfitriani Makkasau Ramli, lahir di Ujung Pandang yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 19 Mei 1988. Saat ini mengajar di sa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berhenti Di Tantangan Menulis Hari Ke-38 (Tantangan Gurusiana, Tantangan Menulis Hari 1)
Foto hanya pemanis, kala itu saat ingin menyebrang ke Pulau Dutungan, Kabupaten Barru.

Berhenti Di Tantangan Menulis Hari Ke-38 (Tantangan Gurusiana, Tantangan Menulis Hari 1)

Lama menghilang. Semua ide dalam kepala buyar, beterbangan jauh tak berbekas. Kengerian malam itu tak pernah kusangka akan terjadi. Malam itu menjadikanku seperti orang gila, apa yang tersimpan selama ini meluap, meledak, bagai ledakan gunung anak Krakatau, atau luapan lahar dari gunung berapi.

Aku bukan tipe pendendam, apalagi dengan bodohnya menyimpan rasa sakit berkepanjangan yang bisa mematikan hati. Tetapi entah apa yang terjadi malam itu, tiba tiba aku seperti pesakitan yang lama sekarat dan butuh pertolongan. Luapan emosi yang tidak terkontrol. Syaitan memang pandai dan manusia begitu bodohnya, aku terkalahkan malam itu.

Rupa-rupanya dia sedang mengambil perannya, seperti permohonannya dulu kepada Sang Pencipta, “Aku sudah menjadi kafir dan membangkang, maka izinkanlah aku menggoda manusia sampai hari kiamat datang”, mungkin seperti itu gambaran permohanan syaitan kepada Allah SWT. Malam itu akupun tergoda, seketika ragaku tak bisa kukontrol, apalagi pikiranku sendiri, semua mereka kuasai. Dan itu butuh waktu untuk bisa kembali normal. Sejak saat itu sempat kuputuskan untuk menjauh dari keramaian, untuk tidak melakukan apa-apa, sampai pada keputusan konyol untuk aku berhenti menulis. Dan memang benar, beberapa bulan yang lalu tidak ada lagi tulisan tangan yang menghiasi beranda sosial mediaku. Bahkan janjiku di SAGUSABU terabaikan begitu saja, jadilah janji hanya tinggal janji. Harapanku untuk bisa menghasilkan satu buku lenyap seketika, oh Tuhan, betapa bodohnya.

Lama berfikir, berusaha menulis kembali. Tetapi selalu takut untuk memulai. Kejadian malam itu benar benar merenggut seluruh ide dalam pikiranku, bahkan keberanianku pun ikut meredup. Ditambah lagi pandemi Covid-19 yang tiba-tiba datang ke Indonesia dan sampai di daerahku. Makassar sekarang menjadi zona merah dan sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini menambah rasa takutku, tiap hari khawatir dan sama sekali tidak ada semangat untuk menulis. Walaupun dalam hatiku sadar, waktu seperti inilah yang pas untuk menghasilkan banyak ide menulis. Musibah yang luar biasa mengguncang dunia, pertama kali terjadi selama beberapa puluh tahun belakangan ini. Dan aku malah berhenti di tantangan menulis hari ke 38.

Akhirnya pagi ini kuambil laptop dan membuka kembali folder “karya tulis”, kucoba membuka halaman baru dan mulai menulis kembali. Satu ide menulis yang pertama muncul adalah kejadian malam itu, yang mebuatku sempat putus asa. Dan jadilah tulisan ini.

Makassar, 14 Mei 2020, Corona masih setia di tanah Daeng, dan aku memulainya kembali.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetap semangat bund..

14 May
Balas

Terima kasih Ibu Tri Sulastini

14 May

Semangat buk

14 May
Balas

Terima kasih Ibu Imeda

14 May

Semangat Bu,ayo kira saling menyemangati.

14 May
Balas

Semangat ibu, hari ini mencoba menulis.

11 Feb

Padahal tulisan ibu bagus, sayang jika berhenti

14 May
Balas

Terima kasih bu, hari ini saya coba menulis lagi.

11 Feb

Semangat Bunda! Insya Allah bisa!

14 May
Balas

Terima kasih bunda

11 Feb

Semoga pandemi Corona ini cepat berlalu dan kita kembali keaktifitas normal kembali. Tetap semangat dalam karya....

14 May
Balas

Aamiin

14 May

Semoga pandemi Corona ini cepat berlalu dan kita kembali keaktifitas normal kembali. Tetap semangat dalam karya....Hidup adalah perjuangan dan membutuhkan ketekunan, keuletan dan komitmen...

14 May
Balas

Semua memang butuh ketekunan, keuletan, dan komitmen pak. Terima kasih sudah diingatkan.

14 May



search

New Post