Saya masih sering berfikir profesi saat ini yang saya tekuni merupakan sebuah kecelakaan belaka. Saat rasa jenuh menghampiri, fikiran negatif selalu datang untuk meyakinkan. Bahwa saya belum melakukan yang terbaik, tidak ada peningkatan yang signifikan dari anak didik saya, cuek dengan mereka, tidak punya prospek untuk kedepannya terhadap kualitas mengajar saya yang asal.

Galau bisa sampai berhari-hari, terus diselimuti rasa bersalah. Jika sudah seperti ini, tidak ada lagi yang bisa saya lakukan selain duduk diam dengan gawai di tangan.

Malam ini fikiran kolot itu sirna seketika. Ada seorang ibu yang begitu tulus mengucapkan terima kasih karena sudah mendidik anaknya dengan baik. Sebuah kalimat yang dilontarkan benar-benar dari hati. Meskipun saya sempat berfikir tidak ada sesuatu yang istimewa yang pernah saya lakukan sampai saat ini. Saya hanya fokus sebagai pengajar, bukan sebagai pendidik.

Terkadang penilaian itu terlontar dari mulut orang lain. Bukan tugas kita menilai apa yang sudah kita lakukan. Yang harus dilakukan "Do The Best", lakukan yang terbaik. Dan kunci dari segalanya adalah cinta, hadirkan cinta itu sejak awal pagi mereka datang. Buat mereka mencintai kita, gurunya.