Berkat Kenduri
Disaat istirahat siang, seorang pemuda datang ke rumah menyampaikan undangan untuk menghadiri kenduri atau selamatan yang akan dilaksanakan pukul 16.30. Aku langsung menyampaikan undangan ini kepasa suami agar ia tidak lupa berangkat kenduri. Apalagi yang punya hajat masih tetangga dekat rumah. Di desa kami biasanya kenduri di laksanakan pada malam hari, tetapi sekarang sering dilaksanakan pada sore hari atau pagi hari. Harapannya berkat kenduri atau makanan dari kenduri bisa di makan sebagai sarapan atau makan malam. Jika dilaksanakan malam hari, berkat kenduri sering terbengkalai karena malas makan di malam hari.
Ketika suami sedang bersiap diri untuk berangkat kenduri, aku menyampaikan jika makanan untuk makan malam tinggal sedikit. Suami menjawab tidak usah masak lagi karena nanti akan dapat makanan dari kenduri. Akupun setuju dengan ide suami untuk tidak masak lagi. Biasanya berkat kenduri terdiri dari satu paket makanan siap santap lengkap terdiri ada nasi, sayur, lauk pauk, kerupuk, dan buah. Kupikir lumayan, aku bisa sedikit santai sambil melanjutkan setoran untuk tantangan menulis hari ini.
Menjelang senja aku masih setia menunggu suami pulang kenduri. Tak berapa lama, kudengar suami mengucapkan salam. Aku yang saat itu sedang berada di ruang tengah langsung keluar menjemputnya. Dengan wajah ceria suami memberikan bungkusan kantong kresek berisi berkat kenduri. Kuterima berkat kenduri itu dengan semangat. Wah, lumayan berat juga isinya. Perlahan kubuka tali rapia yang mengikatnya, lalu kukeluarkan isinya satu persatu. Dua bungkus mie, beras, kecap, sebutir telur ayam, sebungkus teh sacset, sebungkus roti marie, dan teh gelas. Setelah salat maghrib kami menikmati makan malam istimewa, mie rebus campur telor.
#tantangan_menulis
#Day_23
U
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Saya penggemar nasi berkat Bu, waktu kecil dulu terkantuk-kantuk nunggu Ayah pulang bawa nasi berkat. Rupanya sekarang yang diberi bahan saja.
Ya Bun.....sebagian orang masih mempertahankan berkat yang isinya nasi plus lauk pauk.....tapi sekrang sudah banyak yang ingin praktis, jadi cukup di beri bahannya saja...Salam kenal, salam literasi
Alhamdulillah..nikmat..
Alhamdulillah...rezeki Bun
Hahahahhahahahaaaa... Mengharap hujan di langit, air di tempayan dicurahkan. Sukses selalu buat Ibu. Sudah saya follow ya Bu.
Terimakasih apresiasinya pak...Salam kenal, salam literasi
Terimakasih apresiasinya pak...Salam kenal, salam literasi
Mode baru. Berkat sekarang berupa bahan
Nggih leres....praktis Bun.Terimakasih apresiasi nya, salam literasi bun
Alhamdulillah, dapat rezeki, ikut senang bunda cantik Sukses selalu ibunda nggih
Alhamdulillah, terimakasih apresiasi nya...sukses juga buat bunda
Keren banget cuma endingnya perlu di buat penasaran pembaca, sekedar saran
Terimakasih apresiasinya..... terimakasih sarannya,, insyaallah akan selalu belajar pak
hehe...berkat kendurinya mentahan ya, tapi tetap semangat masaknya,...
Nggih Bun......berkatnya mentahanTerimakasih apresiasinya Bun
Alhamdulillah, dapat rezeki. Sukses selalu ibu
Nggih, terimakasih...sukses juga untuk ibu
Alhmdulillah dapat rezeki. Salam sehat dan sukses selalu Bu
Terimakasih apresiasi nya bunda..
Terimakasih apresiasi nya bunda..
Alhamdulillah rezki takkan.kemana bunda. Salam kenal dan salam literasi
Alhamdulillah, salam kenal.kembali....terimakasih sudah SKSS
terimakasih adminku...