Nurhayati

Lahir di Desa Buniseuri kecamatan Cipaku Kab.Ciamis Sekolah SDN SUKAMAJU Cijoho MTsN Buniseuri SPGN Probolinggo IKIP PGRI UT PGSD Menulis untu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merajut Asa di Ujung Senja (21)

Merajut Asa di Ujung Senja (21)

Bismillahirrahmanirrahim,

#Hari ke-49

#cerpen

 

Merajut Asa di Ujung Senja(21)

 

Mobil warna silver itu melaju ke arah panti asuhan An-Nur, Kemal menyetir dengan tenang. Di sebelahnya May nampak cantik dengan gamis biru dan jilbab  warna senada. Niqab warna biru  jadi busana tambahan yang selalu dipakainya. Sebelumnya mereka mampir ke supermarket  membeli bingkisan untuk anak-anak di panti. Seperti biasa kedatangan mereka disambut hangat oleh semua penghuni panti. Adel yang baru belajar berjalan, langsung menghambur ke pangkuan May, "Bundaaa....." teriak Adel May menyambut  dengan merentangkan kedua tangannya. Dipeluk, digendong dan diciuminya pipi Adel  yang gembul. Diangkat dan dibawanya bocah itu berputar-putar. Adel tertawa kegirangan. Sementara mereka yang menyaksikannya merasa terharu.

" Adel oh Adel sayang, Adel kangen ya sama Bunda May...?" May kembali menciumi bocah perempuan itu. 

" Iyaa..." Jawab Adel senang. Tiba-tiba Riska asisten Bu Panti nyeletuk, 

" Udah pantes Lo mbak May gendong baby" Sejenak May terdiam memandang Riska. "Eeh lagi dalam proses  ya kan  sayang?"  Kemal menimpali kelakar Riska. " Insya Allah"

Jawab May ragu.

 

 

Kegiatan kajian agama yang diikuti anak-anak panti pun berlangsung seperti biasa. Sementara May berbincang santai dengan Bu Hamidah ditemani Adel. " Bagaimana Nak apa kamu bahagia?" Bu Hamidah memandang  penuh selidik. "Tentu saja Bunda, Ustadz Kemal sangat baik bahkan terlalu baik sama May."

"Syukurlah kamu pantas mendapatkannya nak" Bu Panti menghela napas lega. "Bunda selalu berdoa memohon kepada Allah semoga kalian segera dikaruniai momongan"

"Aamiiin terimakasih bunda, kamipun berharap seperti itu...Dan May selalu mendoakan Bunda dan seluruh adik-adik panti " Ujar May penuh semangat. Dalam setiap berkesempatan bertemu,  Bu Panti selalu memberikan nasihat dan semangat kepada May yang telah dianggapnya sebagai anak itu. Dengan penuh kelembutan dia mengatakan bahwa berumah tangga itu harus saling pengertian. Saling mengalah dan merendah. Bukan sebaliknya saling mencari menang sendiri dan tak peduli satu sama lain. "Usia pernikahan kalian baru seumur jagung, pasti akan ada badai yang merintanginya, tapi hadapilah semua itu dengan sabar dan ikhlas. Persiapkan mental baja, jangan mudah menyerah dan putus asa..." Demikian nasihat Bu panti panjang lebar. Tak terasa waktu cepat berlalu. Ternyata Adel telah tertidur di pangkuan May.  Ustadz  Kemal  yang telah selesai dengan kajiannya menghampiri mereka. Setelah bercakap-cakap sebentar dan menidurkan Adel mereka pun meminta diri. 

 

 

Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba Kemal membelokkan mobilnya di sebuah toko handphone. May bertanya, " Kanda mau ganti hp?"

 "Nggak, cuma ingin berikan pada seseorang..", ujar Kemal ringan saja. 

"Buat siapa kanda?" May penasaran. 

"Ada deh...", Kemal berteka-teki.Tak tanggung-tanggung, Kemal membeli dua buah hp android. Batin May bertanya-tanya, untuk siapa sih hp itu? Tapi dia hanya membiarkan suaminya saja tanpa banyak bicara lagi. Di dalam mobil, Kemal bertanya, "Sayang, kamu ingin beli apa mumpung kita keluar nih"

May menggeleng, " May gak mau apa-apa kok, kanda. Kita pulang aja yuk sebentar lagi Maghrib ini..." 

"Bagaimana kalau kita makan di luar kali ini?" Ucap Kemal bersemangat. 

"Kanda, tadi Mbak Munah sudah masak buat makan malam lo. Sayang kan?" 

" Gak apa-apa, besok kan bisa diangetin buat sarapan..." Tanpa mereka persatujuan May, Kemal membelokkan mobil di depan sebuah restoran. Mereka turun, Kemal menggandeng istrinya mesra. Mereka memilih tempat duduk di sudut. Setelah memesan makanan, Kemal membuka sebuah hp yang baru saja dibelinya dan disodorkannya kepada May. "Ini sayang buat kamu..." May agak terkejut, "Kanda buat apa? kita kan sudah ada hp?" Kemal tersenyum, 

" Gini, kalau kita sedang tidak bersama, kita kan butuh komunikasi. Dulu waktu di rumah Ibu ada hp bapak atau Aisyah. Nah sekarang kalau ada apa-apa kan ada punya sendiri"  jawab Kemal. 

"Baiklah kalau gitu, terimakasih Kanda. Terus itu yang satunya lagi?"

"Ini mau saya berikan pada Munah, sayang. Pasti dia sangat  membutuhkannya." Sejurus kemudian makanan pesanan mereka tiba, nasi putih, ayam goreng, sayur dan sambal. Mereka menikmatinya dengan penuh syukur. 

 

 

Pagi itu setelah sarapan, ustadz Kemal berpamitan kepada istrinya untuk pergi ke kampus tempatnya mengajar karena ada rapat. 

" Pergi dulu ya sayang.." Kemal mengecup kening istrinya.

"Jangan lupa setiap melakukan apapun, awali dengan menyebut naman Allah ya...ingat apapun" Kemal mengelus wajah istrinya . "Siap ustadz"

Ucap May sambil tersenyum memandang mesra sang suami.

 " Nanti pulangnya jam berapa kanda?"

Sejenak Kemal melirik jam tangannya, 

"Sekitar pukul setengah lima sayang, jadi nanti jangan lupa makan ya."

Kembali May tersenyum," Iya iya kan ada mbak Munah, cepat pergi nanti terlambat rapatnya..." Saling memandang, lalu May mencium tangan suaminya. "Assalamu'alaikum"

May melambaikan tangan dan dibalas Kemal dari dalam mobilnya. Dengan mengucap Bismillah, May menutup pintu pagar. Hari-hari selanjutnya  ketika Kemal pergi, kegiatan May selalu ditemani Munah. Mulai dari shalat Dhuha, bersih-bersih, masak, makan siang sampai shalat dhuhur. May mengajari Munah semua yang didapatnya dari ustadz Kemal. Sehingga Munah sama sekali tak  merasakan dirinya sebagai seorang pembantu.  Membuatnya berjanji di dalam hati, untuk membalas semua kebaikan keluarga Ustadz Kemal. Ba'da ashar Munah pun berpamitan.

 

Bersambung

 

Wringinagung, 12 Agustus 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ditunggu lanjutannya bund.

13 Aug
Balas

Keren Bu. Ditunggu kelanjutannya. Salam literasi. Sudah saya follow Bu.

13 Aug
Balas

Bahagiaaanya....dinanti lanjutannya bunda

12 Aug
Balas



search

New Post