Nurhayati

Lahir di Desa Buniseuri kecamatan Cipaku Kab.Ciamis Sekolah SDN SUKAMAJU Cijoho MTsN Buniseuri SPGN Probolinggo IKIP PGRI UT PGSD Menulis untu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merajut Asa di Ujung Senja

Merajut Asa di Ujung Senja

Bismillahirrahmanirrahim,

#Hari ke-24

# cerpen

 

Meajut Asa di Ujung Senja (4)

 

Gerimis malam itu menebarkan hawa dingin terasa menusuk tulang. Jalanan di kota kecil itu pun begitu sepi. Banyak orang yang enggan keluar rumah untuk sekedar nongkrong minum kopi. Mereka lebih memilih tinggal bersama keluarga,terlebih di saat pandemi. Mobil panther yang dikendarai Kemal melaju stabil di jalan pinggiran kota. Sekitar dua puluh menit sampailah mereka di pusat kota. May yang duduk disebelahnya diam membisu. Pak  ustadz sekaligus dosen di kota  kecil itu seolah kehabisan kata untuk sekedar berbasa basi. Ketika hampir sampai di sebuah gang, May mendadak berkata," Di sini saja, Kak". Perlahan Kemal meminggirkan mobilnya. " Jadi yang mana kosannya?Sebentar, ini...", Kemal mengeluarkan sebuah amplop dari saku jeans-nya ketika May mau turun. "Masuk gang ini, Kak" May menunjuk gang  yang di depan."Apa ini, Kak?"

"Terima saja dan buka nanti kalau sudah sampai kos".Belum sempat May mengucapkan terima kasih, Kemal sudah memacu kembali mobilnya.

 

 

 

Setibanya di kosan, May langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sudah tak empuk lagi. Sambil telentang, dicopotnya jilbab yang selalu dipakainya sejak dua hari terakhir. Tetiba dia teringat amplop yang diberikan Kemal, segera diambil dan dibukanya. Matanya terbelalak ketika didalamnya terdapat sejumlah uang yang cukup besar. Di lipatan terbawah terselip secarik kertas kecil bertuliskan "HIJRAH !" dibaliknya ada nomor telepon. May termangu, pandangannya kosong, pikirannya menerawang jauh. Di luar rinai hujan belum lagi reda. Bagai terkena sihir malam itu May terlelap begitu saja. Tiba-tiba May melihat sinar terang menyilaukan matanya. Terlihat seseorang mendekatinya dan berkata " Hijrah May, hijrah, hijrah!!"S Suaranya berulang-ulang dan bergema.May berlari sekuat tenaga, dan gubrakk!! Dia terjatuh dari tempat tidurnya. " Ya Allah, aku bermimpi ...!" May terduduk di lantai, secarik kertas bertuliskan "hijrah" masih digenggamnya. Dilihatnya berkali-kali. Tiba-tiba dia menangis sesenggukan, bagai anak kecil yang kehilangan mainan. Meratap, merintih pilu. Perlahan dia bangkit dari lantai menuju kamar mandi. Masih sambil terisak tanpa melepas busana dia pun mengguyur sekujur tubuhnya, lama sekali. Diguyurnya lagi dan lagi, seakan ingin menghapus semua noda di tubuhnya. Hawa dingin tak dihiraukannya. "Ya, aku harus hijrah !", tekadnya. 

 

 

 

Hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan. Genap dua bulan sejak kejadian itu May seolah hilang ditelan bumi. Berkali-kali Kemal mencari jejaknya, nihil. Pemilik kos hanya mengatakan May sudah pindah. Kehadiran May bagai mimpi indah yang tak bisa dilupakannya. Aisyah yang tahu kegundahan sang kakak sering menggodanya, "Masak Pak Ustadz jatuh cinta pada wanita begituan? Gak masuk akal ah ,mending  juga sama Bu  dosen Marina, Kak. Dia naksir berat rupanya".

" Aisyah, jangan menilai orang dari masa lalunya, dia sekarang sudah tobat", Kemal sok tau. 

"Emangnya, Kakak tau dari mana?"

" Feeling aja...", Jawab Kemal sekenanya. 

 

 

 

 

Jauh di sebuah panti asuhan kecil di kota lain,  malam itu sedang berlangsung acara khataman yang biasa dilakukan jika ada anggota panti asuhan yang telah mengkhatamkan bacaan Alqurannya. Acara khataman kali ini terasa lain, karena orang yang khatam tersebut membagikan bingkisan kepada semua penghuni panti. Begitu acara selesai, semua anak bersalaman dengan seorang wanita berjilbab panjang dan mengenakan niqab, sambil berkata, "Terimakasih kak May". Dan wanita itu hanya mengangguk dan mengusap kepala mereka. 

 

Bersambung

 

Wringinagung, 17 Juli 2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

masya allah kereen

17 Jul
Balas

Terimakasih bunda masih banyak belajar

17 Jul

Hijrah wah May mantap melakukan nya. Lanjyt bu

19 Jul
Balas

Bikin penasaran Ditunggu kelanjutannya

17 Jul
Balas

Insyaallah Sabtu bun

17 Jul

Mantap Bun...lanjutkan kami tunggu.

17 Jul
Balas

Terimakasih Bun. Insya Allah Sabtu ya

17 Jul



search

New Post