Nurhayati anwar

Nurhayati anwar.S.ag ...

Selengkapnya
Navigasi Web
TAKDIRKU

TAKDIRKU

Setelah melaksanakan sholat ashar

Diana duduk diteras rumahnya,sambil menatap ke jalan yang lurus dihadapan

Rumahnya.

Sambil bicara sendiri "ya allah apakah ini takdirku"diana melap air matanya yang menetes kearah pipinya.pikiran diana kembali pada 19 tahun yang silam saat orang tuanya mendesak supaya dia mau dijodohkan,karena saat itu umurnya sudah 26 tahun,

Sudah merupakan tradisi di kampungnya bahwa umur 26 tahun bagi seorang gadis sudah terlambat menikah dan malahan dikatakan perawan tua.

Diana sedih tak ada tempat berbagi karena 2 tahun sebelumnya diana baru putus dari seseorang yang iya cintai karena satu suku dan bertentangan dengan adat.

Akhirnya diana menerima perjodohan itu karena tak ada punya pilihan lain.

Diana dikenalkan dengan seseorang pria yang alhamdulillah secara ekonomi pria itu sudah matang.

Karena pria itu PNS dari salah satu pegawai di pemerintahan.

Sambil mengeluarkan mobilnya dari garase diana tersenyum dan hatinya berkata"mudahan aku bisa melupakan mantanku" insyaallah aku bisa bahagia dengan pilihan orang tua ku ini ,meskipun aku tidak mencintainya,kata orang cinta bisa tumbuh setelah menikah nanti .

Satu tahun pertunangan kami,kata nya,aku merasakan banyak yang aneh dari sikapnya kata diana dengan raut wajah kecewa.,tak ada kelembut tan dan tak ada perhatian namun,aku masih berharap setelah nikah nanti semuanya akan berubah kata diana.

Hari yang di tunggu itu pun tiba. 18 juli 2000, ,semua orang mengucapkan selamat padaku"moga sakinah mawaddah warahmah"aamiin terima kasih kata diana sambil tersenyum .

Setelah 4 hari selesai pesta pernikahannya,diana berangkatenga ketempat tugas suaminya .

Hari demi hari diana telah

lalui kehidupan rumah tangganya.diana pun merasakan ada yang aneh dengan rumah tangganya.suatu sore diana menelponku,assalamu alaikum ,yati,suara diana agak terdengar serak seperti seseorang yg sudah menangis.apa yg terjadi denganmu sahabatku,diana tambah terisak menangis.munkin ini sudah takdirku dalam berumah tangga ,tak adanya kemesraan tak adanya kasih sayang.

Yati...kata diana,suamiku tak pernah berterima kasih meskipun begitu lelahnya aku utk mencukupi kebutuhan rumah tangga dalam situasi seperti ini.terkadang aku sakit tak ada kata2 bertanya tentang kondisiku.yati...munkin ini taqdirku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Baper juga bacanya Bu...

07 Jun
Balas

Kasihan, Diana...

10 Jun
Balas

Marlina djalis ,trimks

07 Jun
Balas

Yuria kasmitaTrimks komenya

10 Jun
Balas



search

New Post