Nurhayati

Guru PAI SMPN 8 Banjar Belajar menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama. Mengabdi sebagai pendidik merupakan pekerjaan mulia. Khairunnaas anfa'uhum ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Diskusi Pembelajaran Daring

Hari Ke 154

Secara berkala, Gugus Tugas Covid19.go.id mengirimkan pesan melalui SMS berita terkini wabah Covid-19. Isi berita sore ini adalah sebagai berikut : “Kita tidak tahu kapan wabah berakhir. Yang kita tahu: menjaga jarak, pakai masker, dan sering mencuci tangan pakai sabun dapat mengakhiri wabah ini.” Dilanjut dengan penuturan si sulung mengenai perpanjangan masa kuliah secara online/daring hingga akhir tahun, yang didapatkan dari rektorat.

Bila demikian adanya, sudah barang tentu pembelajaran siswa tingkat dasar dan menengahpun akan sama. Sebagai seorang guru yang mengalami langsung, garda terdepan dalam pendidikan setelah kedua orangtua di rumah, harus sudah membuat langkah-langkah pembelajaran dalam situasi seperti ini. Evaluasi hasil pembelajaran masa Covid-19 sejak pertengahan Maret sampai akhir tahun pelajaran 2019-2020 ini, akan menjadi pertimbangan bagaimana melaksanakan pembelajaran serupa satu semester ke depan. Bagaimana kesiapan pihak sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan, materi pelajaran, peserta didik, orangtua dan lingkungan.

Akan semakin berat tugas orangtua di rumah selaku pendidik utama bagi putra putrinya. Orangtua di rumah berperan ganda dalam pelaksanaan pembelajaran formal yang diberikan secara online oleh guru dari sekolah. Satu sisi sebagaimana diamanatkan oleh pemerintah melalui menterinya, bahwa orangtua di rumah mendampingi putra putrinya selama mereka melaksanakan pembelajaran. Mendampingi disini otomatis menjadi guru, yang harus tuntas pada waktu itu. Di sisi yang lain, orangtua di rumah juga berperan sebagai siswa, ketika anak tidak dapat melaksanakan tugasnya, atau bahkan anak (di tingkat dasar) mogok belajar dengan berbagai alasan. Orangtua yang sibuk menanyakan materi kepada guru, alih-alih mengerjakan tugas anaknya hingga mengirimkan hasil pembelajarannya.

Berbagai skenario dan strategi belajar di masa Covid-19 pun sudah dilakukan, sesuai dengan kebijakan lembaga dan daerahnya. Misalnya di sebuah lembaga RA. Dalam seminggu ini mulai menerapkan belajar dengan metode shift. Siswa dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok 1 masuk shift pagi, belajar tanpa istirahat. Usai pembelajaran siswa langsung pulang. Diganti dengan kelompok 2 shift 2. Belajarnyapun demikian, tidak istirahat. Ketika jam belajar usai maka siswa langsung pulang. Tentunya jadwalnya disesuaikan dengan masa pandemi ini. Alasannya karena belajar secara online ternyata belum semua siswa aktif.

Berbagai komentarpun bermunculan. Salah satunya seperti berikut:

“Kalau menurut saya dng adanya pengaktifan pembelajaran di awal 2021 akan menimbulkn bnyak kendala terutama bagi siswa baru yg masuk di setiap jenjang .. Dan dng dilaksanakan pembelajaran online blm bs dinyatakan kondusif bagi siswa.. Bnyak siswa yg kurang paham dng pembelajaran secara online... Fakta di lapangan beberapa siswa bercrita kepada saya dng adanya pembelajran online membuat mereka gak paham dng materinya .. Sekolah di tutup tp tempat wisata dan beberapa mall mulai dibuka .. Tdk menutup kemungkinan siswa atau pelajar bermain ke tempat keramaian .. Hal tersebut juga bs membahayakan siswa dr wabah ini yg blm juga selesai ... Namun segala kebijakan telah di buat oleh pemerintah semoga ada jalan keluar yg terbaik untuk generasi kita .. Dan semoga indonesia dan dunia segera pulih kembali ..aminπŸ™πŸΌπŸ₯ΊπŸ€².”

Bagaimana menurut anda? Para sahabat sejati, sahabat se-Gurusiana, Sahabat se-MGI.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

SOP baru lagi, Bun

16 Jun
Balas

Ntah lah bu...sebagai guru SMA saya siap saja bila tahun ajaran baru kembali aktif belajarvtatap muka..namun sebagai orgtua dr 3 anak yg masih kecil2..10 thn, 7 thn dan 6 thn krg...sepertinya deg2an dan was2 bila hrs melepas emreka ke sekolah...ini sdh 3 hari syasya batuk berdahak..awalnya demam...sekrg demamnya sdh reda..eh..Faqih keturan panas badannya.. Segera beli obat dll mengingat minggu lalu acara wisuda di sekolah ngajinya...kemudian setelahnya dia merasa sdh bebas..beberapa kali ikut sholat jamaah ke mesjid sm abinya...dan ngaji ..mmg kebiasaan putri sulung kami sejak sebelum covid selalu jamaah di mesjid..trs sorenya main bentar ke rumah teman... sdh sy larang...tapi namanya anak2 setelah 3 bln dikurung kan boring ya...nah ini dia batuk saya jd was2..dan keluarlah repetan emak2nya " nah..tu lah kan..gak dengerin mama sih" ya Allah semoga segera sembuh..emang dia ada minum es pas di acara wisuda..dan jumat sore krn emaknya buka puasa dibeliin juice jeruk yg ada es batunya sm abinya..dia minum...

16 Jun
Balas

Memang dilema ya....Di satu sisi kasihan anak2, tp di sisi lain khawatir kl hrs melepas ke sklh...

17 Jun
Balas



search

New Post