Menjadi seorang ibu dari anak kandung adalah suatu kehormatan, kemuliaan dan kebanggaan bagi seorang ibu. Apalagi menjadi ibu menyusui dari anak pertama. Sejuta rasa. Menyusui bayi memiliki sensasi tersendiri. Apalagi ketika ASI nya penuh, lalu disusu-kan, hemmm...menyaksikan bayi suka cita, dan merasakan ASI mengalir dan berangsur normal kembali. Nikmatnya..

Untuk urusan makan jangan ditanya, ya. Rasanya selalu lapar, dan merasa nikmat makan apapun. Makanya selalu buru-buru untuk masak, agar busui segera makan, agar ASI nya lekas penuh. Seperti yang diungkapkan rekan busuy di sekolah. Setiap sejam pasti lapar. Alasannya karena menyusui, kita makan untuk berdua sama adik bayi. Alasan ini sudah tidak bisa di tawar lagi. Alhasil beberapa busui menjadi gendut. Jika dikomplain oleh pasangannya, ya alasannya karena menyusui. Biar debay sehat, harus makan yang banyak. Vitamin, nutrisi dan segala asupan yang baik untuk adik bayi. Apalagi bayinya kembar. Pasti harus banyak asupannya gizinya. Sekali lagi, para suami sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Tidak boleh protes. Tutup mulutnya, atau akan menyakiti ibu bayi, ujungnya lompat dan di tuduh body shimming. Payah kan, pak??

Usai makan kesukaannya, sambil nunggu bayi yang masih tertidur pulas. Datang bapaknya, bermanja sedikit bolehlah. Kangen.. Curhat tentang bayi, makanan, persediaan popok dan yang lainnya. Dengan tatapan seromantis mungkin, sang bapak mengelus, menciuminya, sambil berbisik oke siap. Tenanglah jiwa raga busui. Ya kan?? Diam-diam ada yang menyaksikan kemesraan pasangan muda itu. Ternyata itu suaminya. Memang mirip si bayi dengan bapak bayi itu. Coklat manis. Lalu bertanya dalam hati, lha si orange satu lagi bapaknya yang mana. Secara bayinya kembar. Beberapa hari ini yang suka nengok hanya bapak coklat saja. Semoga sehat ya. Menunggu nama keduanya minggu depan ya