Nurhayati, S. Pd

Dilahirkan pada tanggal 01 Januari 1980 di Bengkalis. Anak ke tujuh dari pasangan Ibrahim (Alm) dan Zaurah. Menamatkan sekolah SD di SDN 3 Selatpanjang kecamata...

Selengkapnya
Navigasi Web

Cinta dan Cemburu

Kegiatan menulis sudah sangat sering saya lakukan. Dan itu sangat berguna bagi saya, dalam mengasah kemampuan diri yang tidak seberapa ini. Dan sangat termotivasi dengan teman-teman hebat yang menulis tanpa jeda. Beberapa hari yang lalu, melalui ponsel lewat WA grup ada Noelis Bareng Pemred edisi ke 13 dengan Cerpen Romansa bertema CEMBURU. Syaratnya seperti biasa : (1) panjang cerpen maksimal 400 kata dengan jenis tulisan font calibri spasi 1, (2) penulis menyertakan foto, biodata singkat, plus nomor hp dan email dan (3) siap patungan untuk penerbitannya (proses cepat dan terjangkau). Berikut adalah cerpen yang saya tulis. Besar harapan, lolos. Bismillah...

***

Arul adalah pemuda tampan berusia 25 tahun dan berstatus sebagai karyawan disebuah bank swasta. Memiliki teman dekat bernama Rani yang masih kuliah disalah satu universitas . Arul telah menjalin hubungan asmaranya sejak mereka dibangku SMP. Dan masing-masing keluargapun telah mengetahui hunungan mereka. Namun kedua keluarga telah menyepakati bahwa mereka berdua mesti melanjutkan sekolah setingginya. Dan bekerja terlebih dahulu. Merekapun sangat menjaga kesepakatan keluarganya.

***

Saat Rani masih duduk di bangku SMA, Arul telah melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi. Setiap pagi, Arul selalu menjemput Rani untuk pergi bersama. Kebetulan sekolah Rani terletak bersebelahan dengan kampusnya Arul.

Pagi itu, Assalamualaikum.. Rani…. Ranii, sahut Arul yang telah sampai di rumah Rani. Bibikpun membuka pintu depan. Masuk nak Arul, Rani sedang diatas bersiap-siap. Silakan, duduk nak! Sang bibikpun bergegas menemui Rani dan memberitahukan kedatangan Arul. Raniii…Raan, “iyaa Biik sahut Rani”. Ada nak Arul sudah menjemput. Baik Bik, terimakasih. Rani sudah hampir selesai. Dan akan turun ke bawah, Bik.

Halooo Dek Raaan, apa kabar…? Iya Kak Arul sahutan Rani, Baik kok. Yuuk, kita pergi. Nanti terlambat karena jalanan macet sebentar lagi. Yuuuk, jawab Rani. Mereka berduapun berangkat. Rani sampai di sekolahnya dan Arulpun sampai di kampiusnya. Sebab hari itu memang ada jadwal kuliah pagi sama Pak Edi.

Di kampus Arul terkenal sebagai sosok anak yang ramah, berjiwa sosial yang tinggi, cerdas, pintar dan tampan lagi. Dalam diam, ternyata Arul banyak disukai oleh para mahasiswi baik satu tingkat dengannya maupun adik tingkatnya. Nora adalah salah satu mahasiswi yang senang sekali menggoda Arul. Sampai pada akhirnya, Arulpun tumbuh rasa cinta kepada Nora. Sampai suatu ketika, Arul mengantarkan Nora pulang kerumah. Langsung dikenalkan kepada Papa dan Mama Nora. Kedua orangtua Norapun senang dan sangat menginginkan Arul sebagai calon menantunya. Nora sangat senang dan bahagia. Kedua orangtuanya pun menginginkan bahwa Nora bertunangan saja dengan Arul. Arulpun tidak bias menghindarinya. Sebab Ibunya Nora menderita penyakit yang telah di vonis dokter, bahwa usianya tidak akan panjang. Mendengar hal itu, Arulpun serba salah. Dilubuk hatinya yang terdalam hanya ada Rani. Namun muncul Nora yang hampir keseharian mereka bersama. Akhirnya Arul bertunangan dengan Nora demi Ibunya Nora.

Dan Rani mengetahui hubungan Arul dan Nora. Rani kecewa dengan Arul. Lalu mereka putus hubungan. Dan Arul tetap melanjutkan hubungannya bersama Nora. Selama dalam pertunangannya, keluarga Arul tidak menyukai Nora. Sebab Nora tergolong perempuan yang judes, galak dan pemarah. Arul jadi bingung. Akhirnya Arul memutuskan hubungan pertunangan itu. Walau keluarga Nora tidak menginginkan.

Arul bertemu kembali dengan Rani di supermarket. Rani kaget, apalagi Arul. Melihat Rani yang telah tumbuh menjadi gadis cantik, cerdas, santun dan memiliki khas tersendiri saat memandangnya. Merekapun duduk serta makan berdua dan saling bercerita. Benih-benih cinta yang lalupun belum padam. Mereka berdua saling mencintai. Dan sangat cocok sekali. Akhirnya menjalin hubungan kembali. Merekapun bahagia.

***

Rani akan segera menjalani sidang skripsinya, tetapi waktunya minggu depan. Sedangkan Arul jika ia tidak bekerja. Ia selalu menemani Rani dan membantu. Suatu pagi, Rani sedang berjalan kaki menuju rumah Arul. Dijalan, Rani dihadang Nora. Jangan merebut calon suamiku, ia adalah tunanganku kata Nora dengan lantang. Seperti petir menyambar dipanas terik mentari dirasakan oleh Rani. Terdiam, kaget dan tak dapat bicara apapun. Rasa tersayat-sayat hati Rani diperlakukan begitu. Ternyata, mereka masih berhubungan. Tidak lama dating Arul, dengan setengah kaget. Dilihatnya kedua perempuan yang sekaligus pernah dicintainya dahulu, nyata di depan matanya. Namun Arul menarik tangannya Rani dan menghadang tubuh Nora yang ingin menjambak rambut Rani. Sudah, cukup Nora kata Arul. Namun Nora dengan uraian air mata, sambil berkata…“kita belum pernah putus tunangan Arul, hanya kamu saja yang memutuskannya. Keluargaku tidak setuju akan hal itu.” Arul akhirnya merangkul Rani dan membawa Rani pergi dari hadapan Nora. Sepanjang perjalanan Rani hanya terdiam. Seribu bahasa Arul katakan dengan segala rayuan dan pujukan kepada Rani. Namun Rani tidak berkedip dan tetap terdiam. Walau sedih dan kecewa serta rasa cemburu yang teramat sangat. Sangat dibohongi oleh lelaki yang dicintainya.

***

Akhirnya Rani usai sidang dan dinyatakan lulus. Iapun pulang ke kampung halamannya. Tetapi Arul tetap saja menghubunginya via telepon. Suatu sore, ketika Arul menelpon. Tanpa basa-basi lagi Rani langsung memutuskan hubungannya bersama Arul walau Arul adalah cinta pertamanya. Saking kecewa dan cemburunhya Rani. Walaupun Arul adalah sosok lelaki yang sangat mengerti akan dirinya. Arul kaget dan meminta maaf berulang kali kepada Rani. Tetapi sayangnya pintu hati Rani tidak dapat lagi dibuka.

***

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereen..cerpenya Bu Nurhayati

26 Feb
Balas

Berkeringat menulisnya kak...Loolos atau tidak urusan belakangan. Paling tidak mendekati cerpen sudah mampu ditulis

26 Feb

Waaaaahhh kereeenn bu, mantap ibu....lanjutin bu, penasaran endingnya

26 Feb
Balas

He he... Endingnya pasti menyusul

27 Feb



search

New Post