Bagi pak Utomo memiliki sebuah rumah idaman sangatlah imposible. Sejak 8 tahun yang lalu keluarga Pak Utomo mengontrak rumah yang sangat sederhana. Cacian dan hinaan tetangga, saudara bahkan teman-teman kerjanya pernah mengejek bahwa keluarga pak Utomo baru bisa memiliki rumah kalo “ngepet” (pesugihan). Hinaan inilah yang membuat keluarga Pak Utomo berusaha sekuat tenaga agar bisa pindah dari rumah kontarkan itu. Gaji yang tiap bulan diterima mungkin memang belum cukup untuk memboyong keluarganya keluar dari rumah kontarkan itu. Tapi itu logika manusia kalo mau menghitung nominal uang yang diterima. Bagi sang “Azza” Pencipta alam semesta ini tidak ada yang tidak mungkin kalo Dia sudah berkehendak.

Bu Utomo seorang PNS yang SK nya sudah disekolahkan di Bank untuk membiayai kuliahnya, sehingga pikiran untuk meminjam uang di buang jauh-jauh dari benaknya. Tapi sekali lagi Allah adalah dzat yang maha, kraetor ulung yang mampu merubah semua menjadi mungkin. Ada informasi tentang rumah yang akan dijual, dengan sangat percaya diri bu Utomo mendatangi rumah tersebut dan menanyakan berapa harga rumah itu ? setelah terjadi tawar menawar ternyata sepakat rumah terjual dengan harga 180 juta walaupun kondisi rumah itu masih sederhana bahkan semua bangunannya hampir roboh dan masih memerlukan banyak biaya untuk renovasi total. Dengan senang hati bu Utomo pulang memberi informasi ke suaminya perihal akad jual beli tersebut, padahal setelah di buka rekening tabungan mereka hanya bisa untuk membeli sebuah sepeda motor jenis bebek.

Pak Utomo hanya diam karena bingung harus dengan apa membayar harga 180 juta. Bu Utomo hanya yakin, insya Allah akan ada jalan untuk melunasi dan membayar rumah itu. Tiap hari bu Utomo selalu melakukan sholat malam. Kebiasaan ini selalu dia lakukan sejak masih sekolah SMA. Bu Utomo hanya berdoa kepada sang “Azza” mudah-mudahan di beri jalan agar rumah itu bisa terbeli. Bu Utomo begitu yakin bahwa Allah akan mendengar do’a-do’a nya.

Tanpa diduga oleh logika manusia, usaha bu Utomo untuk mengajukan KPR di salah satu Bank lolos padahal sisa gaji dia tidak bisa untuk menyicil angsuran KPR itu. Perjuangan keras bu Utomo membuahkan hasil, dan anehnya saat pihak Bank mengklarifikasi itu semua ke pihak kantor bu Utomo, para pimpinan di kantor itu tidak ada di tempat sehingga pihak Bank tidak bisa mendapatkan informasi apapun tentang kondisi gaji bu Utomo.

Semua itu adalah kehendak sang “Azza” dan ternyata pihak Bank meloloskan pengajuan KPR itu. Akhirnya pada tahun 2016 rumah itu menjadi milik keluarga pak Utomo. Sebagai hadiah karena perjuangan keras bu Utomo, rumah kuno yang mereka beli disulap menjadi rumah minimalis yang cantik dengan surprise ada inisial “ND” di atap rumahnya itu adalah hadiah dari pak Utomo untuk istrinya. Inisial “ND” adalah panggilan bu Utomo di kantornya. Dan itu menjadi hal yang luar biasa karena itu semua tanpa sepengetahuan bu Utomo dan yang menjadi keajaiban lagi adalah bu Utomo mendapat tunjangan dari kantor yang bisa digunakan untuk membayar cicilan tiap bulan angsuran rumah tersebut. Masya Allah ..... begitu indahnya Allah mengatur kehidupan hamba-Nya.

Saat pindah rumah pak Utomo tidak bisa menahan tetes air matanya, tidak percaya kalo dia bisa memboyong keluarganya meninggalkan kontrakan sederhana itu. Mereka pindah rumah tepat di hari ke-15 bulan Ramadhan atau tepatnya tanggal 19 Juli 2016. Begitu terharu pak Utomo bisa berlebaran di rumah baru dengan suasana yang lebih nyaman dibandingkan dengan kondisi rumah kontrakan.

Pelajaran yang bisa kita petik adalah percayalah bahwa do’a – do’a kita akan selalu didengar dan yakinlah akan dikabulkan. Sesakit apapun hinaan dan cacian harus kita terima sebagai cambuk dan motivasi kita dalam meraih cita-cita dan harapan kita. Mengeluh lah kepada Allah karena hanya Allah yang bisa menjadi penolong kita.

Allah adalah KREATOR ULUNG yang memiliki skenario dahsyat.

Masya Allah ..... Allahu Akbar

Tegal, 1.12.2018

sebelum di renovasi