NURHIDAYATI

Tinggal di Kota Warteg. bertugas di SMA N 3 Tegal sejak tahun 2010. mengikuti kelas SAGU SABU di Semarang 2017...

Selengkapnya
Navigasi Web
Syetanpun Ikut Menangis

Syetanpun Ikut Menangis

Pagi itu aku sedang sibuk mengentri nilai PAS karena seminggu lagi pembagian raport siswa. Suara smartphone memaksaku untuk menjawab panggilan dari nomor yang tidak aku kenal. Terdengar suara laki-laki, agak asing sehingga secara spontan timbul pertanyaan, maaf ini siapa? Terdengar samar – samar karena justru lebih terdengar suara orang menangis. Ternyata itu suara saudara laki-lakiku yang telah lama berselisih paham denganku. Sejak kejadian itu yang membuat kami berselisih paham, komunikasi menjadi sangat jarang, baik di darat maupun dunia maya.

Pagi itu, dia menelponku dengan isak tangis yang membuat aku iba, dia memohon maaf dengan diulang berkali-kali bahkan karena menangis sehingga tidak jelas apa yang dia katakan. Intinya dia meminta maaf atas kekhilafannya selama ini. Tidak lama telepon di tutup karena penasaran dan tidak terduga akan kejadian barusan, aku telpon balik nomor itu. Ternyata dia sedang dirawat di rumah sakit karena penyakit paru-paru yang lumayan akut.

Segera aku letakkan kertas nilai itu, bergegas aku meluncur ke rumah sakit untuk menjenguk saudaraku. Menurut informasi yang ada, dia di rawat di ruang Nusa Indah kelas 3 no 5, segera aku menuju ruang itu. Saat aku datang, dia sedang berzikir menggunakan tasbih digitalnya. Spontan melihatku ada di depannya, dia mengucapkan “alhamdulillah, kamu datang!” langsung kucium pipi dan keningnya, tanpa sadar kami berpelukan dan pecah sudah tangis kami berdua.

Berkali-kali dia meminta maaf seperti saat dia menelponku tadi pagi. Sakit yang dia derita begitu terasa berat, wajah pucat pasi, perut sedikit membesar dan keras karena selama di rumah sakit belum keluar air kencingnya. Aku lihat dia memakai gelang biru dari rumah sakit yang artinya pasien harus bed rest (rehat total). Wajah dia mirip sekali dengan alm. Ayah. Sudah setahun lebih kami tidak tegur sapa karena pernah terjadi selisih paham. Sakit yang dia derita membuat kami menjadi saling memahami dan saling meminta maaf.

Masih ingat setahun yang lalu saat kami berselisih paham, tidak ada yang mau mengalah, semua merasa benar. Tapi hari ini saat salah satu mau mengakui kesalahan, kesombongan kamipun runtuh, syetan menangis melihat keakraban kami. “Alhamdulillah” itu yang bisa aku ucapkan, doaku selama ini terjawab sudah, siang ini di rumah sakit yang membawa keberkahan.

Pelajaran hari ini “kesombongan manusia akan runtuh manakala hadir “hidayah” dalam hati kita, dan yang pasti ada andil dari sang Maha Kuasa, sebagai manusia kita hanya bisa berusaha dan berdo’a”

Tegal, 5.12.2018

Sejarah mencatat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, Allah maha pembolak balik hati manusia dan kuasa atas sambungkan ikatan hati yang terputus. Ada banyak ibrah atas tulisan Ibu Nurhidayati, betapa pesan para orang tua kita terdahulu benar adanya. Pada saat emosi menguasai nalar, maka akan terucap "dadi banyu ora nyawuk, dadi godhong ora nyuwek". Tak ada tegur sapa atau senyuman pada saudara. Tetapi kala sakit mendera, mulai muncullah rasa rindu yang sesungguhnya, yang selama ini tertimpa gundukan tanah emosi. "Tega larane, ora tega patine". Sekali lagi nilai luhur orang tua kita tetap akan jadi panutan selamanya. Ditunggu karya hebat berikutnya Bu Nurhidayati.

05 Dec
Balas

Terima kasih atensinya utk semua sobat ku di gurusiana ....alhamdulillah saat yg di tunggu tlah tiba .... Moment itu adalah yg paling sy tunggu ... Allah tlah menjawab doa -doa hambanya ....

06 Dec
Balas

Terima kasih atensinya utk semua sobat ku di gurusiana ....alhamdulillah saat yg di tunggu tlah tiba .... Moment itu adalah yg paling sy tunggu ... Allah tlah menjawab doa -doa hambanya ....

06 Dec
Balas

Alhamdulillah, jalinan persaudaraan kembali menyatu.

06 Dec
Balas

Alhamdulillah, silaturahim terjalin kembali dg menumbangkan kekuatsn syetan. Sukses selalu dan barakallah

05 Dec
Balas

Akhirnya setan pun menangis..Semoga keadaan kakak semakin membaik...

06 Dec
Balas

Semoga lekas sembuh dan terjalin kembali persaudaraan ibu dan adik....

06 Dec
Balas



search

New Post