NUR HIDAYATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Introspeksi: solusi ketidaksempurnaan diri

Tak ada manusia yang sempurna di dunia , semua orang pasti setuju dengan statment ini. Hal ini juga duanggap manusiawi. Ketidaksempurnaan itu bisa dalam hal materi, fisik, maupun pribadi/psikologi.

Kekurangan materi memang tak menyenangkan apalagi kecenderungan hidup di dunia yang makin materialistik. Himpitan ekonomi bagi orang yang sudah berkeluarga lebih terasa lagi. Saat sembako mahal, listrik naik, biaya kesehatan dan pendidikan tak gratis lagi difambah dengan godaan gaya hidup hedonisme yang makin menjadi.

Ketidaksempurnaan fisik bagi orang yang tinggal dinegara berkembang seperti di Indonesia dirasa lebih berat jika dibanding dengan di negara maju. Fasilitas umum bagi difabel masih sangat terbatas, perhatian pemerintah pada kebutuhan kaum inl juga belum optimal dan yang terpenting pandangan dan apresiasi masyarakat terhadap mereka cenderung melemahkan.

Mengulas ketidaksempurnaan psikologis yaitu menyangkut sifat, sikap, pribadi dan perilaku jauh lebih kompleks dari 2 hal sebelumnya.

Dalam perspektif 4 aspek kehidupan yang seimbang antara oleh raga, olah pikir, olah hati, dan olah rasa... Maka 3 hal (olah rasa, hati, dan pikir) berhubungan erat dengan ketidaksempurnaan psikologis tadi.

Semua ketidaksempurnaan perlu disikapi dengan bijaksana. Khusus untuk yang ketiga menjadi lebih kompleks karena melibatkan unsur emosi dan keimanan yang sering berfluktuasi.

Seseorang yang memiliki kelebihan materi, fisik, kecerdasan, status sosial ada kecenderungan memiliki sifat sombong. Inilah akar utama dari ketidaksempurnaan psikologi/kepribadian tadi.

Orang yang sombong cenderung sulit menerima nasehat, kritik, dan masukan dari orang lain. Ia menganggap salah orang yang tak sependapat dengannya dan biasanya sangat keras kepala. orang model ini selalu ingin dimengerti, dipahami dan dimaklumi tanpa peduli hal yang sebaliknya.

seyogyanya seorang guru menjauhkan diri dari sifat dan sikap sombong. Dari kacamata sosial Kesombongan cukup sulit disembunyikan dan tentu tak bagus jika terbaca oleh para siswa. alergi pada kritik, tak mau mendengarkan penjelasan orang lain baik dari relasi apalagi anak didik bukankah contoh yang baik. ini menjadi kontradiksi antara nilai yang diajarkan guru, dengan realita di lapangan.

ketidaksempurnaan dalam kepribadian hanya bisa diatasi manakala kita menyadari kelemahan kita dan bertekad kuat untuk memperbaiki.

Kemampuan mengevaluasi diri, refleksi dan introspeksi adalah langkah awal yang wajib dilalui. Kemampuan tersebut tidak berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan, status sosial, usia apalagi tampilan fisik semata.

Menurut hemat penulis.. Unsur keimanan dan ketakwaan yang hakiki lebih nyata mempengaruhi proses menuju perbaikan dan peningkatan kualitas diri.

Iman hakiki adalah iman yang terinternalisasi dalam probadi manusia yang bersangkutan bukan hanya dilihat penampilan dari intensitas melakukan ibadah.

kesediaan introspeksi diri akan memacu kita untuk selalu berbenah. keinsyafan terhadap ketidaksempurnaan menjadikan kita bersedia mendengarkan pendapat orang lain, meminta maaf dan memaafkan.

Kita memang tak harus pusing dengan pendapat orang tentang kita tapi kita juga jangan terlalu percaya diri. Bisa jadi kritikan dan masukkan orang lain memang benar adanya. Misalnya wajah kita kotor terkena tinta setelah mengajar, kita bisa tahu karena ada yang menunjukkan atau karena kita bercermin. Kritikan ibarat orang yang menunjukkan noda tadi, dan bercermin adalah saat kita melakukan refleksi dan introspeksi

Senantiasa introspeksi sebagai dasar evaluasi akan membawa kita pada perubahahan yang lebih baik. Kita memang tak bisa sempurna.. tapi hal itu jangan dijadikan pembenaran untuk melakukan kesalahan yang sama berulang kali.

(penulis adalah peserta pelatihan sagusabu pelelawan 23-24 sept 2017)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post