Gigi Gingsulmu yang Manis
Hari ini kau ceritakan tentang domba-dombamu yang tersesat itu,
Kudengarkan dengan seksama sambil bertanya,
Akukah domba itu?
Lalu kau tersenyum lebar menunjukkan gigi gingsulmu yang manis.
Aku menyelami makna domba dalam cakrawala imanmu itu,
Maka hatiku seluas antariksa menghargainya
Kali lainnya, kita melihat acara TV saat kau bertandang ke ruang keluargaku,
Kusuguhi kau rengginang dan teh dengan pemanis madu,
Lalu kau lontarkan tanya tentang makna kafir yang disebut pembawa acara di TV itu,
Jawabku, “kaulah kafir yang sedang kujamu di rumahku,”
Kau tergelak, menunjukkan gigi gingsulmu yang manis
Kau menyelami makna kafir dalam cakrawala imanku ini,
Maka hatimu seluas antariksa menghargainya
Persahabatan kita,
Bukan tentang perbedaan keyakinan yang selalu kita buat garis lurus untuk tidak melampauinya,
Bukan pula untuk saling mencela,
Kita tetap saling menunggu kala waktu ibadah tiba,
Saling menitip doa,
Saling menunduk pinta,
Dengan cara yang kita suka
Medan, 29 Januari 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Percayalah kekuatan cinta..
InsyaAllah
Semoga ada seberkas sinar..
Amin
Suatu saat Allah akan menyapanya
Amin