“PAHUSEN"

POLA HIDUP SEHAT PENUH KESADARAN

Nurholiah

UPTD SDN 1Sukamukti Kota Banjar

e-mail: [email protected]

Key Words:

IKM;P5; kesadaran dri; PAHUSEN

Abstrak: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan upaya untuk meningkatkan karakter pelajar Pancasila sesuai dengan dimensi yang tercantum dalam Profil Pelajar Pancasila. Penulis menjalankan projek ini dengan mengambil tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya" dengan fokus pada regulasi diri untuk meningkatkan kesadaran murid dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Sejumlah permasalahan dihadapi, seperti ketidakmerataan kesadaran dan minat murid, kurangnya pemahaman tentang makanan sehat, kurangnya pemahaman tentang kesehatan fisik, dan kurangnya konsistensi dalam perilaku sehat. Untuk mengatasi tantangan ini, penulis melibatkan murid dan berkolaborasi dengan pihak lain dalam melaksanakan program "PAHUSEN" (Pola Hidup Sehat Penuh Kesadaran). Program ini melibatkan murid dalam serangkaian kegiatan untuk membangun kesadaran mereka terhadap pentingnya menjaga kesehatan. Hasil dari program ini menunjukkan perubahan positif pada murid, di mana mereka mulai mengendalikan diri, memahami pentingnya pola hidup sehat, dan mampu mempromosikan kesadaran hidup sehat kepada orang lain. Kesimpulannya, program PAHUSEN adalah upaya yang berhasil dalam meningkatkan karakter dan kesadaran murid sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Melalui kerjasama antar warga sekolah dan koordinasi dengan berbagai pihak, program ini memberikan dampak positif yang signifikan pada murid, membantu mereka menjadi lebih percaya diri, dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Semua pihak memberikan umpan balik positif terhadap program ini, mencerminkan keberhasilannya dalam mempromosikan pola hidup sehat penuh kesadaran di lingkungan sekolah.

.

A. PENDAHULUAN

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) merupakan upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang berkarakter sesuai dengan dimensi yang tertera di dalam Profil Pelajar Pancasila tersebut yakni, Beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Penerapan P5 memberikan kesempatan kepada murid untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penanaman dan penguatan karakter melalui beberapa tema yang penerapannya tidak terintegrasi dalam pembelajaran. Tema yang digunakan di Sekolah Dasar adalah Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhineka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Rekayasa dan Teknologi dan Kewirausahaan yang bisa dilaksanakan baik di lingkup kelas maupun di lingkup satuan Pendidikan.

Adapun dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di sekolah penulis yakni di kelas 5, penulis mengambil tema Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan elemen regulasi diri sebagai upaya pembentukkan kesadaran murid dalam menjaga kesehatan pribadinya baik fisik, mental, maupun spiritual. Mengapa penulis mengambil tema tersebut, karena dengan semakin maraknya pola hidup masyarakat yang sebakin buruk dan tidak memperhatikan kesehatan mereka, kemudian masih kurangnya murid dalam membangun kesadaran dan keterampilan diri dalam memelihara kesehatan fisik dan mental dan kurangnya kemandirian dalam merawat diri dan menjaga kesehatan dengan penuh kesadaran. Perilaku tersebut diantaranya banyak anak yang suka jajan sembarangan, banyak yang tidak suka makan buah dan sayur, latihan fisik tidak teratur, dan sulit menanamkan kebiasaan sehat

Dari situasi tersebut, penulis melakukan diskusi dengan murid yang ada dikelas mengenai projek apa yang tepat untuk meningkatkan karakter mereka terutama yang berhubungan dengan kesadaran diri dalam menjaga kesehatan mereka. Hingga akhirnya melalui tahapan BAGJA, kami memutuskan untuk melaksanakan praktik baik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema bangunlah jiwa dan ragaya dengan nama program “PAHUSEN” yang merupakan akronim dari Pola Hidup Sehat Penuh Kesadaran yang bertujuan agar murid mampu membangun kesadaran dan keterampilannya dalam memelihara kesehatan fisik dan mental agar dapat mengembangkan kemandirian dalam merawat diri dan menjaga kesehatan dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan Profil Pelajar Pancasila dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia elemen akhlak kepada diri Sendiri yakni murid mewujudkan bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri dengan menanamkan pola hidup sehat penuh kesadaran, mandiri elemen regulasi diri yakni murid mengembangkan pengendalian dan disiplin diri dalam mempraktikkan pola hidup sehat dalam kampanye, dan kreatif elemen menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal yakni murid menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal dalam kampanye produk Kesehatan.

B. PERMASALAHAN

Dalam melaksanakan praktik baik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya yang berjudul PAHUSEN, penulis menghadapi beberapa permasalahan dan tantangan yaitu: a) Kesadaran dan Minat murid yang tidak merata; b) Memerlukan waktu dan usaha; c) Kurangnya pemahaman murid tentang makanan sehat; d) Kurangnya pemahaman murid tentang Kesehatan fisik; e) Kurangnya konsistensi terhadap perilaku sehat

Menghadapi dan menemukan solusi berbagai tantangan dan permasalahan yang ada merupakan tugas kita sebagai pendidik yang tentu saja didalamnya terdapat pelibatan murid dan juga pihak lain untuk sama-sama berkolaborasi dan berdiskusi untuk memperbaiki kebiasaan/pola hidup sehat murid agar lebih baik dan sesuai dengan standar kesehatan dunia berdasarkan kesadaran yang mereka miliki.

C. PEMBAHASAN

Merujuk dari situasi dan tantangan yang dihadapi, penulis yang sebelumnya berkoordinasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat serta melibatkan murid membuat aksi dengan melakukan praktik baik tema bangunlah jiwa dan raganya dengan judul PAHUSEN (Pola Hidup Sehat Penuh Kesadaaran) menggunakan alur temukan, bayangkan, lakukan dan bagikan.

Pada tahap temukan ini murid menggali dan membangun kesadaran penuh terhadap isu permasalahan dilingkungan sekitar melalui berbagai kegiatan yaitu: a) Jalan santai dengan penuh kesadaran, dengan mengajarkan cara berjalan dengan posisi kaki sejajar dengan bahu, kemudian murid menceritakan pengalaman dan manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut; b) Isi piringku, dengan meminta murid membawa bekal dari rumah. Murid menata isi bekalnya dan makan sesuai dengan porsi gizi yang dibutuhkan serta mempraktikan makan dengan penuh kesadaran dengan memperhatikan etika dan cara ketika makan yang sudah dipelajari; c) Hidup penuh kesadaran dengan mempraktikan teknik grounding seperti mencicipi rasa bumbu yang belum pernah dicoba

Pada tahap bayangkan, murid menggali permasalahan dilingkungan sekitar terkait dengan topik pembahasan yang dilaksanakan dengan kegiatan sebagai berikut: a) Cerita mengenai kesadaran dan kebiasaan sehat yang dilakukan oleh murid secara bergiliran; b) Wawancara tentang makanan kesukaan teman. Murid melakukan wawancara bergantian secara berpasangan; c) Permainan berburu makanan sehat. Murid ditugaskan untuk berburu jajanan sehat misalnya kandungan rendah gula, kandungan karbohidrat juga protein yang terukur; d) Mencicipi buah dan sayur. Murid ditugaskan membawa aneka buah dan sayur dan mencicipinya kemudian berdiskusi tentang manfaat dan nilai gizinya.

Pada tahap lakukan, murid mewujudkan pelajaran yang mereka dapatkan melalui aksi nyata. Kegiatan tersebut diantaranya: a) Membangun kebiasaan sehat. Murid diajak mengagendakan kebiasaan sehat dalam kegiatan hariannya yang mencakup kegiatan olahraga, makanan teratur, pola tidur yang cukup, dan kebiasaan hidup sehat lainnya; b) Membuat buku resep sehat. Murid secara berkelompok membuat satu resep makanan sehat dengan gizi seimbang dan berkreasi. Murid pun dapat berbagi resep dengan kelompok lainnya; c) Membuat makanan sehat. Murid memasak resep masakan yang sudah dibuat debelumnya; d) Senam kebiasaan sehat. Murid secara berkelompok memilih salah satu senam dan memperagakannya dengan penuh semangat

Pada tahap bagikan, murid menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi dengan: a) membuat poster- poster tentang Kesehatan dan kegiatan/proses projek yang sudah dilakukan selama program PAHUSEN dilaksanakan; b) Kampanye refleksi hidup sehat. Murid mengampanyekan pola hidup sehat kepada warga sekolah terutama adik dan kakak kelasnya dengan cara presentasi untuk membangun kebiasaan sehat.

D. HASIL

Dalam pelaksanaan kegiatan program PAHUSEN (Pola Hidup Sehat Penuh Kesadaran) untuk mengembangkan Profil Pelajara Pancasila dimensi beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan kreatif, alhamdulillah berjalan dengan baik dan menjadi pengalaman praktik baik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, sebelum dilaksanakan program PAHUSEN, sebagian besar anak masih belum menyadari dan melaksanakan pola hidup sehat penuh kesadaran terlihat dari mereka masih banyak yang jajan sembarangan, olah raga tidak teratur dan kurang mengonsumsi makanan sehat. Akan tetapi, setelah murid melaksanakan program PAHUSEN ini, sebagian besar murid mulai terbiasa mengendalikan dirinya, peka terhadap hal-hal kecil berkaitan dengan kesehatan dirinya, dan dapat melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab. Selain itu, murid mulai dapat menerapkan pola hidup sehat baik berkaitan fisik maupun berkaitan dengan gizi serta murid dapat mempromosikan refleksi pola hidup sehat kepada masyarakat sekitar, dalam hal ini adik dan kakak kelas melalui alur temukan, bayangkan, lakukan dan bagikan.

E. KESIMPULAN

Dalam proses pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila, selain karakter murid menjadi tujuan utama, yakni beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, mandiri dan kreatif, hendaknya ada sebuah produk yang dihasilkan guna menjadikan murid yang lebih percaya diri dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan berpusat pada murid.

Melalui kerjasama antar warga kelas dan koordinasi dengan Kepala Sekolah, rekan kerja dan orang tua, program berjalan dengan baik dan berkesinambungan. Dampak yang dirasakan pun sangat luar biasa karena terlihat perubahan kearah yang positif dari murid secara bertahap.

Semua pihak memberikan umpan balik dan refleksi yang positif terhadap program PAHUSEN ini, baik murid, guru dan orang tua yang mengharapkan murid menerapkan pola hidup sehat penuh kesadaran dan dapat mengampanyekan pola hidup sehat penuh kesadaran kepada seluruh warga sekolah.

F. BIOADATA

Nama Penulis adalah Nurholiah. biasa dipanggil Nur. Penulis lahir di Ciamis, 14 Desember 1982, penulis anak kedua dari tiga bersaudara, ayah penulis bernama Ahmad Yunus dan ibu penulis bernama Hasanah

Penulis bersekolah di SD Negeri 1 Puwaharja, penulis melanjutkan di MTs PGII dan MA PGII Banjar. Setelah lulus penulis mulai belajar mengajaar di salah satu Madrasah Ibtidaiyah sambil menempuh Pendidikan D2 PGSD di STAI Putera Galuh Ciamis. Setelah lolos CPNS 2005, dan mengajar di UPTD SD Negeri 1 Sukamukti. kemudian penulis melanjutkan Pendidikan jenjang S1 PGSD di UPI Kampus Tasikmalaya lulus Tahun 2010. Sepanjang karir menjadi guru, penulis berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk murid-murid. Saat ini penulis telah lolos sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka Kemendikbud Ristek, dan sedang mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8.