Pahit tapi manis
Tagur hari ke 24
Baru saja saya membaca sebuah status " Ramadhan pintu surga dibuka dan pintu perbatasan ditutup". Kesan protes terhadap aturan tersebut sangat terasa. Bisa jadi hal itu merupakan pelampiasan bagi yang terpaksa tidak bisa mudik.
Memang tidak mudah menerima kebijakan yang bertentangan dengan keinginan. Namun, bukankah hal itu bertujuan mulia, ingin menyelamatkan umat manusia, agar tidak terus berjatuhan korban dari pandemi ini. Apalagi kita telah ditempa pendidikan ruhani selama Ramadhan. Sabar itu kunci terbaik.
Ponorogo, 24 Ramadhan 1442
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar