Nurifah Hariani

Seorang guru di SMP swasta di Kota Malang yang menyukaui dunia tulis menulis, suka meluangkan waktu dengan merajut dan membuat aneka macam kriya handmade...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lupakan Kenangan Jauhi Mantan

Lupakan Kenangan Jauhi Mantan

Pernah ke Lumajang? Jarak Malang – Lumajang sekitar 154km bila lewat tol Pandaan-Malang dapat ditempuh dalam 2 jam 52 menit. Jarak ini bisa dipangkas menjadi 95km saja bila lewat Kecamatan Dampit Kabupaten Malang melewati jembatan gantung Gladak Perak tetapi hanya untuk roda 2 saja. Sebelum terkena erupsi Gunung Semeru jalur ini menjadi primadona karena memangkas jarak dan pemandangannya yang eksotis.

Meskipun dekat dengan kota Malang, kebudayaan Lumajang lebih dekat dengan kebudayaan Madura. Masyarakat nya disebut pandhalungan yaitu masyarakat berbudaya baru akibat percampuran dua budaya yaitu Jawa dan Madura. Selain Lumajang kota-kota di Jawa Timur yang termasuk kawasan kebudayaan pandhalungan adalah Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso dan Jember.

Ada beberapa hal yang tidak banyak orang tahu tentang Lumajang, antara lain :

Pertama, Kerajaan Islam tertua di Indonesia ada di Lumajang.

Jangan protes dulu, mari kita bicara baik-baik. Menurut sejarah yang kita pelajari di sekolah, kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Samudera Pasai dan Demak. Kerajaan Samudera pasai di Aceh didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267. Sedangkan Kerajaan didirikan pada tahun 1478, setahun sebelum berdirinya Masjid Agung Demak.

Nah, Kerajaan Lamajang (Lumajang) Tigang Juru sudah ada sejak tahun 1255 dengan raja pertamanya adalah Arya Wiraraja yang merupakan keponakan dari Sri Prabu kertanegara dari Singhasari.

Tidak mengherankan ketika hari lahir Lumajang ditetapkan tanggal 15 Desember 1255 dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lumajang Nomor 414 Tahun 1990 tanggal 20 Oktober 1990.

Kedua, Lumajang adalah tanah tertinggi di Pulau jawa

Faktanya Gunung Semeru dengan puncak tertingginya bernama Mahameru yang ketinggiannya 3.676 mdpl itu masuk dalam kawasan Kapubaten Lumajang.

Ketiga, Lumajang adalah tempat naik hajinya orang Hindu se-Indonesia

Orang Hindu naik haji? Tentunya ini adalah kiasan belaka. Di Desa Senduro terdapat Pura Mandara Giri Semeru Agung. Pura tertua di Indonesia ini dibangun sejak tahun 1960-an terletak di kawasan kaki Gunung Semeru. Nama pura diambil dari mite puncak Mahameru yang dipindahkan dari india ke Pulau Jawa. Pura ini banyak dikunjungi umat Hindu bahkan disebut sebagai Kiblatnya Hindu Bali.

Keempat, pisang agung hanya bisa tumbuh di Lumajang

Pisang Agung Semeru yang panjangnya antara 33 – 36 cm dengan lingkar buah 19 cm atau 5 kali lipat pisang biasa itu hanya bisa tumbuh di Lumajang saja. Jika ditanam di luar Lumajang seperti di Jember atau Probolinggo, pisang agung tidak bisa berbuah bahkan mati.

Kelima, kuliner khasnya yang anti mainstream

Tidak percaya? Orang Lumajang bisa membuat tape dari pisang, namanya tape pisang yang teksturnya lembut dan tentu saja rasanya khas. Tape ini hanya bisa dibuat dari pisang kepok pada titik kematangan tertentu lalu bersepakat dengan ragi untuk bisa menghasilkan fermentasi yang ciamik.

Ada juga pecel telo yang hampir sama dengan pecel pada umumnya yaitu aneka sayuran seperti genjer, kecambah, semanggi dan kacang panjang yang diguyur dengan bumbu pecel yang menggunakan campuran kacang dan telo. Rasanya pedas manis dan pasti membuat ketagihan.

Satu lagi yang unik di Lumajang yaitu martabak bumbu petis. Martabaknya biasa saja terbuat dari telur yang dikocok lalu dibungkus dengan tepung yang super lentur , digoreng di wajan datar lalu setelah matang diberi bumbu petis diatasnya. Bisa dibayangkan betapa unik rasanya ‘kan.

Bagaimana? Sudahkah kalian tertarik mengunjungi Lumajang? Masih belum? Oh, kalian mempertanyakan judul artikel ini? Itu ‘kan plesetan singkatan nama kota Lumajang. Meski sebenarnya kita tidak perlu berusaha untuk melupakan, kenangan punya cara sendiri untuk menghilang.

Malang, 04022023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat menarik, sdh difollow semoga follow balik

04 Feb
Balas

Terima kasih Pak

05 Feb



search

New Post