NUR IMAMAH DWIYANTI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Gendhis Anak Pintar

Gendhis Anak Pintar

Sore itu, Gendhis sedang ingin bermanja dengan ibunya. Mereka tiduran di kasur yang berada di depan televisi sambil bercerita tentang masa lalu. Gendhis paling senang jika ibunya bercerita tentang masa kecilnya. Walau cerita itu sudah berulangkali di dengarnya, namun Gendhis tetap meminta ibunya untuk menceritakannya kembali

"Buk, ceritain dong bagaimana kisah kelahiran Gendhis dulu," pinta Gendhis waktu itu sambil merajuk manja pada ibunya.

"Kan ibuk sudah pernah cerita Nduk," jawab ibunya sambil membelai rambut Gendhis yang panjang terurai.

"Gendhis ingin mendengarnya lagi Bu," jawab Gendhis sambil tersenyum.

"Kamu itu dulu waktu lahir kecil sekali. Berat badanmu cuma dua setengah kilogram," kata ibunya memulai cerita.

"Terus?" tanya Gendhis.

"Ya kecil sekali, wong cuma dua setengah kilogram," jawab ibunya sambil memandang Gendhis.

"Aku lahir di rumah sakit ya Buk?" tanya Gendhis.

"Iya. kamu lahir di rumah sakit pada hari Jum'at. Pas bersamaan dengan sapinya Lek Jo. Dia lahirnya pagi, sedangkan kamu lahirnya siang," jawab ibunya sambil tersenyum menggoda.

"Aah, Ibuk. Mesti deh, aku dibareng-barengin sama sapi," kata Gendhis sambil memanyunkan bibirnya.

Ibunya tertawa lalu melanjutkan cerita.

"Dulu waktu melahirkan kamu, Ibuk ini sudah ndak punya ati lho Nduk. Khawatir setengah mati," kata ibunya.

"Memang kenapa Buk?" tanya Gendhis penasaran.

"Lha wong kamu itu dulu pas lahir ndak nangis lho Nduk. Ya Ibuk jadi khawatir to?" jawab ibunya.

"Terus Gendhis diapakan Buk?" tanya Gendhis.

"Kamu segera dibawa lari ke ruang bayi oleh seorang bidan," jawab ibunya.

"Terus, di ruang bayi saya diapakan Buk?" tanya Gendhis sambil memandang ibunya.

"Ya dimasukkan ke dalam inkubator to Nduk. Hidungmu itu dimasuki selang untuk jalan makanan," jawab ibunya.

Sejenak Gendhis terdiam. Kemudian dia nyeletuk,

"Berarti Gendhis pinter dong Buk?" tanyanya sambil tersenyum.

"Maksudnya?" tanya ibunya sambil mengernyitkan kening.

"Ya, kan Gendhis lahir nggak nangis. Berarti pinter dong," jawab Gendhis dengan santai.

"Hah??!," ibunya tepuk jidat diiringi tawa Gendhis yang renyah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hehe sma ky anak saya 2, 5 kg

21 Jun
Balas

hehe... terimakasih kunjungannya Bu Hamidah

21 Jun



search

New Post